Tingkat Pengetahuan Mahasiswa FK USU Stambuk 2007 Tentang Rekam Medis

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FK USU STAMBUK

2007 TENTANG REKAM MEDIS

OLEH :

JONATHAN ANGKASA

070100356

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FK USU STAMBUK

2007 TENTANG REKAM MEDIS

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

OLEH :

JONATHAN ANGKASA

070100356

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL PENELITIAN : Tingkat Pengetahuan Mahasiswa FK USU Stambuk 2007 Tentang Rekam Medis

NAMA : JONATHAN ANGKASA NIM : 070100356

Pembimbing Penguji I

dr. Rita Mawarni, Sp.F dr. Tapisari Tambunan, Sp.PK (K) NIP : 19670925 200501 2 001 NIP : 19530608 198190 2 001

Penguji II

dr. H. Soekimin, Sp.PA NIP : 19480801 198003 1 002

Medan, 15 Desember 2010 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH) NIP: 19540220 198011 1 00


(4)

ABSTRAK

Pendahuluan : Dalam dunia kedokteran, peranan Rekam Medis sangat penting dan

berhubungan erat dengan kegiatan pelayanan kesehatan sehingga ada ungkapan yang mengatakan bahwa Rekam Medis adalah orang ketiga pada saat dokter menerima pasien. Pada pendidikan kedokteran masa lalu, pengetahuan Rekam Medis tidak diajarkan secara khusus dan baru dipahami dari pengalaman yang didapatkannya waktu co-ass. Namun seiring waktu berlalu, disadari bahwa Rekam Medis bukan sekadar catatan kesehatan saja, melainkan besar pengaruhnya dalam pelayanan kedokteran atau kesehatan.

Metode : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2007 tentang Rekam Medis. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dan subjek yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling .

Hasil : Dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang, diperoleh hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang Rekam Medis mayoritas berada dalam kategori sedang yaitu sebesar 85%, sedangkan untuk kategori baik diperoleh sebesar 8%, dan kategori kurang diperoleh sebesar 7%.

Diskusi : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2007 berada pada kategori sedang (85%) yang sudah mencukupi pembekalan dalam persiapan diri sebagai dokter di masa mendatang. Saran kepada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara supaya memberikan topik kuliah tentang Rekam Medis.


(5)

ABSTRACT

Introduction : In the medical world, the role of Medical Record is very important and

it has a tight relationship with the activity of the healthcare services. Therefore, there is an expression that says the Medical Record is the third person when the doctor receives the patient. In the past of medical education, the knowledge of Medical Record was not taught specially, and was just understood from the experience that was obtained during co-ass. However as time goes by, it was realised that Medical Record was not only functioning as usual health record, but it also has big influence in the medical services.

Methods : The aim of this research was to know the level of the University of North

Sumatra’s Faculty of Medicine intake year 2007 student's knowledge about Medical Record. This research was carried out with the descriptive method and the subject was chosen by using the simple random sampling technique.

Results : With the total sample of 100 people, the result shows that the majority of

respondent’s knowledge about Medical Record is average, which is 85%, where as the good category is 8%, and the less category is 7%.

Discussion : from the result mentioned above, one can conclude that the University of

North Sumatra’s Faculty of Medicine intake year 2007 student's knowledge is in the

average category (85%), which has fulfilled the provisioning in preparation as a future doctor. The suggestion for the Medical Faculty of University of North Sumatra is to give courses on Medical Record.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Mahasiswa FK USU Stambuk 2007 Tentang Rekam Medis” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sebagai sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Dalam penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu dr. Rita Mawarni, Sp.F, selaku dosen pembimbing KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Bapak dr. H. Soekimin, Sp.PA dan Ibu dr. Tapisari Tambunan, Sp.PK selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun kepada hasil penelitian penulis.

4. Kedua orang tua penulis yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan memberikan dukungan serta semangat kepada penulis dalam menempuh pendidikan.

5. Saudara-saudari, abang, dan kakak penulis yang selalu memberi dukungan, doa, kasih sayang, dan nasihat dalam hidupku.

6. Seluruh teman-teman Stambuk 2007 atas dukungan dan bantuannya yang sangat berarti.

Untuk seluruh bantuan baik moril maupun materil yang diberikan kepada penulis selama ini, penulis ucapkan terima kasih dan semoga Tuhan membalas dengan pahala yang sebesar-besarnya.


(7)

Penulis menyadari proposal penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat menjadi lebih baik untuk ke depannya kelak. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 20 November 2010

Penulis,

Jonathan Angkasa 070100356


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR SINGKATAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 2

1.3Tujuan Penelitian ... 2

1.4Manfaat Penelitian ... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 3

2.1 Rekam Medis ... 3

2.1.1 Perkembangan Rekam Medis di Indonesia ... 3

2.1.2 Pengertian Rekam Medis ... 3

2.1.3 Tujuan Dibuatnya Rekam Medis ... 4

2.1.4 Manfaat Rekam Medis ... 5

2.1.5 Isi Rekam Medis ... 7

2.1.6 Medikolegal Rekam Medis ... 9

2.1.7 Bentuk Rekam Medis ... 9

2.1.8 Penyimpanan Rekam Medis... 10

2.1.9 Hak dan Kewajiban Rekam Medis ... 11

2.1.10 Pengisian, Peminjaman, dan Pengambilan Rekam Medis ... 12

2.1.11 Kerahasiaan Rekam Medis ... 13

2.2 Pengetahuan ... 14


(9)

2.2.2 Tingkat Pengetahuan ... 15

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 17

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 17

3.2 Definisi Operasional... 17

3.2.1 Variabel Terikat... 18

3.2.2 Variabel Bebas ... 18

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 19

4.1 Rancangan Penelitian ... 19

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 19

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 19

4.3.1 Populasi... 19

4.3.2 Sampel ... 19

4.4 Metode Pengumpulan Data ... 20

4.4.1 Pengumpulan Data ... 20

4.4.2 Uji Validitas ... 20

4.4.3 Uji Reliabilitas ... 21

4.5 Metode Analisis Data ... 22

BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 23

5.1 Hasil Penelitian ... 23

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 23

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden ... 24

5.1.3 Hasil Analisis Data ... 25

5.2 Pembahasan ... 26

5.2.1 Karakteristik Responden ... 26

5.2.2 Pegetahuan ... 27

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 29

6.1 Kesimpulan ... 29

6.2 Saran ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

3.2 Penentuan Nilai dari Kuesioner Pengetahuan ... 17

3.3 Kategori dari Kuesioner Pengetahuan ... 18

4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 21

5.1 Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 24

5.2 Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Ruang Kuliah ... 24

5.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel Pengetahuan.... 25

5.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden ... 26


(11)

DAFTAR SINGKATAN

Co-Ass Co Assistant

FK USU Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Menkes Menteri Kesehatan

Permenkes Peraturan Menteri Kesehatan

PIN Personal Identification Number

RM Rekam Medis


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Riwayat Hidup

Lampiran 2 Lembar Kuesioner

Lampiran 3 Lembar Penjelasan Pengisian Kuesioner

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Pengisian Kuesioner

Lampiran 5 Surat Ethical Clearance


(13)

ABSTRAK

Pendahuluan : Dalam dunia kedokteran, peranan Rekam Medis sangat penting dan

berhubungan erat dengan kegiatan pelayanan kesehatan sehingga ada ungkapan yang mengatakan bahwa Rekam Medis adalah orang ketiga pada saat dokter menerima pasien. Pada pendidikan kedokteran masa lalu, pengetahuan Rekam Medis tidak diajarkan secara khusus dan baru dipahami dari pengalaman yang didapatkannya waktu co-ass. Namun seiring waktu berlalu, disadari bahwa Rekam Medis bukan sekadar catatan kesehatan saja, melainkan besar pengaruhnya dalam pelayanan kedokteran atau kesehatan.

Metode : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2007 tentang Rekam Medis. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dan subjek yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling .

Hasil : Dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang, diperoleh hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang Rekam Medis mayoritas berada dalam kategori sedang yaitu sebesar 85%, sedangkan untuk kategori baik diperoleh sebesar 8%, dan kategori kurang diperoleh sebesar 7%.

Diskusi : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2007 berada pada kategori sedang (85%) yang sudah mencukupi pembekalan dalam persiapan diri sebagai dokter di masa mendatang. Saran kepada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara supaya memberikan topik kuliah tentang Rekam Medis.


(14)

ABSTRACT

Introduction : In the medical world, the role of Medical Record is very important and

it has a tight relationship with the activity of the healthcare services. Therefore, there is an expression that says the Medical Record is the third person when the doctor receives the patient. In the past of medical education, the knowledge of Medical Record was not taught specially, and was just understood from the experience that was obtained during co-ass. However as time goes by, it was realised that Medical Record was not only functioning as usual health record, but it also has big influence in the medical services.

Methods : The aim of this research was to know the level of the University of North

Sumatra’s Faculty of Medicine intake year 2007 student's knowledge about Medical Record. This research was carried out with the descriptive method and the subject was chosen by using the simple random sampling technique.

Results : With the total sample of 100 people, the result shows that the majority of

respondent’s knowledge about Medical Record is average, which is 85%, where as the good category is 8%, and the less category is 7%.

