Kedudukan Permainan Bakiak dan Engklek dalam Permainan Tradisional
16 dengan yang lainnya dan dengan perlahan-lahan tumbuhlah rasa
kebersamaan yang menjadi landasan bagi pembentukan perasaan sosial. b. Untuk mengenal kekuatan sendiri. anak-anak yang sudah terbiasa
bermain dapat mengenal kedudukannya dikalangan teman-temannya, dapat mengenal bahan atau sifat-sifat benda yang mereka mainkan.
c. Untuk memperoleh
kesempatan mengembangkan
fantasi dan
menyalurkan kecenderungan pembawaannya. d. Dapat melatih untuk menempa emosi. Ketika bermain-main mereka
mengalami bermacam-macam perasaan. Ada anak yang dapat menikmati suasana permainan itu, namun sebaliknya, ada anak lain yang merasa
kecewa. e. Untuk memperoleh kegembiraan, kesenangan, dan kepuasan. Suasana
kegembiraan dalam permainan dapat menjatuhkan diri dari perasaan- perasaan rendah, misalnya perasaan dengki, rasa iri hati, dan
sebagainya. f. Melatih diri untuk menaati peraturanyang berlaku. Mereka menaati
peraturan yang berlaku dengan penuh kejujuran untuk menjaga agar tingkat permainan tetap tinggi.
Permainan tradisional khususnya permainan bakiak dan engklek banyak mengandung nilai kebudayaan dan manfaat bagi anak-anak. Ajun
Khamdani 2010: 95-97, menyatakan beberapa nilai dan manfaat yang terkandung dalam permainan tradisional Bakiak dan Engklek serta permainan
tradisional lainnya bagi perkembangan anak, diantaranya :
17 a. Nilai Demokrasi
Permainan tradisional
mendorong para
pelakunya untuk
mengembangkan nilai demokrasi. Para pelaku harus mengikuti aturan yang telah disepakati sebelum permainan dimulai. Mereka juga harus
memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan permainan yang akan dilakukan. Sebelum permainan dimulai para pelaku merundingkan
terlebih dahulu mengenai aturan dan tata cara bermain dalam permainan. Berdasarkan hal tersebut para pelaku sebenarnya diajarkan untuk
memiliki jiwa demokrasi. b. Nilai Pendidikan
Permainan tradisional dapat digunakan sebgai media untuk memberikan pendidikan jasmani maupun rohani, misalnya menumbuhkan sifat sosial,
disiplin, etika moral, kejujuran, kemandirian, ketangkasan, dan percaya diri. Permainan yang dilakukan secara beregu dapat memupuk kerjasama
sehingga menghindarkan dari sikap egois. c. Nilai Kepribadian
Kegiatan bermain merupakan alat untuk mengembangkan dan mengungkapkan jati diri anak. Pembentukan karakter dapat terjadi di
lingkungan sekolah dan masyarakat melalui permainan. Pada permainan tradisional juga terdapat aspek tertentu yang dapat dikembangkan dalam
pembentukan kepribadian. Aspek tersebut meliputi aspek jasmani fisik, rohani psikis, dan aspek sosial. Aspek jasmani terdiri atas unsur
kekuatan fisik dan daya tahan tubuh. Selain itu, aspek jasmani juga mengandung unsur kelenturan tubuh. Permainan tradisional yang banyak
mengandung aspek jasmani dapat melatih keterampilan motorik. Hal ini