BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Orang Lanjut Usia
Lanjut usia merupakan anugerah. Menjadi tua, dengan segenap keterbatasannya, pasti akan dialami oleh seseorang bila ia panjang umur. Di
Indonesia, istilah untuk kelompok lanjut usia ini belum baku, orang memiliki sebutan yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan istilah lanjut usia ada pula
usia lanjut. Atau jompo dengan padanan bahasa Inggeris biasa disebut
the aged, the elders, older adult,
serta
senior citizen
. Dalam uraian selanjutnya akan digunakan istilah lanjut usia atau yang
lebih dikenal nama lansia. Kapan seseorang dikategorikan usia lanjut? Para ahli membedakannya
menjadi 2 macam usia yaitu: usia kronologis dan usia biologis Setiawan, 2002 Usia kronologis dihitung dengan tahun kalender. Di Indonesia, dengan
usia pensiun 56 tahun, barang kali dapat dipandang sebagai batas seseorang mulai memasuki usia lanjut, namun dalam perkembangan selanjutnya, menurut undang-
undang No. 13 Tahun 1998 dinyatakan bahwa usia 60 tahun ke atas adalah yang palik layak disebut usia lanjut.
Usia biologis adalah usia yang sebenarnya. Di mana biasanya diterapkan kondisi pematangan jaringan sebagai indeks usia biologis.
Selain itu, menurut Departemen Kesehatan RI Buku Pedoman Pembinaan, 2000 dikenal pula usia psikologis, yaitu dikaitkan dengan
kemampuan seseorang untuk mengadakan penyesuaian terhadap settiap situasi yang dihadapinya.
Berikut ini adalah definisi usia lanjut dalam beberapa literatur: 1.
Smith dan Smith 1999, menggolongkan usia lanjut menjadi tiga yaitu;
young old
65-74 tahun;
middle old
75-84 tahun; dan
old old
lebih dari 85 tahun.
Universitas Sumatera Utara
2. Setyonegoro 1984, menggologkan bahwa yang disebut usia lanjut
geriatric age
adalah orang yang berusia lebih dari 65 tahun. Selanjutnya terbahagi ke dalam usia 70-75 tahun
young old
; 75-80 tahun
old;
dan lebih dari 80 tahun
very old
3. Menurut Bab I Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang No. 13 Tahun 1998
tantang Kesejahteraan Usia Lanjut , lansia adalah seseorang yang sudah mencapai usia 60 tahun ke atas.
Pada usia lanjut, terjadi penurunan kondisi fisik atau biologis, kondisi psikiologis, serta perubahan kondisi sosial. Para usia lanjut, bahkan juga
masyarakat menganggap seakan tugas-tugasnya sudah selesai, mereka berhenti bekerja dan semakin mengundurkan diri dari pergaulan
bermasyarakat yang juga merupakan salah satu ciri fase ini, biasanya usia lanjut merenungkan hakikat hidupnya dengan lebih intensif serta mencoba
mendekatkan dirinya kepada Tuhan.
2.2 Konsep Dasar dan Perspektif Usia Lanjut 2.2.1 Aspek Demografi Usia Lanjut