Discussion : from the result mentioned above, one can conclude that the University of

North Sumatra’s Faculty of Medicine intake year 2007 student's knowledge is in the

average category (85%), which has fulfilled the provisioning in preparation as a future doctor. The suggestion for the Medical Faculty of University of North Sumatra is to give courses on Medical Record.


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia kedokteran, peranan Rekam Medis sangat penting dan berhubungan erat dengan kegiatan pelayanan kesehatan sehingga ada ungkapan yang mengatakan bahwa Rekam Medis adalah orang ketiga pada saat dokter menerima pasien. Dengan demikian, dokter dapat mengingat kembali keadaan pasien terdahulu, riwayat penyakit, hasil pemeriksaan serta tindakan pengobatan yang diberikan waktu itu.

Selain itu, rekam medis digunakan sebagai acuan pasien selanjutnya, terutama pada saat pasien itu berobat kembali (Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis, 1991). Tenaga kesehatan akan sulit dalam melakukan tindakan atau terapi tanpa mengetahui sejarah penyakit, tindakan atau terapi yang pernah diberikan kepada pasien yang terdapat di dalam berkas rekam medis.

Pada pendidikan kedokteran masa lalu, pengetahuan Rekam Medis tidak diajarkan secara khusus dan baru dipahami dari pengalaman yang didapatkannya waktu co-ass. Namun seiring waktu berlalu, disadari bahwa Rekam Medis bukan sekadar catatan kesehatan saja, melainkan besar pengaruhnya dalam pelayanan kedokteran atau kesehatan (Amir, 1999).

Oleh karena itu, peneliti menyadari bahwa rekam medis sangat diperlukan dalam dunia kedokteran, khususnya bagi mahasiswa FK USU Stambuk 2007 karena mahasiswa sebagai orang yang terdidik sudah seharusnya mampu mengenal dan menata rekam medis pada saat bekerja sebagai dokter. Selain itu mahasiswa juga diharapkan mampu memanajemen rekam medis yang ada sehingga suatu saat pasien datang berobat, rekam medis yang telah disimpan dapat dibuka kembali untuk mengetahui sejarah penyakit terdahulu dan lain-lain.


(16)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah seberapa besar tingkat pengetahuan mahasiswa FK USU Stambuk 2007 tentang rekam medis serta peranannya dalam dunia kedokteran.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan tentang peranan rekam medis dalam bidang kedokteran atau bidang hukum pada mahasiswa FK USU Stambuk 2007.

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

1. Agar mahasiswa FK USU Stambuk 2007 lebih memahami pentingnya rekam medis.

2. Mampu memanajemen sistem rekam medis.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Mahasiswa FK USU Stambuk 2007

Menambah wawasan mengenai peranan rekam medis dalam dunia kedokteran dan sebagai masukan dalam memperbaiki sistem rekam medis.

2. Instansi pendidikan

Sebagai bahan pengajaran dan pendidikan mahasiswa kedokteran dan memudahkan mahasiswa FK USU Stambuk 2007 untuk dapat melanjutkan penelitian mengenai rekam medis.

3. Peneliti

Menambah wawasan mengenai pembuatan KTI dan rekam medis, serta memperdalam kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian.


(17)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rekam Medis

2.1.1 Perkembangan Rekam Medis di Indonesia

Walaupun pelayanan Rekam Medis (RM) di Indonesia telah ada sejak zaman penjajahan, namun perhatian untuk pembenahan yang lebih baik dapat dikatakan mulai sejak diterbitkannya Keputusan MenKes RI No. 031/Birhup/1972 yang menyatakan bahwa semua rumah sakit diharuskan mengerjakan medical recording, reporting, dan

hospital statistic. Keputusan tersebut dilanjutkan dengan adanya Keputusan MenKes Ri

No. 034/Birhup/1972 tentang perencanaan dan pemeliharaan rumah sakit. Selanjutnya Keputusan Menkes RI No. 134/Menkes/SK/IV/78 tentang susunan organisasi dan tata kerja rumah sakit menyebutkan sub bagian pencatatan medik mempunyai tugas mengatur pelaksanaan kegiatan pencatatan medik.

Dari keputusan-keputusan Menteri Kesehatan di atas, terlihat adanya usaha serius untuk mulai membenahi masalah RM dalam usaha memperbaiki recording, reporting,

hospital statistic, dan lain-lain; yang kini dikenal sebagai informasi kesehatan.

Rententan peraturan yang diterbitkan pemerintah mengenai RM dipertegas secara rinci dalam Peraturan Menkes RI No. 749.a/Menkes/per/XII/1989 tentang RM, sehingga dengan demikian RM mempunyai landasan hukum yang kuat.

Dalam Undang-Undang Kesehatan walaupun tidak ada bab yang mengatur tentang RM secara khusus, namun jelas secara implisit undang-undang ini membutuhkan adanya RM yang bermutu sebagai bukti pelaksanaan pelayanan kedokteran/kesehatan yang berkualitas.

2.1.2 Pengertian Rekam Medis

Sebelum RM popular seperti saat ini, kalangan kesehatan menggunakan istilah “status pasien”. Karena bernada bahasa asing (Belanda), maka orang berusaha mengganti istilah ini dengan bahasa Indonesia yang lebih sesuai sehingga muncul istilah cacatan rekam medik, dokumen medik, dan lain-lain. Namun tampaknya belakangan ini orang lebih cenderung menggunakan istilah Rekam Medis sebagai


(18)

terjemahan dari “medical record”, biarpun terjemahan yang dibuat oleh Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa Indonesia sebagai hasil kerjasama dengan Panitia Kerja Pembinaan dan Pengembangan Sistem Pencatatan Medis adalah “rekam medis/kesehatan”.

Menurut SK Men PAN No. 135 tahun 2002, rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan inap kepada pasien di sarana kesehatan, sedangkan rekam medis adalah fakta yang berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu serta saat ini yang tertulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien tersebut (Huffman, 1999). Dalam Permenkes No. 749a/Menkes/Per/XII/1989 disebutkan bahwa RM adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lainnya kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa rekam medis adalah kumpulan keterangan tentang identitas, hasil anamnesis, pemeriksaan dan catatan segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien dari waktu ke waktu. Catatan ini dapat berupa tulisan maupun gambar, bahkan juga berupa rekaman elektronik seperti komputer,

microfilm, dan rekaman suara. Dengan demikian, rekam medis elektronik adalah suatu

kegiatan mengkomputerisasikan tentang isi rekam kesehatan, mulai dari mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan mempresentasikan data, yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan kesehatan.

2.1.3 Tujuan Dibuatnya Rekam Medis

Tujuan dibuatnya RM adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit serta mendapatkan catatan atau dokumen yang akurat dan adekuat dari pasien, mengenai kehidupan dan riwayat kesehatan, riwayat penyakit di masa lalu dan sekarang, juga pengobatan yang telah diberikan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan.

Tanpa dukungan suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, maka tertib administrasi di rumah sakit tidak akan berhasil sebagaimana yang diharapkan karena tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan upaya


(19)

pelayanan kesehatan serta faktor penentu dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan kesehatan.

2.1.4 Manfaat Rekam Medis

Manfaat RM secara umum antara lain sebagai berikut (Rustiyanto, 2007) :

1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahlinya yang ikut ambil bagian di dalam memberikan pelayanan pengobatan, perawatan kepada pasien. 2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan

kepada seorang pasien.

3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit, dan pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di rumah sakit.

4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.

5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

6. Menyediakan data-data khususnya yang sangat berguna untuk penelitian dan pendidikan.

7. Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medis pasien. 8. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta sebagai bahan

pertanggungjawaban dan laporan.

Permenkes No. 749a tahun 1989 menyebutkan bahwa RM memiliki 5 manfaat, yaitu :

1. Sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien.

RM dapat dipakai sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan, yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, meningkatkan keterampilan paramedis, mengukur kemampuan dokter, serta bukti usaha rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien yang berobat.

2. Sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum.

Masyarakat menyadari akan hak-hak mereka sebagai penerima pelayanan kesehatan dan berhak mengajukan tuntutan terhadap kelalaian yang dilakukan


(20)

oleh paramedis dan menggugat ganti kerugian. Selain itu, RM juga penting bagi pihak pemberi pelayanan kesehatan karena dapat menjadi pembuktian pelayanan kesehatan yang sebagaimana mestinya yang telah diberikan kepada penerima tersebut.

3. Bahan untuk kepentingan penelitian.

Penemuan-penemuan baru merupakan hal yang sangat bermanfaat bagi dunia kedokteran. Penemuan baru itu dapat diperoleh dari isi RM, di mana RM mengandung data-data yang dapat dipakai sebagai bahan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

4. Sebagai dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan.

Dapat dipergunakan sebagai pertanggungjawaban biaya pelayanan kesehatan yang telah diberikan kepada pasien yang berobat sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran rumah sakit di masa mendatang.

