dibidang masing-masing yang digeluti. Bedanya lagi P3B tidak menyarankan anggotanya untuk menjadi seorang PNS atau masuk
dalam dunia politik praktis kalau kedapatan anggotanya terlibat dalam dunia politik dikeluarkan dari keanggotaannya.
5.1.1.4. Modal Spiritual Spiritual kapital Modal Spiritual adalah modal dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam diri atau jiwa seseorang, pemanfaatan spiritual capital akan melahirkan kecerdasan
hati nurani
16
. Hal inilah yang dikemukakan disetiap ada pertemuan P3B oleh ketua perkumpulan Papua pusaka bangsa bahwa kita perlu
dibangun paradigma baru dalam pemberdayaan masyarakat melalui motivasi spiritual kapital.
Lanjut ketua perkumpulan P3B kita manusia adalah mahluk yang paling unik, masih banyak yang hidup tanpa arah dan hidup tanpa
memiliki arti, maksud dan tujuan kondisi riil ini tergambar jelas di tengah-tengah masyarakat Papua Barat apalagi bila kita melihat
semangat hidup masyarakat yang sangat tergantung Pada “uang” yang nota bene uang tidak memiliki rasa kemanusiaan, tetapi uang menjadi
motivator utama mencapai tujuan hidup kebanyakan manusia sehingga berbagai cara ditempuh untuk mendapatkannya. Hal inilah
yang terjadi di Republik Indonesia sistem korup yang berakar diseluruh lini kehidupan membuat kelompok kepentingan dan kelas
16
Jurnal Spiritual Capital Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Volume 3 oleh: Tantowi Jauhari 2007
elit membuat satu jurang pemisah antara kaya dan miskin menciptakan kesenjangan sosial, kemiskinan, penyakit dan kerusakan
lingkungan. Pemberdayaan
adalah sebagai
upaya perlindungan
atas kepentingan rakyat, terutama terhadap kelompok-kelompok yang
terpinggirkan dan rentan, dan tidak memiliki ruang yang memadai dalam proses politik. Upaya pemberdayaan memiliki target kelompok
dengan tetap menitik beratkan pada individu sebagai target awal. Spiritual kapital dan pemberdayaan dimaksudkan menumbuhkan
modal sumber-sumber daya dalam jiwa manusia kecerdasan hati nurani, hingga muncul kesadaran bahwa hidup memiliki demensi
yang lebih dari hanya sekedar menghabiskan waktu untuk menumpuk modal material uang dalam komunitas masyarakat marjinal.
Komunitas P3B yang berdasarkan pada Firman Tuhan mengambil rema dari Amsal 2:8 Ask me, and I shall give Thee the heathen for
Thine inheritance, and uttermost parts of the earth for Thy possesion Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu
menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu Amsal 2:8. Rema merupakan dasar firman Tuhan yang menjadi
kepercayaan dari Papua Pusaka Bangsa. Firman ini juga yang menjadi dasar nama perkumpulan ini Papua Pusaka Bangsa atau dalam bahasa
inggrisnya Papua Inheritance. Sedangkan filosofi dari P3B yaitu Transformasi Papua adalah sebuah gerakan sistem moral pemersatu
bagi kebangkitan spirit “Papua Pasti Bisa” untuk bangkit dan membangun, meyakini bahwa Transformasi Papua adalah solusi
alternatif Papua Barat yaitu mendampingi orang asli Papua Barat untuk mampu menjadi pelaku utama pembangunan. Yaitu bahwa
masyarakat Papua Barat yang selama ini dianggap terbelakangpun dapat bangkit dari keterbelakangnya dan bersaing untuk memajukan
Papua Barat. Sehingga Transformasi adalah jawaban bagi perubahan Papua Barat masa kini dan masa depan. Dimana Pembangunan yang
sesungguhnya adalah membangun Orang asli Papua dengan Pendidikan sebagai kunci masa depan yang penuh harapan dan
pemberdayaan ekonomi yaitu kemampuan untuk memasuki kesejahteraan bangsa. Hal ini dikemukakan juga oleh
Ada pun strategi pendidikan agama yang dilakukan dalam gerakan spiritual capital spiritual social adalah gerakan Papua Barat membaca
Alkitab dengan membagikan 10.000, Alkitab untuk Papua Barat. Dengan misi kabarkan kabar baik ke gunung-gunung. Gerakan
pembagian Alkitab sudah sampai diberbagai tempat tujuan, dan yang sudah sampai pada tempat tujuan sebanyak 1.600 buah lebih Alkitab.
