Dengan dan Tanpa Kelompok Bertamu ke Rumah Orang Jepang dalam Kegiatan Bisnis

ataupun kegagalan salah-satu pihak akan mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan pihak lain.

e. Dengan dan Tanpa Kelompok

Dalam kelompok di mana seorang Jepang menjadi anggotanya, terdapat seperangkat kaidah tingkah laku yang sangat kaku yang harus dipatuhi. Lingkaran yang terdekat adalah kawan atau keluarga, sedangkan lingkaran yang paling jauh adalah lingkaran persahabatan yang bertemu secara regular ataupun dijumpai hanya untuk suatu kegiatan khusus. Di luar lingkaran ini, ketentuan dan kaidah tingkah laku tidak digambarkan dengan jelas, dan di bawah kondisi seperti inilah etika orang Jepang nyaris tidak diterapkan. Hal ini mungkin sangat mengherankan bagi orang asing yang melihat orang Jepang yang biasanya bersifat formal dan santun, kini bertindak dalam tatacara yang sangat informal dan bersahaja. Misalnya, di tengah keramaian di mana berbeda dengan yang umumnya berlaku, orang bisa saling mendesak, mendorong dan karenanya cenderung melalaikan tata karma tradisi dan sopan santun. Ketidaksantunan ini bukan sengaja ditunjukkan kepada anda semata-mata karena anda orang asing, walaupun pada saat itu terasa demikian. Pada saat nanti kita akan melihat bahwa dorong- mendorong itu adalah hal yang lumrah dan tidak pandang bulu. Di dalam berbagai suasana seperti ini, seseorang tidak mempunyai hubungan yang jelas dengan orang lain, bahkan bisa saja tidak mempunyai kaitan apapun, seperti halnya hubungan yang terjadi secara kebetulan antara pelayan Universitas Sumatera Utara toko dan pelanggannya dan karenanya tidak ada cara yang jelas untuk bertingkah laku. Universitas Sumatera Utara BAB III ETIKA DAN SOPAN SANTUN DALAM KEGIATAN BISNIS JEPANG

3.1 Etika Makan dan Minum Dalam Kegiatan Bisnis

Hampir semua kebudayaan memberikan nilai yang sangat tinggi pada acara makan dan minum bersama dalam rangka mempererat tali persahabatan. Hal yang sama juga berlaku bagi kalangan dunia usaha, yang selalu menyusun jadwal makan dan minum bersama. Di Jepang, hal seperti ini mendapat tempat yang lebih penting lagi. Kenyataannya, sejalan dengan penekanan yang sangat tinggi terhadap kebutuhan untuk menciptakan tali persaudaraan dengan seluruh mitra bisnis, jangan heran apabila undangan makan dan minum dalam mitra bisnis bisa didapat lebih dari sekali, bahkan sebelum berlangsungnya pembicaraan awal tentang bisnis yang akan dijalani.

3.1.1 Etika Minum Dalam Kegiatan Bisnis

Minuman dan hiburan sosial social drinking and entertaining memainkan peranan yang sangat penting di dalam budaya bisnis Jepang, lebih luas daripada dikebanyakan negara-negara lain. Sebagai suatu negara, Jepang mengeluarkan dana yang jauh lebih besar untuk hiburan daripada untuk pertahanan atau pendidikan, walaupun kenyataannya rata-rata warga Negara Jepang telah mengenyam pendidikan formal lebih dari pada apa yang didapat oleh rekan-rekan mereka di seluruh dunia. Universitas Sumatera Utara Minuman alkohol asli Jepang adalah sake diucapkan sah kay, bukan sackee, yakni suatu jenis anggur yang dibuat dari beras. Beras dipanaskan dengan sangat hati-hati dalam sebuah tabung keramik hingga mencapai tingkat kepanasan 110-120 derajat Fahreheit, dan kemudian diminum dengan sebuah cangkir kecil yang disebut sakazuki atau o-choko. Seperti halnya dengan berbagai masalah lainnya yang berlaku di Jepang, social drinking ini juga memiliki etika yang sangat ketat. Beberapa aturan yang penting antara lain adalah sebagai berikut: 1. Jangan sekali-kali menuangkan minuman anda sendiri. 2. Angkatlah cangkir anda pada waktu seseorang sedang menuangkan minuman untuk anda. 3. Jangan biarkan cangkir teman yang duduk di sebelah anda kosong. Tuangkanlah minuman tambahan pada cangkirnya, seperti yang dilakukannya terhadap anda. Salah seorang teman anda mungkin ingin menghormati anda dengan cara memberikan cangkirnya yang kosong agar anda isi, kalau seperti itu maka isilah cangkir tersebut. Begitu juga sebaliknya, anda mungkin ingin menyodorkan cangkir anda sendiri kepada tuan rumah atau orang-orang khusus lainnya, maka mereka akan segera mengisi cangkir anda.. Sedangkan bir sering diminum pada saat yang sama dengan minum sake. Pada dasarnya, etika minum bir adalah sama dengan etika minum sake. Universitas Sumatera Utara Jika anda tidak suka alkohol, teguklah sedikit setelah kampai, yakni salam minum penghormatan toast, dan usahakan agar gelas anda penuh. Jaga juga agar gelas anda selalu penuh, sehingga tidak bisa diisi lagi. Alasan untuk menolak minuman antara lain adalah : “sakit liver dilarang minum alkohol oleh Dokter”. Gelas yang terbalik berarti anda sudah tidak mampu minum lagi. Orang Jepang jarang mengundang tamunya untuk minum bersama di rumahnya, karena rumah orang Jepang umumnya sangat kecil. Akibatnya, social drinking cenderung dilakukan di bar, club, dan warung-warung minuman. Ini semua merupakan bagian dari mizu shobai atau dagang air, karena suasananya yang santai dan menyegarkan semangat. Di berbagai club, wiski lebih banyak diperjualbelikan daripada sake, bir ataupun anggur. Kebanyakan orang Jepang minum wiski yang dicampur dengan air-mizu wari. Jika anda lebih suka minum wiski dengan es batu, mintalah on-za- raku. Acara minum, bukanlah saat untuk mendiskusikan bisnis atau hal-hal serius lainnya. Waktu itu merupakan saat santai, bercengkrama dan menanamkan rasa persahabatan dan saling kepercayaan, yang merupakan salah satu dasar yang kokoh bagi penjalinan hubungan bisnis yang serius di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara

