Proses Pembuatan Batik Analisis Diskriptif Lokasi Penelitian

commit to user Proses pembuatan batik tulis meliputi beberapa tahapan seperti mola membuat pola, ngiseni mengisi bagian yang sudah dibuat polanya, nerusi membatik pada sisi sebaliknya, nemboki menutup bagian kain yang tidak akan diwarnai, mbiriki proses penghalusan tembokan, pewarnaan, nglorot merebus kain agar malamnya larutlepas dan mbabari. Karena proses yang panjang dan sangat membutuhkan keahlian dari pembatik, maka batik tulis dijual dengan harga yang mahal. Batik tulis tergolong sebagai Batik Halus nomor satu. Batik tulis dari kain ini sutera merupakan batik termahal dan diproduksi dalam jumlah terbatas. Batik ini dibuat untuk memenuhi permintaan pasar segmen menengah keatas dan untuk keperluan ekspor. b. Batik Cap Batik cap ada dua jenis yaitu cap yang dikombinasikan dengan proses batik tulis serta batik yang hanya dicap. c. Batik Printing sablon Batik printing batik sablon adalah batik yang proses pembuatannya berbeda dengan batik pada umumnya yang menggunakan malam dan juga dilorod untuk menghilangkan malam, pada baik printing tidak digunakan malam, tetapi kain langsung diproses menggunakan mesin. Dalam satu kali produksi bisa menghasilkan batik dalam jumlah yang banyak.

5. Proses Pembuatan Batik

commit to user Proses pembuatan batik meliputi 3 pekerjaan utama, yaitu : a. Pelekatan lilin batik Fungsi dari lilin batik adalah untuk menolak terhadap warna yang diberikan pada kain pada pengerjaan berikutnya. Agar dapat dituliskan pada kain, lilin tadi perlu dipanaskan dahulu kurang lebih 60º-70ºC. Pelekatan lilin dilakukan pada kain untuk membuat motif batik yang dikehendaki. Dengan cara canting tulis, dengan dicapkan dengan canting cap atau dilukiskan dengan kuas. Untuk proses pembatikan cap digunakan canting cap. Proses cap jauh lebih cepat dibandingkan dengan sistem tulis. b. Pewarnaan batik Pekerjaan pewarnaan ini dapat berupa mencelup, secara lukisan atau painting. Pewarnaan dilakukan secara dingin dan zat pewarna yang dipakai tidak hilang warnanya pada saat menghilangkan lilin. c. Menghilangkan lilin Menghilangkan lilin batik ini berupa penghilangan sebagian pada tempat tertentu dengan cara mengerik atau menghilangkan lilin batik secara keseluruhan. commit to user Dengan tiga macam proses utama tersebut dapat dibuat batik dengan beberapa macam teknik pembuatan batik. Teknik pembuatan batik dibagi dalam dua kelompok, yaitu : • Proses Tradisional : meliputi kerokan, lorodan, bedesan, dan radionan. • Proses batik bebas : dalam artian tidak harus mengikuti aliran proses sebagaimana batik tradisional. 6. Jalur Perjalanan Wisata Jalur perjalanan wisatawanpengunjung di Kampoeng Batik Laweyan dibuat dalam jalur yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan keinginan pengunjung. Jenis kunjungan wisata disesuaikan dengan waktu kunjungan wisatawan yang bersangkutan. Dari jenis pengunjungwisatawan dapat dibedakan menurut tujuan pengunjungwisatawan, yaitu: a. Berbelanja, b. Akademikpenelitian c. Belajar membatik d. Lingkungan e. Jalan-jalan commit to user Tabel 4.7 Obyek Wisata Laweyan No. Nama Tempat Jenis Pariwisata Keterangan 1. Makam Ki Ageng Henis Wisata Ziarah Ki Ageng Henis merupakan kakek cikal bakal dari raja-raja Mataram 2. Makam K.H Samanhudi Wisata Ziarah K.H Samanhudi adalah pahlawan nasional pendiri Serikat Islam 3. Makam Jayengrana Wisata Ziarah Jayengrana adalah bupati pertama Surabaya 4. Bandar Kabanaran Wisata Budaya Bandar Kabanaran dahulu adalah sungai yang menjadi jalur transportasi pemasaran batik 5. Showroom dan Tempat Produksi Batik Wisata Budaya Laweyan merupakan salah satu sentra industri kerajinan Batik di Jawa 6. Ledre Wisata Kuliner Ledre merupakan makanan tradisional Laweyan 7. Rumah-rumah Kuno Wisata Budaya Bangunan dan rumah- rumah kuno di Laweyan merupakan bukti kejayaan juragan batik masa lalu 8. Masjid Laweyan Wisata Religi Masjid Laweyan merupakan salah satu masjid tua dan bersejarah di kota Surakarta 9. Langgar Merdeka Wisata Religi Langgar merdeka dibangun pada tahun 1877 oleh Haji Mashadi dan kemudian diwakafkan kepada masyarakat Laweyan 10. Langgar Laweyan Wisata Religi Langgat Laweyan merupakan langgar tertua di Surakarta Sumber : Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, 2010 commit to user 7. Fasilitas Kampoeng Batik Laweyan Sebagai konsekuensi ditetapkannya kawasan Laweyan sebagai daerah tujuan