Rata-rata 28,01
Sumber : Data Olahan Penulis, 2013 Halim 2001:125 menjelaskan bahwa ciri utama suatu daerah yang
mampu melaksanakan otonomi yaitu adalah 1 kemampuan keuangan daerah, artinya daerah harus memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali
sumber-sumber keuangan, mengelola dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahannya. 2 Ketergantungan
kepada bantuan pusat harus seminimal mungkin, agar pendapatan asli daerah dapat menjadi bagian sumber keuangan terbesar sehingga peranan pemerintah
daerah menjadi lebih besar. Dalam beberapa tahun pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja dapat diketahui bahwa rata-rata rasio selama tahun tersebut
adalah sebesar 28,01 persen yang dimana jika dilihat pada pola hubungan tingkat kemandirian dan kemampuan keuangan daerah masih bersifat konsulatif yang
artinya kemampuan keuangan masih tergolong rendah.
2. Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal
Derajat desentralisasi fiscal digunakan untuk melihat kontribusi pendapatan asli daerah PAD terhadap pendapatan daerah secara
keseluruhan.Pada tabel 4.4 disajikan perhitungan rasio derajat desentralisasi fiscal pada periode pelaksanaan anggaran berbasis kinerja.
Tabel 4.4 Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal
Pada pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja
Universitas Sumatera Utara
Tahun PAD
Pendapatan Daerah Rasio
2005 310.398.944.740,00
1.252.533.310.765,00 24,78
2006 329.981.270.115,00
1.440.508.893.282,00 22,91
2007 324.263.785.000,00
1.717.929.894.120,00 18,88
2008 356.137.806.555,00
1.764.199.302.097,00 20,19
2009 386.862.522.644,00
1.894.222.016.226,00 20,42
Rata-rata 21,43
Sumber: Data Olahan Penulis, 2013 Dari perhitungan diatas terlihat bahwa derajat desentralisasi Kota Medan
pada saat penerapan anggaran berbasis kinerja dapat dikatakan rendah. Rata-rata tingkat derajat desentralisasi pada tahun 2005-2009 yaitu 21,43 . Jika dilihat
dengan kategori skala interval derajat desentralisasi fiscal yang ditemukan oleh Tim Fisipol UGM maka rata-rata tersebut masih tergolong dalam kategori cukup
20.01-30.00Ini berarti kewenangan dan tanggung jawab yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah Kota Medan untuk menggali dan
mengelola pendapatan masih rendah.Untuk itu kedepannya Kota Medan harus lebih berupaya untuk dapat meningkatkan PAD nya baik dengan menggali potensi
baru ataupun mengembangkan potensi-potensi pendapatan yang ada. Desentralisasi fiskal merupakan pelimpahan wewenang dari pemerintah
pusat untuk mengambil keputusan dan pengelolaan fiskal kepada pemerintah daerah.Pelimpahan wewenang tersebut selanjutnya dipertanggungjawabkan secara
transparan kepada masyarakat yang bersangkutan Boex, 2001:13.Secara teori dapat disimpulkan bahwa besaran nilai rasio derajat desentralisasi fiskal
Universitas Sumatera Utara
pemerintah Kota Medan masih tergolong cukup dengan melihat kategori skala interval. Maka dengan melihat hal tersebut bias dikatakan pelimpahan wewenang
dari pemerintah pusat untuk mengambil keputusan dan pengelolaan fiskal kepada pemerintah daerah masih harus ditingkatkan lagi.
3. Rasio Tingkat Kemampuan Pembiayaan