Komposisi cairan Tubuh Tingkat Pengetahuan Mahasiswa FK USU Angkatan 2007 Mengenai Manfaat Konsumsi Minuman Isotonik Pada Aktifitas Olahraga

merupakan energi dalam bentuk panas heat dan sisanya merupakan energi dalam bentuk kerja. Energi dalam bentuk kerja dapat terlihat melalui berbagai gerakan tubuh saat berolahraga seperti berlari , menendang , meloncat , mengoper bola dan lain -lain. Sedangkan energi panas hanya dapat dirasakan dan tidak dapat dilihat karena terjadi di dalam sel-sel otot dan di dalam sistem kardiovaskular. Selama berolahraga , panas yang dihasilkan oleh proses metabolisme energi ini akan meningkat 10 kali lipat untuk individu yang sehat dan meningkat sebesar 20 kali untuk atlet yang terlatih. Laju keluarnya keringat tiap individu akan memiliki nilai yang berbeda- beda. Selain dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti intensitas olahraga rendah, sedang atau tinggi , lama berolahraga, temperatur dan kondisi lingkungan saat berolahraga, jumlah keringat yang keluar juga akan dipengaruhi oleh karakteristik internal individu seperti faktor genetis, berat badan dan tingkat kebugaran tubuh Irawan, 2007.

2.3. Komposisi cairan Tubuh

Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar milieu exterior dan sel-selnya pun hidup dalam milieu interior yang berupa darah dan cairan tubuh lainnya. Cairan dalam tubuh, termasuk darah, meliputi lebih kurang 60 dari total berat badan laki-laki dewasa. Dalam cairan tubuh terlarut zat-zat makanan dan ion-ion yang diperlukan oleh sel untuk hidup, berkembang dan menjalankan tugasnya. Persentase cairan tubuh ini bervariasi antara individu, sesuai dengan jenis kelamin dan umur individu tersebut. Pada wanita dewasa, cairan tubuh meliputi 50 dari total berat badan. Pada bayi dan anak-anak, presentase ini relatif lebih besar dibandingkan orang dewasa dan lansia. Cairan tubuh menempati kompartemen intrasel dan ekstrasel. 23 bagian dari cairan tubuh berada di dalam sel cairan intraselCIS dan 13 bagian berada di luar sel cairan ekstraselCES. CES dibagi cairan intravaskuler atau plasma darah yang meliputi 20 CES atau 15 dari total berat badan; dan cairan intersisial yang mencapai 80 CES atau 5 dari total berat badan. Selain kedua Universitas Sumatera Utara kompartmen tersebut, ada kompartmen lain yang ditempati oleh cairan tubuh, yaitu cairan transel. Namun volumenya diabaikan karena kecil , yaitu cairan sendi, cairan otak, cairan perikard, liur pencernaan, dan lain - lain. Ion Na+ dan Cl- terutama terdapat pada cairan ektrasel, sedangkan ion K+ di cairan intrasel. Anion protein tidak tampak dalam cairan intersisial karena jumlahnya paling sedikit dibandingkan dengan intrasel dan plasmaSawka, et al, 2007. Setiap kompartmen dipisahkan oleh barier atau membran yang membatasi mereka. Setiap zat yang akan pindah harus dapat menembus barier atau membran tersebut. Bila substansi zat tersebut dapat melalui membran, maka membran tersebut permeabel terhadap zat tersebut. Jika tidak dapat menembusnya, maka membran tersebut tidak permeabel untuk substansi tersebut. Membran disebut semipermeable permeabel selektif bila beberapa partikel dapat melaluinya tetapi partikel lain tidak dapat menembusnya. Perpindahan substansi melalui membran ada yang secara aktif atau pasif.

2.4. Kebutuhan Air