wisata, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk terus mengembangkan Kampoeng Batik Laweyan. Salah satu usaha pengembangan tersebut adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana bagi pengunjung Kampoeng Batik Laweyan. Sarana dan prasarana tersebut antara lain: a. Shelter Di Kampoeng Batik Laweyan telah dibangun shelter yang berfungsi sebagai tempat istirahat dan tempat berteduh bagi pengunjung yang merasa lelah setelah berjalan-jalan di Kampoeng Batik Laweyan. Shelter tersebut berada disepanjang jalan Sidoluhur, disamping shelter terdapat board yang memuat peta lokasi wisata Kampoeng Batik Laweyan beserta lokasi industri batik yang ada di Kampoeng Batik Laweyan. b. Becak Wisata Becak wisata adalah fasilitas berkeliling Kampoeng Batik Laweyan dengan menggunakan becak. Penarik becak wisata tersebut adalah penarik becak yang beroperasi di wilayah Kampoeng Batik Laweyan dan sekitarnya, yang membedakan becak wisata dengan becak yang lain adalah cat Kampoeng Batik Laweyan yang ada di slebor becak tersebut. Jumlah becak wisata yang ada di Kampoeng Batik Laweyan berjumlah kurang lebih 47 commit to user buah. Becak wisata tersebut pernah dikerahkan untuk membawa rombonagn yayasan Warna-warni milik Nina Akbar Tanjung bersama rombongan pejabat dan mantan pejabat untuk berwisata di Kampoeng Batik Laweyan. c. Papan Penunjuk Jalan Untuk memudahkan wisatawan mengunjungi berbagai obyek wisata di Kampoeng Batik Laweyan, maka dipasang papan penunjuk jalan yang berisi nama-nama showroom Batik dan obyek wisata. Tanda penunjuk jalan yang ada di Kampoeng Laweyan digunakan sebagai media informasi arah dan tempat daerah tujuan wisata yang ada di Kampoeng Batik Laweyan, diantara content penunjuk jalan di Kampoeng Batik Laweyan memuat informasi letak showroom batik, rumah-rumah kuno, laweyan batik training center, industri batik, dan lain-lain. 8. Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan FPKBL Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan FPKBL merupakan organisasi yang beranggotakan seluruh masyarakat Laweyan. Awal mula forum ini terbentuk dikarenakan batik Laweyan mengalami degradasi akibat munculnya batik printing yang berakibat berkurangnya pengusaha batik. Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan FPKBL memiliki logo lampiran. commit to user Keterangan Logo Forum: a. Rumah Kuno : menggambarkan rumah kuno dan lingkungan Laweyan b. 7 titik : menggambarkan terciptanya Sapta Pesona Pariwisata c. Pilar : menggambarkan pilar-pilar dari rumah kuno Laweyan d. Tumbuhan : menggambarkan keanekaragaman corak batik e. 4 daun : menggambarkan 4 daerah yang akan menjadi daerah pengembang, yaitu Bumi, Laweyan, Pajang dan Sondakan f. Pelungguh : menggambarkan kejayaan batik di Nusantara yang berawal dari Laweyan Tujuan dibentuknya Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan FPKBL adalah untuk membangun serta mengoptimalkan seluruh potensi Kampoeng Laweyan untuk bangkit kembali dan menyiapkan diri dalam menghadapi tantangan globalisasi. Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan FPKBL didirikan pada tanggal 25 September 2004, berawal dari sebuah diskusi dan rapat antar pengusaha Batik laweyan yang kemudian berkembang menjadi sebuah musyawarah untuk membentuk Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. Forum Pengembangan Kampoeng Batik commit to user Laweyan FPKBL memiliki kesekretariatan di Jl. Dr.Rajiman 521 Laweyan Solo dengan nomor telepon 0271 712276 dan fax. 0271 738724. Dalam pelaksanaan kegiatannya, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan tak lepas dari visi dan misinya, adapun visi dan misi dari Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan adalah: a. Visi Menjadikan Laweyan sebagai kawasan pusat industri batik, heritage, dan wisata budaya, yang ramah lingkungan melalui pembangunan yang berkelanjutan. b. Misi 1 Mengadakan pelatihan produksi batik yang ramah lingkungan 2 Mengadakan pelatihan pengelolaan managemen perusahaan 3 Mengadakan pelatihan pemasaran dan promosi perusahaan 4 Perkuatan modal melalui kemitraan dengan bank dan BUMN 5 Perluasan pemasaran produk melalui pembukaan showroom dan kemitraan dengan bapak angkat dan perusahaan lain commit to user 6 Mendorong peningkatan dan terwujudnya produk ekspor 7 Mendorong tumbuh kembangnya perusahaan batik baru 8 Penataan infrastruktur kawasan yang mendukung terwujudnya produksi bersih yang efisien 9 Perkuatan organisasi komunitas kawasan c. