Distribusi Persentase Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Helvetia, Medan-Deli, dan Belawan

29

4.1.3 Distribusi Persentase Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Helvetia, Medan-Deli, dan Belawan

Terkait dengan hasil persentase ketiga puskesmas, maka disajikan distribusi persentase dalam setiap bagian, untuk melihat apakah setiap bagian memenuhi atau tidak dengan standar yang ditetapkan. Capaian diperoleh dengan membagi persentase standar yang dicapai dengan persentase standar baku dikali 100 dilihat di lampiran. Capaian yang diperoleh bagian II kebijakan pelayanan kefarmasian di puskesmas Helvetia, Medan-Deli dan Belawan adalah 100 baik, pelayanan farmasi di puskesmas Helvetia dan puskesmas Medan-Deli mencapai 66,67 kurang, capaian ini belum memenuhi standar, penyebabnya adalah Apoteker tidak mampu melakukan tugas pelayanan farmasi sendiri dengan jumlah pasien yang banyak, sehingga Apoteker membutuhkan Tenaga Teknis Kefarmasian 10,22 12,5 9,1 4,54 5,68 13,64 2,27 42,05 Kebijakan pelayanan kefarmasian Pelayanan farmasi Kelengkapan fasilitas Alat dan Ruang Standar Operasional Prosedur SOP Administrasi umum Pelayanan farmasi klinik Evaluasi Pertanyaan terbuka Pelatihan Apoteker Tidak terpenuhi Gambar 4.3 Persentase standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas Belawan 30 untuk membantu melakukan pelayanan farmasi, sedangkan puskesmas Belawan mencapai 73,36 baik. Bagian III, kelengkapan fasilitias alat dan ruang ke tiga puskesmas mencapai 61,61 kurang, capaian yang didapat belum memenuhi standar, penyebabnya adalah keterbatasan sarana dan prasarana yang disediakan pemerintah, dan terbatasnya kemampuan Apoteker mengajukan kelengkapan fasilitas alat dan ruang. Kategori SOP Standar Operasional Prosedur puskesmas Helvetia dan Medan-Deli mencapai 36,80 kurang, sedangkan puskesmas Belawan mencapai 21,02 kurang, capaian ini belum memenuhi standar, penyebabnya adalah ketidakpahaman Apoteker dalam menyusun SOP dan belum ada kebijakan yang memprioritaskan tersedia SOP di Puskesmas, dianggap tanpa SOP semua kegiatan dapat dilakukan. Katogori administrasi umum puskesmas Helvetia dan Medan-Deli mencapai 66,71 kurang, capaian ini belum memenuhi standar, penyebabnya adalah kurangnya tenaga kefarmasian dan keterbatasan waktu tidak memungkinkan melakukan pengarsipan catatan pengobatan pasien dan hasil pemantauan terapi obat, sedangkan puskesmas Belawan administrasi umumnya mencapai 83,28 baik. Kategori pelayanan farmasi klinik puskesmas Helvetia mencapai 61,12 kurang, sedangkan puskesmasmas Medan-Deli dan Belawan mencapai 66,70 kurang capaian ketiga puskesmas belum memenuhi standar, penyebabnya adalah Apoteker belum mampu melakukan semua kegiatan farmasi klinik dengan jumlah pasien yang lebih dari 50 lima puluh dalam satu hari, sehingga pelayanan Apoteker sebatas penyiapan dan penyerahan obat disertai PIO. 31 Kategori Evaluasi ketiga puskesmas mencapai 0 sama sekali tidak dilakukan kurang penyebabnya adalah minimnya tenaga kefarmasian dan keterbatasan waktu tidak memungkinkan melaksanakan evaluasi. Contohnya penggunaan kotak saran yang ada di puskesmas, meskipun ada kotak saran namun tidak pernah diisi oleh pasien sebagai tujuan evaluasi, penyebabnya karena pasien tidak mengerti fungsi dari kotak saran tersebut. Bagian IV, kategori pertanyaan terbuka kepada Apoteker, ketiga puskesmas mencapai 100 baik Tabel 4.2. Tabel 4.2 Distribusi Persentase Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Helvetia, Medan-Deli dan Belawan Nama Puskesmas No Parameter yang diuji Helvetia Medan-Deli Belawan 1. BAGIAN II Kebijakan pelayanan kefarmasian 100 baik 100 baik 100 baik 2. Pelayanan farmasi 66,67 kurang 66,67 kurang 73,36 baik 3. BAGIAN III Kelengkapan fasilitas Alat dan ruang 61,61 kurang 61,61 kurang 61,61 kurang 4. Standar Operasional Prosedur SOP 36,80 kurang 36,80 kurang 21,02 kurang 5. Administrasi umum 66,71 kurang 66,71 kurang 83,28 baik 6. Pelayanan farmasi klinik 61,12 kurang 66,70 kurang 66,70 kurang 7. Evaluasi kurang 0 kurang 0 kurang 8. BAGIAN IV Pertanyaan terbuka kepada Apoteker 100 baik 100 baik 100 baik 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Gambaran Perilaku Petugas Rawat Inap Dalam Pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2012

3 93 99

Analisis Demand Masyarakat Terhadap Pelayanan Rawat Inap Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Deli, Puskesmas Bromo Dan Puskesmas Kedai Durian Tahun 2013

15 87 182

Pengaruh Citra Pelayanan Rawat Inap Terhadap Need Masyarakat Di Puskesmas Gelugur Darat Medan Tahun 2010

36 116 105

Gambaran Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003-2007

4 85 116

Analisis Mutu Pelayanan Rawat Inap Dan Hubungannya Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Peserta Askes Plus Di Rumah Sakit Umum Permata Bunda Medan Tahun 2005

0 20 145

Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Rawat Inap Di Kota Medan : Studi Kasus Puskesmas Helvetia, Medan-Deli, Dan Belawan

0 0 12

Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Rawat Inap Di Kota Medan : Studi Kasus Puskesmas Helvetia, Medan-Deli, Dan Belawan

0 0 2

Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Rawat Inap Di Kota Medan : Studi Kasus Puskesmas Helvetia, Medan-Deli, Dan Belawan

0 0 6

Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Rawat Inap Di Kota Medan : Studi Kasus Puskesmas Helvetia, Medan-Deli, Dan Belawan

0 0 14

Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Rawat Inap Di Kota Medan : Studi Kasus Puskesmas Helvetia, Medan-Deli, Dan Belawan

0 0 16