5. Sebagai bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.

Pasien rawat tinggal maupun rawat jalan yang memperoleh pelayanan kesehatan, merupakan sampel yang sangat bermanfaat dalam pembuatan statistik kesehatan. Dengan demikian, dapat dibuat gambaran sampai sejauh mana pelayanan kesehatan yang telah diberikan, sehingga masalah yang timbul akan dapat diatasi dan peningkatan pelayanan kesehatan berkembang pesat. Dalam kepustakaan dikatakan bahwa rekam medis memiliki 6 manfaat, yang untuk mudahnya disingkat sebagai ALFRED, yaitu (Basbeth, 2005) :

1. Adminstrative value: RM merupakan rekaman data adminitratif pelayanan

kesehatan.

2. Legal value: RM dapat dijadikan bahan pembukt ian di pengadilan.

3. Financial value: Rekam medis dapat dijadikan dasar untuk perincian biaya

pelayanan kesehatan yang harus dibayar oleh pasien.

4. Research value: data RM dapat dijadikan bahan untuk penelitian dalam lapangan

kedokteran, keperawatan dan kesehatan.

5. Education value: data-data dalam RM dapat bahan pengajaran dan pendidikan


(21)

6. Documentation value: RM merupakan sarana untuk penyimpanan berbagai

dokumen yang berkaitan dengan kesehatan pasien.

2.1.5 Isi Rekam Medis

Adapun isi dari RM terdiri dari 2 komponen utama, yaitu :

1. Catatan, merupakan uraian tentang identitas pasien, pemeriksaan pasien,diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain baik dilakukan oleh dokter dan dokter gigi maupun tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kompetensinya.

2. Dokumen, merupakan kelengkapan dari catatan tersebut, antara lain foto rontgen, hasil laboratorium dan keterangan lain sesuai dengan kompetensi keilmuannya. Di rumah sakit, Rekam Medis dapat dibagi dalam dua kelompok data yaitu (Amir, 1999) :

1. Rekam Medis Pasien Rawat Jalan.

Isi RM sekurang-kurangnya memuat catatan/dokumen tentang : a. Identitas pasien.

b. Riwayat penyakit (anamnesa) tentang : - keluhan utama,

- riwayat sekarang,

- riwayat penyakit yang pernah diderita, dan

- riwayat keluarga tentang penyakit yang mungkin diturunkan.

c. Pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan laboratorium, foto rontgen, scanning, MRI, dan lain-lain.

d. Diagnosis / diagnosis banding. e. Tindakan / pengobatan.

f. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. 2. Rekam Medis Pasien Rawat Inap.

RM untuk pasien rawat inap memuat sekurang-kurangnya : a. Identitas pasien.

b. Pemeriksaan fisik.

c. Persetujuan Tindakan Medis. d. Catatan konsultasi.


(22)

e. Catatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya. f. Diagnosis / masalah.

g. Tindakan / pengobatan.

h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Dari beberapa kewajiban dokter atas rekam medis pada pasien rawat inap, ada satu hal yang perlu diperhatikan khusus yaitu pembuatan resume akhir atau evaluasi pengobatan. Resume ini dibuat setelah pasien ini dipulangkan.

Isi resume harus singkat, menjelaskan informasi penting tentang penyakit, pemeriksaan yang dilakukan dan pengobatannya. Isinya antara lain menjelaskan :

1. Mengapa pasien masuk rumah sakit (anamnesis).

2. Hasil penting pemeriksaan fisik diagnostik, laboratorium, rontgen, dan lain-lain.

3. Pengobatan dan tindakan operasi yang dilaksanakan.

4. Keadaan pasien waktu keluar (perlu berobat jalan, mampu untuk bekerja, dan lain-lain).

5. Anjuran pengobatan dan perawatan (nama obat dan dosisnya, tindakan pengobatan lain, dirujuk ke mana, perjanjian untuk datang lagi, dan lain-lain). Tujuan pembuatan resume ini adalah :

1. Untuk menjamin kontinuitas pelayanan medik dengan kualitas yang tinggi serta bahan yang berguna bagi dokter pada waktu menerima pasien untuk dirawat kembali.

2. Bahan penilaian staf medis rumah sakit.

3. Untuk memenuhi permintaan dari badan-badan resmi atau perorangan tentang perawatan seorang pasien, misalnya dari perusahaan asuransi (setelah persetujuan direktur).

4. Sebagai bahan informasi bagi dokter yang bertugas, dokter yang mengirim dan dokter konsultan.


(23)

2.1.6 Medikolegal Rekam Medis

UU RI No. 29 Tahun 2004 Pasal 46 :

1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik wajib membuat RM. 2. Rekam Medis sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus segera dilengkapi

setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan.

3. Setiap catatan RM harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan.

Apabila dalam pencatatan RM menggunakan teknologi informasi elektronik, kewajiban membubuhi tanda tangan dapat diganti dengan menggunakan nomor identitas pribadi/personal identification number (PIN). Dalam hal terjadi kesalahan saat melakukan pencatatan Rekam Medis, berkas dan catatan tidak boleh dihilangkan atau dihapus dengan cara apapun. Perubahan catatan atau kesalahan dalam RM hanya dapat dilakukan dengan pencoretan dan kemudian dibubuhi paraf petugas yang bersangkutan.

2.1.7 Bentuk Rekam Medis

Menurut bentuk dari Rekam Medis, dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis Rekam Medis, yaitu :

a. Rekam Medis Konvensional

RM yang terbuat dan berbentuk lembaran – lembaran kertas yang diiisi dengan tulisan tangan atau ketikan komputer yang telah dicetak. Bentuk rekam medis ini sangat umum dan dapat ditemukan di seluruh rumah sakit, klinik, maupun praktek dokter.

Keuntungan dari RM bentuk konvensional ini adalah mudah untuk didapatkan, bisa dilakukan oleh siapa saja dalam hal ini staf medis yang tidak memerlukan keterampilan khusus, mudah dibawa dan mampu diisi kapan saja dan di mana saja. Namun RM dalam bentuk ini memiliki kerugian yaitu dapat terjadi kesalahan dalam penulisan dan pembacaan, tidak ringkas, mudah rusak oleh keadaan basah, mudah terbakar karena terbuat dari bahan kertas, memiliki keterbatasan dalam hal penyimpanan karena bentuknya yang bisa dikatakan besar, dan kerapian dari penulisan akan berkurang. Sekali Rekam Medis ini keluar dari “sarangnya”, petugas RM tidak dapat lagi mengendalikannya.


(24)

b. Rekam Medis Elektronik

RM yang dibuat dalam bentuk elektronik berupa data – data di komputer yang diisi dengan hanya mengetik di komputer. Bentuk RM ini sangat jarang ditemukan. Hanya ditemukan pada rumah sakit, klinik ataupun praktek dokter yang sudah moderen dan canggih.

RM dalam bentuk ini memiliki beberapa keuntungan antara lain yaitu ringkas, bisa menampung dalam jumlah yang sangat banyak, tidak memakan banyak tempat dalam hal penyimpanan karena disimpan dalam bentuk data komputer, bisa disimpan lama. Di samping itu, kerugian dari RM bentuk ini juga ada yaitu mudah terserang virus yang merusak data, tidak semua orang bisa mengoperasikannya, hanya terjangkau oleh kalangan tertentu, dan tidak dapat dioperasikan apabila tidak ada sumber listrik. Masalah hukum lainnya adalah apakah RM elektonik tersebut masih dapat dikategorikan sebagai bukti hukum dalam kasus malpraktik di pengadilan.

Pada kenyataannya, RM bentuk konvensional yang banyak ditemukan dan sebagai standar bentuk RM di dalam suatu rumah sakit, klinik, ataupun praktek dokter.

2.1.8 Penyimpanan Rekam Medis

Persoalan lama penyimpanan Rekam Medis timbul bila ruang tepat penyimpanan RM terbatas. RM yang baru terus bertambah, sementara ruangan tempat RM tidak mungkin menampung. Satu-satunya jalan keluar yang ditempuh adalah menyingkirkan sebagian RM yang diperkirakan tidak akan dipakai lagi.

Dalam pasal 10 Permenkes No. 749a menyatakan secara tegas bahwa RM harus disimpan sekurang-kurangnya selama 5 tahun terhitung sejak saat pasien terakhir berobat. Rekam Medis yang tidak aktif dapat disimpan di ruangan lain atau dibuat

microfilm. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, masa penyimpanan ini

termasuk singkat. Di negara bagian California Amerika Serikat, penyimpanan rekam medis adalah 7 tahun sejak terakhir kali pasien berobat. Untuk pasien anak-anak, penyimpanan berkasnya bahkan sampai yang bersangkutan berusia 21 tahun , dan kalau perlu bahkan sampai 28 tahun. Di Pensylvania masa penyimpanannya lebih lama yaitu sampai 15 tahun, bahkan di negara Israel sampai 100 tahun. Dalam rangka penghematan ruangan penyimpanan, ada beberapa negara yang membolehkan berkas,


(25)

yang berusia lebih dari 3 tahun dari saat terakhir pasien berobat, dialihkan menjadi berkas dalam microfilm.

2.1.9 Hak dan Kewajiban pada Rekam Medis

Oleh karena RM berisikan keterangan tentang pasien, yang didalamnya melibatkan banyak petugas kesehatan, di samping juga sarana pelayanan tempat diselenggarakannya pelayanan kesehatan, maka masalah hak dan kewajiban di seputar RM mencakup bidang yang amat luas dan komplek sekali. Hak adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki seseorang atau badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu, sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan.

