Kerangka Konseptual Tinjauan penelitian terdahulu

Peramalan Pergerakan Harga Saham Perusahaan Go-Public yang kompleks dalam memahami dasar-dasar analisis teknikal sebelum menerapkannya.

2.6. Kerangka Konseptual

Investasi Capital Gain Perusahaan Go-Public Di Bursa Efek Indonesia Data Penutupan Harga Saham Perkebunan Go-Public Metode Kuantitatif Metode Time Series Metode Peramalan ARIMA Peramalan Pergerakan Harga Saham Perusahaan Go-Public Keterangan: = dianalisis Keputusan investasi aktif:  Membeli  Menjual  Menunggu dan melihat wait and see Gambar 2.4. Kerangka Konseptual = tidak dianalisis Universitas Sumatera Utara

2.7. Tinjauan penelitian terdahulu

Rozak, Abdul 2009 dalam judul penelitiannya “Analisis Risiko dan Peramalan Harga Saham dalam Keputusan Investasi pada Perusahaan Perkebunan di PT Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan profil perusahaan AALI, LSIP dan UNSP. Melakukan Proyeksi pergerakan saham emiten AALI, LSIP dan UNSP di tahun 2009. Menganalisis tingkat risiko Value at Risk yang dihadapi investor pada saham-saham emiten AALI, LSIP, UNSP dan merumuskan keputusan investor sebagai implikasi terhadap risiko yang akan dihadapi dan melihat pergerakan emiten saham AALI, LSIP dan UNSP pada PT Bursa Efek Indonesia di tahun 2009. Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari serial data harga penutupan saham harian perusahaan sektoral perkebunan terpilih di lantai bursa 1 Januari 2006 – 30 April 2009 dengan basis data 13 Oktober 2008 – 30 April 2009. metode peramalan time series terbaik, sedangkan dalam menganalisis tingkat risiko yang mungkin ditanggung investor Value at Risk – VaR dilakukan dengan metode ARCHGARCH untuk mendapatkan nilai VaR. Kombinasi hari ramalan harga dan lama berinvestasi, apabila dilakukan analisis dalam hal per emiten, maka keputusan investasi yang tepat dilakukan oleh investor dengan karakteristik perilaku risk averter sikap umum pelaku saham di Indonesia memiliki kecenderungan tertarik pada saham AALI, maka investor harus melakukan penjualan sehari setelah pembelian dikarenakan memiliki risiko serta rasio capital loss yang relatif lebih kecil. Sementara itu untuk emiten LSIP, pilihan sebaiknya diberikan pada ramalan harga dan lama investasi di lima, sepuluh dan dua puluh hari ke depan dikarenakan memiliki rasio capital loss relatif lebih kecil dibandingkan yang lainnya pada Universitas Sumatera Utara waktu tersebut. Lain halnya dengan UNSP, dimana emiten ini memiliki kecenderungan yang bertolak belakang dengan teori risiko. Risiko yang lebih tinggi dibandingkan emiten AALI dan LSIP tidak menjamin return yang tinggi pula. Hal ini tampak terlihat dari berbagai kombinasi yang dibuat, rasio capital gain-loss untuk UNSP relatif lebih besar menghasilkan dampak kerugian apabila diasumsikan terjadi risiko.

2.8. Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Terdahulu