87
Persamaan di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,563 yang berarti bahwa jika kondisi siswa X
1
meningkat 1 poin maka nilai motivasi belajar Y meningkat sebesar 0,563.
b. Koefisien korelasi R antara prediktor X
1
dengan Y Berdasarkan hasil analisis dengan SPSS 16 for Windows menunjukkan
bahwa koefisien korelasi r
x1y
0,239 bernilai positif dan lebih besar dari r
tabel
0,213 r
hitung
r
tabel
yang berarti kondisi siswa berpengaruh terhadap motivasi belajar.
c. Koefisin determinasi r
2
Koefisien determinasi r
2 x1y
sebesar 0,057 yang berarti bahwa kondisi siswa memberi pengaruh terhadap motivasi belajar sebesar 5,7,
sedangkan 94,3 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. d. Pengujian signifikansi dengan uji t
Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil nilai koefisien signifikansi 0,029. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien signifikansi
0,027 lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa pengaruh kondisi siswa terhadap motivasi belajar signifikan. Berdasarkan uraian hasil uji
regresi sederhana, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kondisi siswa terhadap motivasi belajar siswa
kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 1 Tempel.
88
2. Uji Hpotesis Kedua
Hipotesisi kedua yang diuji adalah “terdapat pengaruh positif lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 1 Tempel”. Ringkasan hasil uji hipotesis kedua pada tabel 25 sebagai berikut:
Tabel 25. Ringkasan Hasil Uji Regresi Sederhana X
2
Terhadap Y Var.
Harga r dan r
2
Keof Konst
Sig Simpulan
r
x1y
r
2 x1y
r
tabel
X
2
-Y
0,243 0,059
0,213 0,216 36.222 0,027 Positif dan
Signifikan Sumber: data primer yang diolah
a. Persamaan garis regresi satu prediktor persamaan garis regresi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Y = 0,216 X2 + 36.222 Persamaan di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi bernilai
positif sebesar 0,216 yang berarti bahwa jika kondisi siswa X
2
meningkat 1 poin maka nilai motivasi belajar Y meningkat sebesar 0,216.
b. Keofisien korelasi R antara prediktor X
2
dengan Y Berdasarkan perhitungan dengan bantuan SPSS 16 for Windows
menunjukkan bahwa koefisien korelasi r
x2y
0.243 bernilai positif lebih besar dari r
tabel
0,213. Oleh karena r
hitung
r
tabel
, maka berarti bahwa lingkungan belajar X
2
berpengaruh terhadap motivasi belajar Y.
89
c. Koefisien determinasi r
2
Koefisien determinasi r
2 x2y
sebesar 0,057 yang berarti lingkungan belajar memberi pengaruh terhadap motivasi belajar sebesar 5,7.,
sedangkan 94,3 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. d. Pengujian signifikansi dengan uji t
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien signifikansi 0,027. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien signifikansi 0,027
lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa pengaruh lingkungan belajar terhadap motivasi belajar signifikan. Berdasarkan uraian hasil uji
regresi sederhana, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar
siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 1 Tempel.
3. Uji Hipotsis Ketiga
Hipotesis ketiga yang diuji adalah “terdapat pengaruh kondisi siswa dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 1 Tempel”. Hasil ringkasan uji hipotesis ketiga pada tabel 26 sebagai
berikut:
Tabel 26. Ringkasan Hasil Uji Regresi Ganda Var
Harga R dan r
2
Sig Coeffi
cients Const.
Kesimpulan
R
y1,2
R
2 y1,2
R
tabel
X
1
-Y
0,301 0,091
0,213 0,022 0,435
31.900 Positif dan
signifikan
X
2
-Y
0,169 Sumber: data primer yang diolah