Dekripsi Karekteristik Responden Hasil Penelitian 1. Dekripsi Lokasi Penelitian

5.1.2. Dekripsi Karekteristik Responden

Dalam penelitian ini, responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah pasien anak yang menderita apendisitis di RSUP H. Adam Malik Medan dari tahun 2014 hingga 2015. Jumlah responden yang terlibat dalam studi setelah memenuhi kriteria penelitian adalah sebanyak 43 orang. Hasil yang diamati dari keseluruhan responden tersebut dievaluasi berdasarkan umur, jenis kelamin, diagnosa apendisitis, konsumsi serat dan cara konsumsinya. Tabel 5.1. Distribusi Pasien Apendisitis Berdasarkan Umur Umur Frekuensi Persentase 1bulan - 4 Tahun 3 7,0 5 - 9 Tahun 12 27,9 10 - 14 Tahun 15 - 18 Tahun 16 12 37,2 27,9 Total 43 100.0 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden paling banyak berumur diantara 10-14 tahun sebesar 16 37,2 orang, responden yang paling sedikit berumur diantara 1 bulan - 4 tahun sebesar 3 7 orang dan sedangkan responden berumur 5 – 9 tahun dan 15 – 18 tahun masing-masing sebanyak 12 27,9 orang. Tabel 5.2. Distribusi Pasien Apendisitis Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki - laki 19 44,2 Perempuan 24 55,8 Total 43 100.0 Jika ditinjau berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 19 44,2 orang laki-laki yang menderita apendistis manakala perempuan sebanyak 24 55,8 orang. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Distribusi Pasien Apendisitis Berdasarkan Klasifikasi Klasifikasi Frekuensi Persentase Akut 33 76,7 Kronik 10 23,3 Total 43 100.0 Dari tabel 5.3. terlihat pasien yang menderita appendisitis akut adalah sebanyak 33 76,7 orang dibanding pasien yang menderita apendisitis kronik sebanyak 10 23,3 orang. Tabel 5.4. Distribusi Pasien Apendisitis Berdasarkan Konsumsi Serat Konsumsi Serat Frekuensi Persentase Rendah 28 65,1 Tinggi 15 34,9 Total 43 100.0 Dari hasil penelitian dengan mendistribusikan kuosiner kepada responden ditemukan bahawa 28 65,1 orang mengkonsumsi rendah serat dan 15 34,9 orang mengkonsumsi tinggi serat. Tabel 5.5. Distribusi Pasien Appendisitis Berdasarkan Cara Konsumsi Serat Cara Konsumsi Frekuensi Persentase Sayur Rebus 20 46,5 Goreng 23 53,5 Buah Makan langsung 18 41,9 Jus 25 58,1 Total 43 100.0 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 5.6, diperoleh bahwa cara mengkonsumsi sayur secara makanan rebus adalah 20 46,5 orang dan secara makanan bergoreng adalah 23 53,5 orang manakala cara mengkonsumsi buah secara makan langsung sebanyak 18 41,9 orang sedangkan secara minum jus sebanyak 25 58,1 orang. Tabel 5.6. Hubungan Konsumsi Serat Dengan Kejadian Apendisitis Variabel Appendisits Jumlah P Akut Kronik Konsumsi Serat Rendah Tinggi 21 12 7 3 28 15 1.000 Jumlah 33 10 43 Bermakna dengan P 0,05 Berdasarkan tabel di atas, didapati bahawa 28 orang yang mengkonsumsi diet rendah serat, terdapat 21 orang yang menderita apendisitis akut dan 7 orang yang menderita apendisitis kronik. Bagi yang mengkonsumsi serat dalam tinggi pula, terdapat 12 orang yang menderita apendisitis akut dan 3 orang menderita apendisitis kronik. Setelah dilakukan uji hipotesis dengan metode Fisher Exact Test menggunakan analisis regresi dengan bantuan Statical Program for Social Science SPSS diperoleh nilai p p value adalah 1,000 yang berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara diet rendah serat dengan kejadian apendisitis pada anak. Universitas Sumatera Utara

5.2. Pembahasan