Dalam buku Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan (Wiyono, 2000), hak pasien yaitu hak pribadi yang dimiliki setiap manusia sebagai pasien. Hak dan kewajiban yang dimaksud, jika disederhanakan adalah sebagai berikut :

1. Hak dan kewajiban pasien :

a. Berhak atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya, termasuk data-data medisnya.

b. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi : 1. Penyakit yang dideritanya.

2. Tindakan medis apa yang hendak dilakukan.

3. Komplikasi sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan untuk mengatasinya.

4. Alternatif terapi lainnya. 5. Prognosanya.

6. Perkiraan biaya pengobatan.

c. Pasien berhak menyetujui atau memberikan izin tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.

d. Pasien berhak menolak tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri setelah memperoleh informasi yang jelas dalam keadaan kritis.


(26)

e. Wajib memberikan informasi dengan jujur dan lengkap tentang penyakit kepada dokter yang merawatnya.

2. Hak dan kewajiban dokter :

a. Berhak atas privasi (berhak menuntut apabila nama baiknya tercemarkan oleh pasien).

b. Berhak mendapatkan informasi secara lengkap dari pasien.

c. Berhak memperoleh informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.

d. Wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan setelah pasien meninggal dunia.

e. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dan kebenaran. 3. Hak dan kewajiban pemberi pelayan kesehatan (provider)

a. Berhak memberi syarat bahwa pasien harus menaati segala peraturan rumah sakit dan instruksi yang diberikan dokter kepadanya.

b. Wajib mematuhi perundang-undangan dan aturan-aturan yang dikeluarkan pihak pemerintah.

c. Wajib merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan kelas perawatan (duty of care).

d. Wajib menyediakan sarana dan prasarana umum yang dibutuhkan.

e. Wajib merujuk ke rumah sakit lain jika rumah sakit tersebut tidak memiliki sarana dan prasarana yang lengkap.

f. Membuat standar dan prosedur tetap baik untuk pelayanan medis, penunjang medis, dan non-medis.

2.1.10 Pengisian, Peminjaman & Pengambilan Rekam Medis

1. Pengisian RM

Ketentuan dalam pengisian dokumen RM milik pasien antara lain : a. Pengisian RM harus lengkap dan selesai dalam 1x24 jam. b. Diisi oleh tenaga medis (dokter sebagai penanggung jawab).

c. Setiap kali memberi pelayanan kesehatan haru ditulis/dicatat dan ditandatangani.


(27)

d. Jika RM belum lengkap, harus dilengkapi dalam 2x24 jam.

e. Penulisan yang dibuat oleh residen harus diketahui oleh dokter yang membimbingnya.

f. Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan penulisan dan pada saat itu juga disertai paraf.

g. Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan. 2. Peminjaman & pengambilan dokumen RM

a. Peminjaman RM untuk keperluan pembuatan makalah, riset, dan lain-lain oleh dokter/tenaga kesehatan lainnya, sebaiknya dikerjakan di kantor Unit Rekam Medis.

b. Mahasiswa kedokteran dapat meminjam RM jika dapat menunjukkan surat pengantar dari pihak universitas yang menugaskannya.

c. Menulis/mencatat dokumen RM yang dipinjam dalam buku peminjaman. d. Dalam pengambilan dokumen RM, petugas rekam medis, khususnya di bagian

filling harus meletakkan traser yang bertujuan untuk mengetahui keberadaan

dokumen rekam medis.

Apabila di dalam penelitian tersebut diharuskan melaksanakan wawancara dengan petugas rekam medis, maka peneliti harus membuat surat pernyataan persetujuan (informed consent) mengikuti penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kesediaan responden (petugas rekam medis atau pasien di pelayanan kesehatan) sebagai subjek penelitian, supaya di kemudian hari tidak ada permasalahan yang timbul setelah dilaksanakan suatu penelitian di unit rekam medis.

2.1.11 Kerahasiaan Rekam Medis

Kerahasiaan isi RM yang berupa identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan, dan riwayat pengobatan harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, petugas kesehatan lain, petugas pengelola, dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan. Tentang petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan medical record rumah sakit yang berbunyi, “Isi RM adalah milik pasien yang wajib dijaga kerahasiaannya”. Untuk melindungi kerahasiaan tersebut, maka dibuat ketentuan sebagai berikut (Rustiyanto, 2007) :


(28)

a. Hanya petugas RM yang diizinkan masuk ruang penyimpanan rekam medis.

b. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi RM untuk badan-badan atau perorangan, kecuali yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Selama penderita dirawat, rekam medis menjadi tanggung jawab perawat ruangan dan menjaga kerahasiaannya.

Untuk keperluan tertentu RM tersebut dapat dibuka dengan ketentuan: 1. Untuk kepentingan kesehatan pasien.

2. Atas perintah pengadilan untuk penegakan hukum. 3. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri.

4. Permintaan lembaga /institusi berdasarkan undang-undang.

5. Untuk kepentingan penelitian, audit, dan pendidikan dengan syarat tidak menyebutkan identitas pasien.

Pengetahuan 2.2.1 Pengertian

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui mengenai sesuatu. Lebih jelasnya, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2003).

Selain itu, pengetahuan adalah segala maklumat yang berguna bagi tugas yang akan dilakukan (Chabris, 1983). Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah persepsi yang jelas mengenai sesuatu, pemahaman, pembelajaran, pengalaman pratikal, kemahiran, serta kumpulan maklumat yang dapat digunakan untuk menjawab persoalan ataupun memecahkan masalah yang dihadapinya.

Hasil penelitian Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2003), mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut menjadi proses yang berurutan yakni:


(29)

1. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui

terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

2. Interest, dimana orang merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Di

sini sikap subjek sudah mulai timbul.

3. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut

bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang

dikehendaki oleh stimulus.

5. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

2.2.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni (Notoatmodjo, 2007) :

1. Tahu (Know), diartikan sebagai mengingat kembali suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu terhadap sesuatu yang spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan yang teah diterima.

2. Memahami (Comprehension), suatu kemampuan untuk menjelaskan tentang obyek yang diketahui secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyimpulkan, dan sebagainya.

3. Aplikasi (Application), suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada kondisi yang sebenarnya. Aplikasi yang di sini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang nyata.

4. Analisis (Analysis), suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lainnya. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.


(30)

5. Sintesis (Synthesis), suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Intinya, sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation), kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu obyek atau materi. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.


(31)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian 3.2. Definisi Operasional

Penelitian ini menggunakan variabel berdasarkan fungsi, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Pengetahuan merupakan apa yang diketahui oleh responden tentang Rekam Medis. Menurut Arikunto (1995), penilaian 3 kategori yaitu baik, cukup, dan kurang mengunakan teknik dengan rentangan skor dibagi 3 sama besar.

Kuesioner berisi sebanyak sepuluh pertanyaan mengenai pengetahuan tentang Rekam Medis dengan 2 pilihan jawaban yang tersedia mengenai sistem skor dengan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :

Pertanyaan No. 1 s/d. 10:

Jawaban benar bernilai 1 Jawaban salah bernilai 0

Tabel 3.2 Penentuan Nilai dari Kuesioner Pengetahuan (Nilai 0-10)

Tingkat Pengetahuan

Mahasiswa FK USU Stambuk


(32)

Berdasarkan skala pengukuran di atas, maka kategori pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Skor Pengetahuan

8-10 Baik 4-7 Sedang 0-3 Kurang

Tabel 3.3 Kategori dari Kuesioner Pengetahuan

3.2.1 Variabel Terikat

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan mahasiswa FK USU Stambuk 2007 tentang rekam medis, tahun ajaran mahasiwa yang diteliti tingkat pengetahuannya adalah stambuk 2007, serta fakultas di USU tempat penelitian diadakan yaitu Fakultas Kedokteran. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui tentang rekam medis yang meliputi definisi, tujuan, manfaat, isi, bentuk, dan lain-lain.

3.2.2 Variabel bebas

Yang termasuk variabel bebas dari kerangka konsep tersebut adalah : a. Jalur masuk FK USU

Jalur masuk terdiri atas 4, yaitu jalur UMB, jalur mandiri, jalur PMP, jalur international.

b. Media informasi

Media informasi yang dimaksud adalah segala sarana yang dapat digunakan oleh responden untuk mendapatkan informasi mengenai Rekam Medis, baik melalui media cetak seperti buku pengetahuan dan artikel; maupun media elektronik seperti televisi dan radio.


(33)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, di mana penelitian yang diarahkan untuk menggambarkan atau menguraikan suatu keadaan dalam suatu komunitas atau masyarakat, yang mana data variabel bebas dan terikat diambil dalam waktu yang sama.

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan November 2010 di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2007 yang masih aktif kuliah sebelum co-ass, di mana jumlah keseluruhan mahasiswa tersebut adalah 382 orang.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari suatu populasi. Rumus yang digunakan adalah :

n= Zα

2PQ

d2 Keterangan :

n = besarnya sampel

Zα = simpangan rata-rata distribusi normal standar pada derajat kemaknaan α P = proporsi variable yang dikehendaki

Q = 1-P


(34)

Karena P x Q mempunyai nilai paling tinggi bila P = 0,50, bila proporsi sebelumnya tidak diketahui, maka pada subyek yang dipilih secara simple random

sampling dipergunakan P = 0,50.

