Konsep Profesionalisme Guru Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Melalui Dialogis Kolegial Pembelajaran IPA (Studi Kasus di SMP Negeri 41 Semarang) T2 942012071 BAB II

18 4. Guru Sebagai Fasilitator, sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang beguna serta dapat menujang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa narasumber, buku, teks, majalah ataupun surat kabar. 5. Guru Sebagai Evaluator, untuk mengetahui sejauh mana proses belajar mengajar dikatakan berhasil dan guru mampu mengoreksi selama proses belajar mengajar yang masih perlu untuk diperbaiki atau dipertahankan.

2.4 Konsep Profesionalisme Guru

Su’ud 2000 dalam Sutarmanto 2013: 20 guru merupakan ”The front liner”nya berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan nasional. sehingga guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan atau kegagalan upaya peningkatan mutu dan inovasi pembelajaran di sekolah. Keberhasilan mutu pendidikan di sekolah tentunya didapatkan dari seorang guru profesional. Cully 1999: 130 dalam Mulyasa 2013: 27 menjelaskan profesi sebagai a vocation in which professional knowledge of some departement a learning science is used in its application to the other or in the pratice of an art found it. Makna dari ungkapan tersebut adalah bahwa suatu pekerjaan profesional menggunakan teknik dan prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual, yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian secara langsung dapat diabadikan bagi kemaslahatan masyarakat. Muhson 2004: 2 menyatakan bahwa profesionalisme merupakan paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang yang profesional memiliki profesi. Sehingga guru profesional adalah guru yang benar-benar ahli di bidangnya dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sekaligus 19 memiliki kompetensi dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sementara itu, tugas pendidik merupakan tenaga profesional sebagaimana disebutkan dalam Pasal 39 ayat 2 Undang-Undang No. 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini berarti bahwa selain mengajar atau proses pembelajaran, guru juga mempunyai tugas melaksanakan pembimbingan maupun pelatihan pelatihan bahkan perlu melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Mulyasa 2013: 27 menjelaskan berdasarkan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya, guru dalam pekerjaan dan jabatanya dituntut untuk memiliki persyaratan sebagai berikut: 1. Keterampilan yang berlandaskan filosifis, psikologis dan sosiologis; 2. Keahlian tertentu sesuai dengan bidang profesi yang ditekuninya, serta senantiasa berusaha untuk meningkatkannya sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat; 3. Pendidikan yang memadai, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; 4. Kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakan, serta memerhatikan perkembangan dunia usaha dan industri; 20 5. Pengembangan karier sejalan dengan perkembangan masyarakat, dunia usaha, serta dinamika kehidupan yang terjadi di masyarakat.

2.5 Manajemen Kepala Sekolah

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Melalui Dialogis Kolegial Pembelajaran IPA (Studi Kasus di SMP Negeri 41 Semarang) T2 942012071 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Melalui Dialogis Kolegial Pembelajaran IPA (Studi Kasus di SMP Negeri 41 Semarang) T2 942012071 BAB IV

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Melalui Dialogis Kolegial Pembelajaran IPA (Studi Kasus di SMP Negeri 41 Semarang) T2 942012071 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Melalui Dialogis Kolegial Pembelajaran IPA (Studi Kasus di SMP Negeri 41 Semarang)

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Melalui Dialogis Kolegial Pembelajaran IPA (Studi Kasus di SMP Negeri 41 Semarang)

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Melalui Dialogis Kolegial Pembelajaran IPA (Studi Kasus di SMP Negeri 41 Semarang)

0 0 10

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Mengajar Guru Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SD Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang T2 BAB II

0 0 20

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Di SMP Negeri ebonagung Kabupaten Demak T2 BAB IV

0 0 28

T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Di SMP Negeri ebonagung Kabupaten Demak T2 BAB III

0 0 10

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Di SMP Negeri ebonagung Kabupaten Demak T2 BAB II

0 1 24