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan unsur yang sangat penting bagi sebuah instansi. Mekanisme kerja atau operasionalisasi seluruh kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik bila struktur organisasinya jelas. Selain itu dengan pembagian kerja karyawan dan job description yang jelas akan memperlancar tercapainya tujuan forum. Struktur organisasi Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan seperti yang dijelaskan pada gambar berikut ini: commit to user Ketua Wakil Ketua Sekretaris Seksi Pembangunan Seksi Litbang Seksi Promosi Seksi Humas Seksi Usaha Seksi Seni Budaya Seksi Guide Seksi Pameran Bendahara Penasehat Gambar 4.1 Struktur Organisasi FPKBL Sumber : Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan d. Program dan Pelaksanaan Kegiatan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan commit to user Ada berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan dalam rangka mengembangkan Kampoeng Batik laweyan, diantaranya adalah: 1 Pelatihan di Batik Training Centre 2 Pameran-pameran pameran klaster 3 Selawenan 4 Kunjungan dan studi banding 5 Menjalin kerjasama dengan instansi diluar Kampoeng Batik Laweyan 6 Rapat pelaksanaan Selawenan Selain itu, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan juga melaksanakan program pembangunan fisik dan non fisik, program jangka pendek dan jangka menengah dari Kampoeng Batik Laweyan, yaitu: commit to user Tabel 4.8 Program dan Pelaksanaan Kegiatan Rencana Program No. Jenis Program Tahun Keterangan 1. Program Jangka Pendek: Granddesign tata perekonomian dan industri kawasan Grand design heritage kawasan Grand design Sosial Budaya Grand design tata ruang kawasan 2005 2006 Swadaya FPKBL, kerjasama dengan pemerintah kota 2. Program jangka menengah: Realisasi program penataan ekonomiindustri, heritage, social budaya dan tata ruang tahap I 2007 sd 2011 Swadaya FPKBL, kerjasama dengan pemerintah kota 3. Program jangka panjang: Realisasi program penataan ekonomiindustri, heritage, social budaya, dan tata ruang tahap II 2011 sd 2014 Swadaya FPKBL, kerjasama dengan pemerintah kota Sumber : Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan e. Hubungan Antara Lembaga di Kampoeng Batik Laweyan Untuk menunjang kinerja dari Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, maka dibutuhkan kerjasama antar lembaga setempat, seperti digambarkan pada gambar berikut: Gambar 4.2 Hubungan Antar Lembaga di Kampoeng Batik Laweyan Sumber: Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan LPMK Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kelurahan FPKBL Forum Lingk. Hidup Forum Perdamaian commit to user f. Hubungan Antara FPKBL dengan instansi di luar Kampoeng Batik Laweyan dan Strategi Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan Dalam mengembangkan Kampoeng Batik Laweyan sesuai visi dan misinya, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan bekerjasama dengan berbagai instansi, yaitu: Dinas, Instansi, lembaga yang sama di tingkat propinsi, nasional dan internasional. commit to user FPKBL Tingkat Kota Surakarta • Disperindag dan Penanaman Modal • Dinas Pariwisata dan Budaya • Dinas Koperasi Bapeda • DPU • Dinas Tata Kota Cagar Budaya • BUMN • ASITA • PHRI • FEDEP • PTSPTN • Lembaga Pendidikan • BDS • Hotel • Restaurant • Travel Biro • Instansi dan Lembaga Lain yang Terkait Gambar 4.3 Hubungan Antara FPKBL dengan Instansi di Luar Kampoeng Batik Laweyan Sumber : Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan di dalam kerjasamanya dengan dinas terkait yang paling sering yaitu dengan Disperindag yang mana kerjasamanya 1 berbentuk pelatihan dan informasi mengenai warna alam, warna sintesis dan kain perca, 2 bantuan peralatan industri-industri kecil commit to user seperti mesin jahit, obras, konveksi, cap, pewarna, kompor listrik, dan lain-lain, 3 jika FPKBL mengadakan pameran biasanya Disperindag memberikan subsidi baik insidental maupun semi permanen. Selain Disperindag, Dinas Pariwisata juga bekerjasama dengan FPKBL diantara kerjasamanya dalam bentuk pariwisata, guide, dan memberikan anggaran rutin per tahunnya sebesar Rp 6-7 Juta. Sedangkan instansi-instansi yang lain, diantaranya seperti koperasi bekerjasama dalam hal memberi tambahan modal, selain koperasi hotel dan travel juga bekerjasama dalam hal promo tour, dan lain-lain.

D. Analisis Diskriptif Data