P = 0,50; Zα = 1,96; d = 0,10

n=1,962.0,50. 1

(

−0,50

)

0,102 =

97

Berdasarkan rumus di atas, didapatkan besar sampel sebanyak 97. Dengan demikian peneliti akan mengambil sampel sebanyak 100.

4.4 Metode Pengumpulan Data 4.4.1 Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, di mana data tersebut diperoleh langsung dari responden yang ada melalui kuesioner yang telah disediakan nantinya.

4.4.2 Uji Validitas

Validits adalah suatu indeks yang menunjukkan bahwa alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Kuesioner yang telah selesai disusun akan diuji validitasnya dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows.

Kuesioner yang telah disusun sebelumnya dengan jumlah pertanyaan sebanyak 11 pertanyaan, kemudian dilakukan uji validitas dan didapati sebanyak 7 soal yang valid. Oleh karena itu peneliti membuang satu soal dan mengganti soal yang tidak valid sehingga jumlah pertanyaan menjadi sebanyak 10 pertanyaan. Sampel untuk uji validitas yang mulanya adalah 20 orang responden yang kemudian ditambahkan menjadi sebanyak 40 orang responden yang diambil dari salah satu ruang kuliah peneliti, yaitu B1 dan B2 di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Responden sebanyak 40 orang ini adalah berbeda dengan responden untuk penelitian ini. Uji validitas ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2010.


(35)

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan kolerasi Pearson, di mana skor yang didapatkan dari setiap pertanyaan dikorelasikan dengan skor total untuk tiap variable. Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dengan skor total diperoleh, nilai-ni;ai tersebut dibandingkan dengan nilai r table. Nilai r table untuk jumlah responden 40 orang dengan taraf signifikansi 0.1 adalah 0.4444. jika nilai koefisien korelasi Pearson dari suatu pertanyaan tersebut berada di atas nilai r table, maka pertanyaan tersebut valid.

4.4.3 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya. Kuesioner yang telah disusun akan diuji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows.

Sampel untuk uji reliabilitas adalah sebanyak 40 orang responden yang diambil dari salah satu ruang kuliah peneliti, yaitu B2 di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Uji validitas ini dilaksanakan pada bulan September 2010.

Uji reliabilitas dilakukan pada seluruh pertanyaan yang valid dengan koefisien reliabilitas Alpha pada aplikasi program SPSS 17.0 for Windows. Jika nilai Alpha lebih besar dari nilai r table, maka pertanyaan tersebut reliable.

Variabel Nomor Pertanyaan n

Total Pearson Correlation

Status Alpha Status

Pengetahuan 1 0.484 Valid 0.734 Reliabel 2 0.617 Valid Reliabel 3 0.636 Valid Reliabel 4 0.476 Valid Reliabel 5 0.472 Valid Reliabel 6 0.575 Valid Reliabel

7 0.566 Valid Reliabel 8 0.503 Valid Reliabel 9 0.602 Valid Reliabel 10 0.514 Valid Reliabel


(36)

4.5 Metode Analisis Data

Pengolahan data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Data yang telah dianalisis akan disajikan dalam bentuk diagram batang dan diagram lingkaran.


(37)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Proses pemgambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden di lapangan penelitian. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis menggunakan SPSS 17.0 for Windows sehingga disajikan hasil penelitian dalam paparan berikut di bawah ini.

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini diadakan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di jalan dr. Mansyur No.5, Medan, Indonesia, di mana fakultas ini merupakan salah satu fakultas kebanggaan di Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kedokteran USU dibuka pada tanggal 20 Agustus 1952 oleh Yayasan Universitas Sumatera Utara, berlokasi di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru dengan batas wilayah :

a. Batas Utara : Jalan dr. Mansyur, Padang Bulan. b. Batas Selatan : Fakultas Kesehatan Masyarakat. c. Batas Timur : Jalan Universitas, Padang Bulan. d. Batas Barat : Fakultas Psikologi USU.

Kampus ini memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona akademik seluas sekitar 100 Ha yang berada di tengahnya. Fakultas ini memiliki berbagai ruang kelas, ruang administrasi, ruang laboratorium, ruang skills lab, ruang seminar, perpustakaan, kedai mahasiswa, ruang PEMA, ruang POM, kantin, kamar mandi, dan mushola. Fakultas ini menerima mahasiswa baru sebanyak kurang lebih 400 orang setiap tahunnya yang dapat masuk melalui jalur UMB, PMP, SNMPTN, Kemitraan, Mandiri, dan Internasional dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pihak universitas. Sebelum memulai masa kuliah pada semester pertama, diadakan acara PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) yang bertujuan memperkenalkan lingkungan kampus pada mahasiswa-mahasiswi baru.


(38)

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2007 yang terpilih, di mana dari sampel diperoleh jumlah minimal sebanyak 100 orang, tetapi dalam penelitian ini disertakan 110 orang.

Karakteristik responden yang diamati adalah jenis kelamin dan kelas. Pada penelitian ini jumlah jenis kelamin laki-laki dan perempuan serta kelas tidak dibatasi karena peneliti hanya ingin melihat tingkat pengetahuan dari responden tentang rekam medis, peneliti tidak membandingkan tingkat pengetahuan responden berdasarkan jenis kelamin dan kelas. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Jenis Kelamin f %

Pria 32 32

Wanita 68 68

Jumlah 100 100

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Dari tabel di atas, diketahui bahwa responden terbanyak adalah pada kelompok wanita, yaitu sebesar 68% dan terendah pada kelompok pria, yaitu sebesar 32%.

Kelas f %

A1 35 35

A2 29 29

B1 23 23

B2 13 13

Jumlah 100 100

Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Ruang Kuliah

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berada pada kelompok A1 (35%) sedangkan responden paling sedikit berada pada kelompok B2 (13%).


(39)

5.1.3 Hasil Analisis Data

Pada penelitian ini, digunakan lembar kuesioner yang berisi 10 pertanyaan mengenai pengetahuan tentang rekam medis. Pertanyaan-pertanyaan yang tercantum di dalamnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya, sehingga pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat mewakili pengetahuan responden tentang rekam medis. Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden dapat dilihat pada table 5.3.

No Pertanyaan

Jawaban responden Benar Salah f % f % 1 Kerahasiaan isi rekam medis 38 38 62 62 2 Pembubuhan pada catatan rekam medis 60 60 40 40 3 Tanggung jawab kelengkapan isi rekam medis 91 91 9 9 4 Kepemilikan berkas rekam medis 95 95 5 5 5 Manfaat rekam medis pada kemampuan dokter 62 62 38 38 6 Dasar perhitungan tarif pada rekam medis 71 71 29 29 7 Tanggung jawab pasien pada isi rekam medis 54 54 46 46 8 Serah terima rekam medis asli 57 57 43 43 9 Pemberian paraf pada catatan rekam medis 88 88 12 12 10 Rekam medis elektronik sebagai bukti hukum 43 43 57 57

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel Pengetahuan

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pertanyaan yang paling banyak dijawab benar adalah pertanyaan no 4 sebesar 95% mengenai kepemilikan berkas rekam medis antara pasien dan rumah sakit, sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan no 1 sebesar 62% mengenai kerahasiaan akan isi rekam medis.

Tingkat pengetahuan dalam penelitian ini dibedakan menjadi 3 yaitu baik, sedang, dan kurang. Seorang responden akan dikatakan baik bila menjawab 8-10 pertanyaan pengetahuan dengan benar sedangkan seorang responden dikatakan berpengetahuan sedang bila menjawab 4-7 pertanyaan pengetahuan dengan benar dan dikatakan berpengetahuan kurang bila hanya menjawab lebih kecil sama dengan 3 dari pertanyaan pengetahuan dengan benar. Berdasarkan hasil uji tersebut maka


(40)

tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2007 tentang rekam medis dapat dikategorikan pada table 5.4

Pengetahuan f %

Baik 3 3

Sedang 87 87

Kurang 10 10

Total 100 100

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori kurang memiliki persentase paling besar, yaitu sekitar 10%, sedangkan tingkat pengetahuan dengan kategori sedang memiliki persentase terbesar, yaitu sebesar 87% dan tingkat pengetahuan dengan kategori baik memiliki persentase yang beda selisih 7% dengan persentase kategori kurang, yaitu sekitar 3%.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Karakterisitik Responden

Hasil analisis data pada distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menyatakan bahwa kelompok terbesar responden berada pada kelompok wanita, yaitu sebesar 68%, dibandingkan kelompok pria yang hanya berkisar 32%. Hal ini terjadi di luar dugaan peneliti yang memberikan kuesioner kepada setiap responden yang dipilih secara acak tanpa bermaksud membandingkan tingkat perngetahuan berdasarkan jenis kelamin. Peneliti secara murni bertujuan ingin mengetahui tingkat pengetahuan responden secara acak serta merata pada setiap responden yang dijumpai.

Sedangkan pada distribusi karakteristik responden berdasarkan ruang kuliah, diketahui sebagian besar kelompok responden berada pada ruang kuliah A1 dan A2 (64%) dibandingkan ruang kuliah B1 dan B2 (36%). Hal ini terjadi karena sebagian besar responden yang berada pada ruang kuliah B1 dan B2 telah dipilih peneliti untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner, di mana jumlah responden yang terpilih adalah sebanyak 40 orang.