3.1.2 Etika Makan Orang Jepang Dalam Kegiatan Bisnis

Orang jepang sangat membanggakan tata karma tradisional mereka tentang acara makan bersama. Berbagai perhatian dan kesungguh-sungguhan diberikan agar setiap butir makanan menjadi lebih lezat dan merupakan bagian dari suguhan yang menggiurkan, baik dalam penyajian maupun rasanya. Dalam setiap gerak dan langkah, terselip etika untuk “menerima jamuan besar”. Hal pertama yang akan anda terima adalah sebuah o-shibori, sebuah handuk kecil basah, biasanya hangat atau panas, yang disajikan di atas sebuah baki berbentuk perahu, yang berfungsi sebagai kain lap untuk membersihkan kedua tangan anda, walaupun dalam hal-hal tertentu, terutama dalam acara pertemuan yang kurang formal, kaum lelaki juga menggunakan kain lap ini untuk membersihkan wajah mereka. Setelah selesai, lipatlah handuk kecil tersebut dan masukkan ke dalam tempatnya semula Rumah makan tradisional Jepang tidak menyediakan lap tangan. Hidangan khas yang serba ragam disuguhkan dalam berbagai jenis makanan kecil dan tersaji di dalam piring kecil yang mengkilap. Makanan – makanan kecil ini janganlah dipindahkan dari bakinya, kecuali kalau anda ingin memakannya. Sebelum mulai makan, anda dapat mengucapkan itadakimas dengan sedikit membungkuk, yang berarti “saya menerimanya dengan kerendahan hati”. Ketika kita akan makan dengan menggunakan sumpit, maka ada baiknya berlatih terlebih dahulu. Jangan khawatir salah karena orang Jepang tidak terlalu Universitas Sumatera Utara mengharapkan orang asing dapat melakukannya dengan sempurna. Berikut ini sejumlah hal yang perlu anda ikuti dan yang harus anda hindari agar terhindar dari kesalahan: 1. Jangan sekali-sekali meletakkan sumpit anda berdiri tegak menancap pada mangkuk nasi anda, ini merupakan tanda ajakan untuk berkelahi 2. Jangan sekali-sekali menuangkan apapun diatas nasi anda misalnya,sambal atau kecap kecuali untuk teh hijau pada akhir makan, itupun kalau orang lain sudah melakukannya 3. Jangan sekali-kali mengangkat sesuatu makanan yang disajikan dengan sumpit anda sendiri kecuali bila anda mengembalikannya dan menggunakan ujungnya yang lain. Ini perlu diperhatikan karena alasan kesehatan. Juga balikkanlah sumpit anda bila anda ingin menaruh sesuatu ke piring orang lain. 4. Kalau disediakan, maka gunakanlah sumpit khusus untuk menaruh makanan ke piring orang lain. 5. Jangan sekali-kali mengintip semua piring hidangan hanya sekedar untuk mengetahui isinya 6. Untuk menjalin hubungan bersekala internasional, perdamaian dunia, dan bisnis yang berhasil, anda harus memakan semua hidangan yang tersedia. Janganlah menyinggung perasaan tuan rumah anda dengan mengatakan bahwa anda tidak menyukai beberapa makanan yang mereka sajikan atau karena anda dilarang Universitas Sumatera Utara memakannyacoba bayangkan sikap dan penilaian anda terhadap tamu anda yang menolak mencicipi makanan yang anda sajikan. Menunjukkan rasa tertarik terhadap hidangan melalui keinginan untuk mengetahui lebih jauh tentang jenis makana tersebut tentu saja bukanlah sesuatu yang menyinggung perasaan. Pada saat makan, cobalah untuk saling berbagi kepada teman, tawarkan mereka beberapa bagian kecil makanan yang kita pegang. Umumnya makanan akan dibagi dengan piring kecil secara merata. Kita juga tidak boleh menyisakan makanan yang kita makan, karena itu sangat tidak sopan bagi tuan rumah atau orang yang menjamu anda. Kebanyakan orang Jepang menghabiskan makanan sampai butir nasi terakhir. Dimanapun nasi sama rasanya, jadi tidak ada alasan untuk menyisakannya. Dalam lingkungan rumah makan, pelayan atau tukang masak kadang akan menanyakan kepada kita kalau makanan di piring masih tersisa banyak, sedangkan untuk jamuan prasmanan di lingkungan hotel, bias jadi mereka akan mengenakan biaya tambahan kalau makanan yang kita ambil masih tersisa walaupun kasus ini sebenarnya sangat jarang terjadi. Setelah selesai makan, biasanya semua orang terlebih pihak tamu akan mengucapkan gochiso samadeshita dan kadang disambung dengan kalimat oishiikatta desu, sepertinya adalah umum dilakukan walaupun bisa jadi makanannya adalah tidak enak, kurang garam, tanpa rasa karena dimasak tanpa bumbu dan cabe . Universitas Sumatera Utara Dalam jamuan makanan bisnis, siapa yang akan membayar tidak diatur dalam peraturan perusahaan. Namun demikian, bila anda merasa bahwa andalah yang menjamu, maka anda seharusnya cepat menanyakan rekening makanan sebelum tamu anda melakukannya. Bergegaslah mengambil rekening makanan sebelum orang lain mengambilnya adalah etika yang sangat terpuji, tetapi biasanya orang jepang demikian cepat, sehingga anda sulit mendapat kesempatan untuk membayarnya. Cara untuk mengatasinya mungkin adalah dengan mengundang tamu anda untuk bersantap bersama di restoran yang sudah sangat anda kenal, dan memesankan manager untuk segera menyerahkan rekeningnya langsung pada anda sendiri. Apabila orang lain memang mengundang anda untuk makan malam bersama, maka sebaiknya anda membiarkan dia untuk membayarnya. Bila tidak, justru akan tersirat maksud sebaliknya, bahwa dia seolah-olah tidak mampu membayarnya.

