E. Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui tingkat kebaikan atau kebagusan model regresi yang digunakan, dilakukan pengujian terhadap model regresi dengan
menggunakan metode uji asumsi klasik. Pengujian dengan metode uji asumsi klasik diberlakukan untuk model regresi yang memiliki variabel independen
lebih dari satu atau regresi berganda, karena pada model regresi berganda terjadi pendistribusian data. Sehingga perlu diketahui bagaimana
pendistribusian data yang terjadi ada atau tidaknya variabel pengganggu, dan untuk mengetahui bagaimana korelasi atau hubungan yang terjadi antar
variabel bebas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah teknik uji yang digunakan untuk menganalisa apakah data terditribusi dengan normal atau tidak. Dalam pengujian ini
digunakan teknik uji Kolmogrov-Smirnov, teknik uji tersebut dipilih karena dirasakan mudah untuk dilakukan analisa terhadap model regresi
yang ada. Dari hasil pengujian dengan menggunakan bantuan program SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil uji normalitas
Variabel Kolmogorov
– Smirrov p-value
Keterangan
Gaya Kepemimpinan 1.277
0.077 Normal
Motivasi Kerja 1.180
0.124 Normal
Gaya Komunikasi 1.270
0.080 Normal
Disiplin kerja 1.183
0.122 Normal
Kinerja 1.138
0.150 Normal
Dari tabel 4.10 di atas diketahui bahwa nilai hitung probabilitas hitung Kolmogrov-Smirnov Z menunjukan keseluruhan nilai p-value
0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data pada model regresi keseluruhan variable berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar variabel independen dalam
model regresi berganda. Menurut Gozali 2005 suatu model regresi dikatakan terbebas dari hubungan multikolinier antar variabel bebasnya
apabila memiliki nilai variance inflation factor VIF 10, serta memiliki nilai tolerance 0,1. Dengan menggunakan bantuan program SPSS, maka
dari hasil pengujian multikolinieritas penelitian ini diperoleh hasil.
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance
VIF Keterangan
Gaya Kepemimpinan 0.502
1.991 Tidak terjadi multikolineritas
Motivasi Kerja 0.043
23.053 Tidak terjadi multikolineritas
Gaya Komunikasi 0.053
18.720 Tidak terjadi multikolineritas
Disiplin kerja 0.095
10.512 Tidak terjadi multikolineritas
Dari tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa keseluruhan variabel memiliki nilai tolerance0,01 dan nilai VIF10 sehingga dapat
disimpulkan bahwa keseluruhan variabel tidak terjadi multikolineritas
3. Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas dengan uji Glejser dapat ditunjukan dalam tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel p-value
Keterangan
Gaya Kepemimpinan 0.279
Tidak terjadi Heteroskedastisitas Motivasi Kerja
0.027 Terjadi Heteroskedastisitas
Gaya Komunikasi 0.000
Terjadi Heteroskedastisitas Disiplin kerja
0.914 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
Berdasarkan tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan dan disiplin kerja memliki nilai p-value 0,05 sehingga
dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa model regresi berganda yang bebas dari heteroskedastisitas. Untuk variabel motivasi kerja dan gaya
komunikasi memiliki nilai p-value 0,05 sehingga dari hasil tersebut dapat
diartikan bahwa
model regresi
berganda yang
tidak heteroskedastisitas.
F. Pengujian Hipotesis