(41)

5.2.2 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003). Dalam penelitian ini telah dilakukan pembagian kuesioner yang telah valid dan reliabel untuk mengukur pengetahuan responden pada tingkat pengetahuan yang pertama, yaitu tahu.

Dari hasil penelitian diperoleh sebanyak 95 responden (95%) memiliki pengetahuan yang baik mengenai hak kepemilikan berkas rekam medis antara pihak rumah sakit dan pasien, di mana berkas rekam medis asli tetap harus disimpan di rumah sakit dan tidak boleh diserahkan kepada pengacara atau siapapun meskipun isi berkas rekam medis milik pasien itu sendiri (Soepatro, 2006). Di samping itu, sebanyak 62 responden (62%) mengetahui bahwa salah satu manfaat rekam medis sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien adalah mengukur sampai sejauh mana kemampuan dokter, perawat, maupun co-ass dalam mengatasi penyakit penderita. Hal ini juga berlaku bagi ko-ass dalam merawat pasien sehingga lebih terampil dan berpengalaman dalam menghadapi berbagai kasus yang terjadi setiap waktu.

Sebanyak 43 responden (43%) menyadari bahwa rekam medis dalam bentuk elektronik sulit dijadikan bukti hukum dalam kasus malpraktik. Hal ini terjadi karena rekam medis elektronik mudah diakses oleh siapapun tanpa memerlukan izin oleh petugas rekam medis. Di samping itu, rekam medis dalam bentuk data beresiko terserang virus sehingga memungkinkan terjadi error dalam membuka kembali data yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, rekam medis manual lebih dipercaya sebagai pembuktian hukum dalam kasus malpraktik dan sebagai standar bentuk rekam medis di dalam suatu rumah sakit, klinik, ataupun tempat praktik dokter.

Secara keseluruhan diperoleh sebanyak 3 responden (3%) yang berpengetahuan baik, 87 responden (87%) yang berpengetahuan sedang, dan 10 responden (10%) yang berpengetahuan kurang. Dari hasil tersebut terlihat bahwa mayoritas pengetahuan responden tetang rekam medis pada mahasiswa stambuk 2007 berada


(42)

pada tingkat sedang. Hal ini terjadi karena topik yang diajarkan sedikit sekali, hanya beberapa saja mengenai tentang rekam medis dalam sistem pembelajaran KBK (Kuliah Berbasis Kompentensi) pada blok-blok di semester sebelumnya. Topik tersebut sendiri baru diajarkan di salah satu mata kuliah dalam blok Family Medicine mengenai penataan rekam medis keluarga. Dengan hasil penelitian yang didapati, persentase pengetahuan responden yang baik akan lebih besar bila dalam perkuliahan terdapat topik tentang rekam medis secara umum.


(43)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Dari uraian-uraian hasil penelitian yang telah dipaparkan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa FK USU Stambuk 2007 tentang rekam medis berada pada kategori sedang, yaitu sebanyak 87 responden (87%), sedangkan pada kategori baik sebanyak 3 responden (3%) dan pada kategori kurang ditemukan sebanyak 10 responden (10%). Dengan demikian, dapat disimpulkan pengetahuan responden sudah mencukupi pembekalan dalam persiapan diri sebagai dokter saat bekerja, baik di rumah sakit, klinik, maupun tempat praktik itu sendiri. Di samping itu, diketahui bahwa responden yang pada masa awal kuliah semester pertama hanya ‘tahu’ tentang rekam medis, kini mengerti dan memahami pentingnya rekam medis setelah melalui pembelajaran kasus-kasus medis seperti kelas tutorial.

6.2Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran kepada :

1. Bagi instasi pendidikan, sebaiknya pendidikan mengenai rekam medis secara umum diberikan dalam blok-blok di semester awal. Dengan demikian mahasiswa dapat memahami dan menerapkan apa yang telah dipelajarinya dalam menghadapi berbagai kasus medis (tutorial).

2. Bagi mahasiswa, hendaknya lebih aktif dalam mencari dan menghubungkan kasus-kasus medis yang berhubungan dengan pengetahuan tentang rekam medis sehingga lebih terampil dalam menyelesaikannya serta mampu mengenal lebih jauh ke depan nantinya sebagai dokter yang berkompetensi. 3. Bagi peneliti lainnya, diharapkan untuk melanjutkan penelitian tentang

rekam medis dan memperbanyak variabel-variabel lainnya yang belum disertakan dalam penelitian ini.


(44)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, A., 1990. Rekam Medis.In: Hanafiah, M.J. & Amir, A. Etika Kedokteran dan

Hukum Kesehatan. Jakarta : EGC, 56-60; 63-65.

Arikunto, S., 1995. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta, 355. Basbeth, F., 2005. Bravenet, FK UI. Jakarta. Available from :

Huffman, E.K., 1994. Medical Record Management. Illiois : Physicians Record Company.

Lestari, C., 2010. Rekam Medis, WordPress.com. Available from :

Madiyono, B., Moeslichan, S., Sastroasmoro, S., Budiman, I. & Purwanto, S.H., Perkiraan Besar Sampel.In: Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : SAGUNG SETO, 313.

Notoatmodjo, S., 2003. Prinsip-Prinsip Dasar.In: Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta, 118; 124-133.

Notoatmodjo, S., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 3-4; 85.

Notoatmodjo, S., 2007. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan.In: Promosi

Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta, 139-142.

Rustiyanto, E., 2009. Etika & Kode Etik Profesi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.In: Etika Profesi Perekam Medis & Informasi Kesehatan. Yogyakarta : GRAHA ILMU, 5-8.

Rustiyanto, E., 2009. Aspek Hukum Pelayanan Rekam Medis & Informasi Kesehatan.In: Etika Profesi Perekam Medis & Informasi Kesehatan. Yogyakarta : GRAHA ILMU, 23-27; 35-36.

Rustiyanto, E. 2009. Rahasia Jabatan Perekam Medis & Informasi Kesehatan. In: Etika

Profesi Perekam Medis & Informasi Kesehatan. Yogyakarta : GRAHA ILMU,

89-90; 94-95.

Sjamsuhidajat, 2006. Manual Rekam Medis. Jakarta Selatan : Konsil Kedokteran Indonesia, 6-9.


(45)

Soeparto, P., Hariadi, R., Koeswadji, H.H., Daeng, B.H., Sukarto, H. & Atmodirono, A.H., 2006. Aspek Hukum di Bidang Kesehatan.In: Etik dan Hukum di Bidang

Kesehatan. Surabaya : Airlangga University Press, 170-174.

Wijono, D., 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Volume 1 & 2. Surabaya : Airlangga University Press.


(46)

Lampiran

RIWAYAT HIDUP PENELITI

PAS FOTO

Nama Lengkap : Jonathan Angkasa

Tempat/tanggal lahir : Medan, 28 Februari 1989 Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Kristen Protestan Alamat : Jl. Tumapel No. 6

Telepon : 0811634139 atau 081361243697 Orangtua (ayah) : Tekardjo Angkasa

Orangtua (ibu) : Koaniwati

E-mail

Riwayat pendidikan :

Lembaga Tingkat Tahun Methodist-3 Medan TK 1993-1995 Methodist-3 Medan SD 1995-2001 Methodist-3 Medan SLTP 2001-2004 Methodist-2 Medan SMA 2004-2007

Riwayat pelatihan : I. Peserta :

1. Penyambutan Mahasiswa Baru FK USU 2007 2. Seminar Post Modernisasi 2009


(47)

4. Cross-country Sibolangit 2007 dan PancurBatu 2008 5. Blood Donation Palang Merah Indonesia 2007 dan 2010 6. Royal Theory Examination IMS 2009

7. LCM Examination 2008, 2009, dan 2010

II. Panitia : -

Riwayat Organisasi : 1. Persekutuan Gideon KINGMI GKII 2005-2006 2. Persekutuan Remaja KINGMI GKII 2007-2008 3. Pesekutuan Pemuda KINGMI GKII 2009-saat ini


(48)

No :

KUESIONER

Nama :

NIM : 070-100-____

Kelas : B1/B2/A1/A2* (lingkar salah satu yang sesuai) Jenis Kelamin : (L/P)* (coret yang sesuai)

Berilah tanda () pada SATU jawaban yang PALING BENAR menurut anda :

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Rekam medis seorang pasien merupakan rahasia sehingga dokter wajib menjaga, kecuali pasien sudah meninggal dunia

2. Setiap catatan rekam medis harus disertai nama dan tanda tangan yang bersangkutan memberikan pelayanan.

3. Tanggung jawab utama kelengkapan isi rekam medis dibebankan pada dokter yang merawatnya.

4. Berkas rekam medis adalah milik rumah sakit, namun isinya adalah milik pasien.

5. Rekam medis bermanfaat juga untuk mengukur sampai sejauh mana kemampuan dokter mengatasi penyakit penderita.

6. Rekam medis tidak dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan tarif rumah sakit atau biaya pengobatan.

7. Pasien bertanggung jawab terhadap kebenaran informasi dalam rekam medis. 8. Rekam medis yang asli dapat diserahkan kepada pasien oleh dokter yang

merawatnya bila pasien tersebut membutuhkannya untuk keperluan lain. 9. Yang berhak memberikan paraf pada catatan rekam medis hanyalah petugas

yang bersangkutan.