3.2 Bertamu ke Rumah Orang Jepang dalam Kegiatan Bisnis

Orang Jepang jarang mengadakan pesta hiburan di tempat tinggalnya sendiri, karena mereka menganggap rumah mereka kurang pantas sebagai tempat untuk menjamu para tamu. Jika seorang asing ternyata menyatakan keinginan untuk berkunjung ke rumah rekan Jepangnya bagaimanapun mungkin ia akan diundang juga. Universitas Sumatera Utara Ketika kita bertamu, jika tidak ada bel di pintu depan, janganlah mengetuk pintu, tetapi bukalah tirai pintu dan panggil, gomen kudasai. Agak disebelah dalam terdapat ruang depan berukuran kecil yang disebut genkan. Disini anda sebaiknya membuka jaket atau jas, topi dan sarung tangan. Anda juga harus membuka sepatu, namun ketika melakukan ini anda jangan sampai membelakangi tuan rumah. Kemudian segeralah masuk kedalam rumah. Jangan berdiri hanya memakai kaos kaki genkan tersebut. Ketika bertamu biasanya orang membawa oleh-oleh. Umumnya oleh-oleh yang menarik adalah jenis-jenis makan yang lezat. Dan ini jangan diberikan secara tegesa-gesa. Jika yang membukakan pintu bagi anda hanyalah pembantu rumah tangga, buah tangan yang anda bawa dapat segera anda berikan kepadanya disertai karu nama anda. Buket bunga umumnya diberikan untuk menujukkan rasa persahabat yang mendalam. Setelah membuka sepatu anda akan diberikan sandal gunanya adalah untuk berjalan menuruni tangga kayu. Saat anda melewati dapur para tamu seyogianya melihat lurus kedepan saja, dan saat memasuki zashiki atau ruangan apapun janganlah menyentuhkan jari anda pada kertas shoji yang tipis, karena barang- barang itu mudah rusak dan pecah. Lalu lepaskan sandal sebelum memasuki kamar, hanya kaki yang telanjang atau yang berkaus kaki yang boleh menginjak tatami. Universitas Sumatera Utara ketika duduk sebaiknya anda berlutut ala Jepang disini usaha untuk dapat berlutut dengan baik akan sangat dihargai. Dan jika anda ingin masuk ke toilet janganlah menggunakan sandal rumah, gunakan sandal toilet yang tersedia.

3.3 Pemberian Hadiah Dalam Kegiatan Bisnis