Strategi ini digunakan dengan konteks masyarakat bahwa di masyarakat mereka memiliki capital spiritual. Modal ini digunakan
untuk meningkatkan kepercayaan mereka terhadap apa yang masyarakat Papua Barat pahami. Apa yang dilakukan P3B melalui
gerakan spritual capital adalah salah satu bentuk berdasarkan nilai- nilai yang dibangun di masyarakat Papua Barat.
Strategi ini dilakukan untuk spiritual capital merupakan semangat tinggi sebagai faktor untuk memotifasi etos kerja yang semangat dan
tidak pada mental yang korup dan bukan uang yang menjadi sumber
inspirasi tetapi spirit capitalmodal capitallah yang menjadi penunjuk arah hidup. Berikut ini kegiatan yang dilakukan P3B seperti pada
gambar di bawah ini:
Gambar 1.12. Strategi Gerakan Papua Barat Membaca Alkitab
Arsip. P3B 2012
5.1.1.4f. Modal Politik political capital Modal politik political capital, yaitu dukungan masyarakat pada
sebuah kepemimpinan,
yang ditunjukkan
oleh pengakuan
recognition, loyalitas loyalty dan kesetiaan, kesediaan dan antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi dalam perubahan
bersama komunitas P3B, lewat solidaritas dan spontanitas mereka dalam mobilisasi gerakan-gerakan mendorong proses perubahan.
Tetapi dalam gerakan sosial P3B tidak ada namanya gerakan politik dan tidak dianjurkan untuk berpolitik praktis, karena dari awal
terbentuknnya organisasi ini oleh pendiri organisasi P3B tidak menginginkan anggotanya untuk tidak terjun dalam dunia politik
praktis. Dan disarankan juga oleh ketua perkumpulan Papua pusaka bangsa
P3B bahwa komunitas ini dirikan untuk menuntut perubahan paradigm kaum muda-mudi Papua Barat dari berorientasi Pegawai
Negeri Sipil PNS kepada paradigm berorientasi ekonomi dan bisnis dalam membangun negeri Papua Barat. Menghimpun segala informasi
mengenai peluang-peluang bisnis baik untuk kemanfaatan personil maupun dan keperluan investasi pemerintah daerah provinsi Papua
dan provinsi Papua Barat serta pemerintah kabupaten. Maka disini terlihat bahwa komunitas P3B tidak dalam politik
praktis. Yang terlihat adalah politik etik apapun kegiatan mestinya ada unsur politik, artinya bahwa unsur politik tidak terlepas dari setiap
aktivitas. Namun organisasi ini menabukan politik. Hal ini dipengaruhi oleh pandangan bahwa berpolitik itu dosakotor dan merugikan
banyak orang, misalnya ketika kita masuk dalam dunia politik kita memberikan janji-janji politik yang tidak pernah terealisasikan ke
masyarakat. Anggapan bahwa politik itu sekuler dan jahat membuat umat Tuhan lemah dalam memahami teologia politik, oleh karena itu
jemaat mudah dipermainkan oleh elit politik saat menjelang pemilu karena pemahamannya tentang politik kurang.
Menurut ketua P3B bahwa kita tidak boleh terjebak dalam dunia politik, kita harus pisahkan mana dunia politik, mana dunia bisnis, dan
mana dunia spiritual agama. Komunitas ini dirikan untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat yang tertindas terutama
masyarakat miskin yang kurang mampu dan tertinggal. Agar masayarakat bisa maju seperti sudara-sudara di daerah lain dengan
tujuan itu organisasi ini melakukan suatu gerakan social yang bergerak dibidang pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. P3B
hadir untuk melatih, membina, dan mengajak masyarakat membanting stir dari dunia politik dan berkeinginan untuk menjadi
PNS kepada dunia usaha atau bisnis. Meruba paradigma masyarakat dengan bertujuan supaya masyarakat Papua Barat dapat menjadi
pembisnis dan menjadi pengusaha. Dengan alas an itu ketua P3B tidak mengijinkan anggotanya untuk terjun ke dunia politik praktis.
5.1.2. Pencapaian Sejak terbentuknya organisasi P3B ini semuanya masih terbatas,