10. Rekam medis elektronik tidak dapat digunakan sebagai bukti kasus malpraktik di pengadilan.


(49)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Dengan hormat,

Nama saya JONATHAN ANGKASA, sedang menjalani pendidikan Kedokteran di Program S1 Ilmu Kedokteran FK USU, dan melakukan penelitian yang berjudul “TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FK USU STAMBUK 2007 TENTANG

REKAM MEDIS”

Pada pendidikan kedokteran masa lalu, pengetahuan Rekam Medis tidak diajarkan secara khusus, baru dipahami dari pengalaman yang didapatkannya waktu koass. Namun seiring waktu berlalu, disadari bahwa Rekam Medis bukan sekadar catatan kesehatan saja, melainkan besar pengaruhnya dalam pelayanan kedokteran atau kesehatan (Amir, 1999). Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang peranan rekam medis dalam bidang kedokteran atau bidang hukum pada mahasiswa FK USU Stambuk 2007. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah menambah wawasan mengenai peranan rekam medis dalam dunia kedokteran dan sebagai masukan dalam memperbaiki sistem rekam medis serta menjadi alat ukur. Keikutsertaan saudara/i dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan di masa mendatang.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan saudara/i bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah saya persiapkan.

Medan, ___ - ___ - 2010

Peneliti


(50)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (LPSP) (INF ORMED CONSENT)

Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang “TINGKAT PENGETAHUAN

MAHASISWA FK USU STAMBUK 2007 TENTANG REKAM MEDIS”, maka

dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan kesediaan ikut serta dalam penelitian tersebut secara sukarela dan tanpa paksaan. Segala kerahasiaan yang saya ketahui akan menjadi tanggung jawab penuh peneliti.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya

Medan, ___ - ___ - 2010


(51)

Karakteristik Responden :

1. J enis Kelamin

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid laki-laki 32 32.0 32.0 32.0

perempuan 68 68.0 68.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

2. Ruang Kuliah

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid A1 35 35.0 35.0 35.0

A2 29 29.0 29.0 64.0

B1 23 23.0 23.0 87.0

B2 13 13.0 13.0 100.0 Total 100 100.0 100.0


(52)

Pertanyaan Pengetahuan : Pertanyaan 1

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Salah 62 62.0 62.0 62.0

Benar 38 38.0 38.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 2

Pertanyaan 3

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Salah 9 9.0 9.0 9.0

Benar 91 91.0 91.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Salah 40 40.0 40.0 40.0

Benar 60 60.0 60.0 100.0 Total 100 100.0 100.0


(53)

Pertanyaan 4

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Salah 5 5.0 5.0 5.0

Benar 95 95.0 95.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 5

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Salah 38 38.0 38.0 38.0

Benar 62 62.0 62.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 6

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Salah 29 29.0 29.0 29.0

Benar 71 71.0 71.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 7

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Salah 46 46.0 46.0 46.0

Benar 54 54.0 54.0 100.0 Total 100 100.0 100.0


(54)

Pertanyaan 8

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Salah 43 43.0 43.0 43.0

Benar 57 57.0 57.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 9

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Salah 12 12.0 12.0 12.0

Benar 88 88.0 88.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 10

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Salah 57 57.0 57.0 57.0

Benar 43 43.0 43.0 100.0 Total 100 100.0 100.0


(55)

Total skor pengetahuan dalam kategori

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Kurang 10 10.0 10.0 10.0

Sedang 87 87.0 87.0 97.0

Baik 3 3.0 3.0 100.0


(56)

Correlations

P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TOTAL .232 .120 .118 .933** .107 .104 -.049 .222 -.021 .484**

.149 .462 .467 .000 .512 .524 .765 .168 .897 .002

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

1 .105 -.050 .182 .890** .303 .278 .137 .207 .617**

.520 .758 .262 .000 .058 .082 .398 .201 .000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

.105 1 .721** .144 .105 .289 .102 .764** .202 .636**

.520 .000 .374 .520 .071 .531 .000 .211 .000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

-.050 .721** 1 .154 -.050 .401* -.131 .594** -.057 .476**

.758 .000 .342 .758 .010 .421 .000 .728 .002

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

.182 .144 .154 1 .061 .067 .000 .252 -.088 .472**

.262 .374 .342 .711 .683 1.000 .117 .591 .002

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

.890** .105 -.050 .061 1 .182 .278 .137 .313* .575**

.000 .520 .758 .711 .262 .082 .398 .049 .000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

.303 .289 .401* .067 .182 1 .354* .126 .263 .566**

.058 .071 .010 .683 .262 .025 .439 .101 .000


(57)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.734 10

.278 .102 -.131 .000 .278 .354* 1 .022 .743** .503**

.082 .531 .421 1.000 .082 .025 .891 .000 .001

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

.137 .764** .594** .252 .137 .126 .022 1 .099 .602**

.398 .000 .000 .117 .398 .439 .891 .542 .000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

.207 .202 -.057 -.088 .313* .263 .743** .099 1 .514**

.201 .211 .728 .591 .049 .101 .000 .542 .001

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

.617** .636** .476** .472** .575** .566** .503** .602** .514** 1

.000 .000 .002 .002 .000 .000 .001 .000 .001

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

0.01 level (2-tailed). 05 level (2-tailed).


(58)

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

pertanyaan1 .78 .423 40

pertanyaan2 .65 .483 40

pertanyaan3 .20 .405 40

pertanyaan4 .33 .474 40

pertanyaan5 .75 .439 40

pertanyaan6 .65 .483 40

pertanyaan7 .75 .439 40

pertanyaan8 .40 .496 40

pertanyaan9 .30 .464 40

pertanyaan10 .43 .501 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted pertanyaan1 4.45 5.433 .339 .721 pertanyaan2 4.57 5.020 .475 .700 pertanyaan3 5.02 5.153 .524 .696 pertanyaan4 4.90 5.374 .310 .726 pertanyaan5 4.48 5.435 .320 .724 pertanyaan6 4.57 5.122 .423 .708


(59)

pertanyaan7 4.48 5.230 .428 .708 pertanyaan8 4.82 5.276 .333 .723 pertanyaan9 4.93 5.097 .463 .702 pertanyaan10 4.80 5.241 .345 .721

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

5.23 6.281 2.506 10

Output Hasil Penelitian

No J enis Kelamin Ruang Kuliah P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7

1 1 1 0 1 0 1 0 0 1

2 1 2 1 1 0 1 0 0 1

3 2 2 0 0 0 1 0 0 0

4 2 1 0 1 1 1 0 1 0

5 1 2 0 0 0 1 1 0 1

6 2 2 1 0 0 1 0 0 0

7 2 1 1 0 1 1 1 1 1

8 2 2 1 0 0 1 1 1 0

9 1 2 1 0 0 1 1 0 1

10 2 2 1 0 0 1 0 0 1


(60)

12 2 2 0 1 0 1 0 0 0

13 2 1 1 0 0 1 1 0 0

14 2 1 1 0 0 1 0 1 0

15 1 1 1 0 0 1 1 1 0

16 1 1 1 0 0 1 1 0 0

17 2 1 0 0 0 1 1 0 0

18 2 1 0 0 0 1 1 0 0

19 2 2 0 0 0 1 1 1 0

20 2 1 1 1 0 1 1 0 0

21 1 2 1 1 0 1 0 0 1

22 2 1 1 0 0 1 0 0 0

23 2 1 1 0 0 1 0 0 0

24 2 1 1 1 0 1 0 0 0

25 1 2 0 0 0 1 1 0 1

26 1 2 0 0 0 1 1 1 1

27 2 1 1 0 0 1 1 0 1

28 2 1 0 1 0 1 0 0 1

29 2 1 0 0 0 1 0 1 0

30 1 1 0 0 0 1 0 0 1

31 1 1 1 0 0 1 1 0 1

32 2 2 1 0 0 1 1 0 1

33 2 1 0 0 0 1 0 1 1

34 2 2 1 0 0 1 1 0 0

35 2 2 1 0 0 1 1 0 1

36 1 1 1 0 0 1 1 0 1

37 2 2 1 0 0 1 0 0 0

38 1 1 1 1 0 1 1 1 0

39 2 1 1 1 0 1 1 0 0

40 2 2 0 1 1 1 0 0 0

41 1 1 1 0 0 1 1 0 0

42 1 1 1 0 0 1 1 0 1

43 2 1 1 0 0 1 0 0 1

44 1 1 1 0 0 1 0 0 0

45 2 2 1 0 1 1 0 1 1

46 2 1 0 1 1 1 0 1 1

47 2 2 0 1 1 1 0 1 1

48 2 1 1 1 0 1 1 0 0

49 2 1 1 1 0 1 0 1 1

50 2 1 1 1 0 1 1 0 0

51 1 1 1 1 0 1 1 0 0

52 2 2 1 0 0 0 0 0 0

53 2 2 1 0 0 1 1 0 1

54 2 2 1 0 0 0 1 1 1


(61)

56 2 3 1 1 0 1 1 0 1

57 2 3 0 0 0 1 1 0 1

58 1 4 0 0 1 1 0 0 0

59 2 3 0 1 0 0 0 0 1

60 2 4 1 1 0 1 0 0 1

61 1 3 1 0 1 0 0 1 0

62 1 3 0 1 0 1 1 0 1

63 1 3 1 0 0 1 1 1 1

64 2 4 0 0 0 1 1 0 0

65 2 3 0 1 0 1 1 1 0

66 2 3 1 1 0 1 1 0 0

67 2 3 0 0 0 1 1 0 1

68 2 3 0 1 0 1 0 1 1

69 2 3 0 0 0 1 1 0 1

70 1 3 1 1 0 1 1 1 0

71 2 3 1 1 0 1 1 0 0

72 2 3 0 1 0 1 0 0 0

73 1 4 1 1 0 1 1 0 1

74 2 3 1 0 0 1 0 0 1

75 2 3 0 0 0 1 1 0 1

76 2 3 0 1 0 1 1 0 1

77 1 3 0 1 0 1 1 0 1

78 2 4 1 0 0 1 1 0 0

79 2 4 1 0 0 1 1 1 0

80 2 4 1 0 0 1 1 0 1

81 2 3 1 0 0 1 1 1 1

82 2 3 1 0 1 1 0 1 1

83 2 3 1 1 0 1 0 0 0

84 2 3 1 0 0 1 1 1 1

85 1 4 1 0 0 1 1 0 0

86 1 4 0 1 0 0 0 0 1

87 1 3 1 0 0 1 0 0 0

88 1 2 0 1 0 1 1 0 1

89 2 2 0 1 0 1 1 0 1

90 2 4 0 1 0 1 1 0 1

91 1 4 1 0 0 1 1 1 1

92 2 4 0 1 0 1 1 0 1

93 2 2 1 0 0 1 1 1 1

94 1 2 1 0 0 1 1 1 1

95 2 1 1 0 0 1 1 0 1

96 2 2 0 1 0 1 1 0 0

97 1 1 0 1 0 1 1 0 0

98 2 1 1 1 0 1 1 0 0


(62)

100 2 4 0 1 0 1 1 1 0 Keterangan : - Jenis Kelamin : 1 = Laki-laki - Pertanyaan (P) : 0

= Salah

2 = Perempuan 1 = Benar

- Ruang Kuliah : 1 = A1 - Kategori : 1 = Kurang

2 = A2 2 = Sedang

3 = B1 3 = Baik


(1)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.734 10

.278 .102 -.131 .000 .278 .354* 1 .022 .743** .503**

.082 .531 .421 1.000 .082 .025 .891 .000 .001

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

.137 .764** .594** .252 .137 .126 .022 1 .099 .602**

.398 .000 .000 .117 .398 .439 .891 .542 .000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

.207 .202 -.057 -.088 .313* .263 .743** .099 1 .514**

.201 .211 .728 .591 .049 .101 .000 .542 .001

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

.617** .636** .476** .472** .575** .566** .503** .602** .514** 1

.000 .000 .002 .002 .000 .000 .001 .000 .001

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

0.01 level (2-tailed). 05 level (2-tailed).


(2)

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

pertanyaan1 .78 .423 40

pertanyaan2 .65 .483 40

pertanyaan3 .20 .405 40

pertanyaan4 .33 .474 40

pertanyaan5 .75 .439 40

pertanyaan6 .65 .483 40

pertanyaan7 .75 .439 40

pertanyaan8 .40 .496 40

pertanyaan9 .30 .464 40

pertanyaan10 .43 .501 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

pertanyaan1 4.45 5.433 .339 .721

pertanyaan2 4.57 5.020 .475 .700

pertanyaan3 5.02 5.153 .524 .696

pertanyaan4 4.90 5.374 .310 .726


(3)

pertanyaan7 4.48 5.230 .428 .708

pertanyaan8 4.82 5.276 .333 .723

pertanyaan9 4.93 5.097 .463 .702

pertanyaan10 4.80 5.241 .345 .721

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

5.23 6.281 2.506 10

Output Hasil Penelitian

No J enis Kelamin Ruang Kuliah P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7

1 1 1 0 1 0 1 0 0 1

2 1 2 1 1 0 1 0 0 1

3 2 2 0 0 0 1 0 0 0

4 2 1 0 1 1 1 0 1 0

5 1 2 0 0 0 1 1 0 1

6 2 2 1 0 0 1 0 0 0

7 2 1 1 0 1 1 1 1 1

8 2 2 1 0 0 1 1 1 0

9 1 2 1 0 0 1 1 0 1

10 2 2 1 0 0 1 0 0 1


(4)

12 2 2 0 1 0 1 0 0 0

13 2 1 1 0 0 1 1 0 0

14 2 1 1 0 0 1 0 1 0

15 1 1 1 0 0 1 1 1 0

16 1 1 1 0 0 1 1 0 0

17 2 1 0 0 0 1 1 0 0

18 2 1 0 0 0 1 1 0 0

19 2 2 0 0 0 1 1 1 0

20 2 1 1 1 0 1 1 0 0

21 1 2 1 1 0 1 0 0 1

22 2 1 1 0 0 1 0 0 0

23 2 1 1 0 0 1 0 0 0

24 2 1 1 1 0 1 0 0 0

25 1 2 0 0 0 1 1 0 1

26 1 2 0 0 0 1 1 1 1

27 2 1 1 0 0 1 1 0 1

28 2 1 0 1 0 1 0 0 1

29 2 1 0 0 0 1 0 1 0

30 1 1 0 0 0 1 0 0 1

31 1 1 1 0 0 1 1 0 1

32 2 2 1 0 0 1 1 0 1

33 2 1 0 0 0 1 0 1 1

34 2 2 1 0 0 1 1 0 0

35 2 2 1 0 0 1 1 0 1

36 1 1 1 0 0 1 1 0 1

37 2 2 1 0 0 1 0 0 0

38 1 1 1 1 0 1 1 1 0

39 2 1 1 1 0 1 1 0 0

40 2 2 0 1 1 1 0 0 0

41 1 1 1 0 0 1 1 0 0

42 1 1 1 0 0 1 1 0 1

43 2 1 1 0 0 1 0 0 1

44 1 1 1 0 0 1 0 0 0

45 2 2 1 0 1 1 0 1 1

46 2 1 0 1 1 1 0 1 1

47 2 2 0 1 1 1 0 1 1

48 2 1 1 1 0 1 1 0 0

49 2 1 1 1 0 1 0 1 1

50 2 1 1 1 0 1 1 0 0

51 1 1 1 1 0 1 1 0 0

52 2 2 1 0 0 0 0 0 0

53 2 2 1 0 0 1 1 0 1

54 2 2 1 0 0 0 1 1 1


(5)

56 2 3 1 1 0 1 1 0 1

57 2 3 0 0 0 1 1 0 1

58 1 4 0 0 1 1 0 0 0

59 2 3 0 1 0 0 0 0 1

60 2 4 1 1 0 1 0 0 1

61 1 3 1 0 1 0 0 1 0

62 1 3 0 1 0 1 1 0 1

63 1 3 1 0 0 1 1 1 1

64 2 4 0 0 0 1 1 0 0

65 2 3 0 1 0 1 1 1 0

66 2 3 1 1 0 1 1 0 0

67 2 3 0 0 0 1 1 0 1

68 2 3 0 1 0 1 0 1 1

69 2 3 0 0 0 1 1 0 1

70 1 3 1 1 0 1 1 1 0

71 2 3 1 1 0 1 1 0 0

72 2 3 0 1 0 1 0 0 0

73 1 4 1 1 0 1 1 0 1

74 2 3 1 0 0 1 0 0 1

75 2 3 0 0 0 1 1 0 1

76 2 3 0 1 0 1 1 0 1

77 1 3 0 1 0 1 1 0 1

78 2 4 1 0 0 1 1 0 0

79 2 4 1 0 0 1 1 1 0

80 2 4 1 0 0 1 1 0 1

81 2 3 1 0 0 1 1 1 1

82 2 3 1 0 1 1 0 1 1

83 2 3 1 1 0 1 0 0 0

84 2 3 1 0 0 1 1 1 1

85 1 4 1 0 0 1 1 0 0

86 1 4 0 1 0 0 0 0 1

87 1 3 1 0 0 1 0 0 0

88 1 2 0 1 0 1 1 0 1

89 2 2 0 1 0 1 1 0 1

90 2 4 0 1 0 1 1 0 1

91 1 4 1 0 0 1 1 1 1

92 2 4 0 1 0 1 1 0 1

93 2 2 1 0 0 1 1 1 1

94 1 2 1 0 0 1 1 1 1

95 2 1 1 0 0 1 1 0 1

96 2 2 0 1 0 1 1 0 0

97 1 1 0 1 0 1 1 0 0

98 2 1 1 1 0 1 1 0 0


(6)

100 2 4 0 1 0 1 1 1 0 Keterangan : - Jenis Kelamin : 1 = Laki-laki - Pertanyaan (P) : 0

= Salah

2 = Perempuan 1

= Benar

- Ruang Kuliah : 1 = A1 - Kategori : 1 = Kurang

2 = A2 2

= Sedang

3 = B1 3

= Baik 4 = B2