Tinjauan Interior DESAIN INTERIOR AUTISMA CENTER DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI PERILAKU DAN LINGKUNGAN

commit to user 46

D. Tinjauan Interior

1. Hubungan Aantar Ruang

a. Ruang di dalam ruang

Sebuah bangunan yang luas dapat melingkupi dan memuat sebuah ruangan lain yang lebih kecil di dalamnya. Kontitunitas visual dan ruang di antara kedua ruang tersebut dengan mudah mampu dipenuhi tetapi hubungan dengan ruang luar dari ruang yang dimuat tergantung kepada ruang penutupnya yang lebih besar. Misalnya ruang kelas dalam gedung sekolah. b. Ruang-ruang yang saling berkaitan Suatu hubungan ruang yang saling berkaitan terdiri dari 2 buah ruang yang kawasannya membentuk volume berkaitan seperti, masaing-masing ruang mempertahankan identitasnya dan batasan sebagai ruang. Tetapi, hasil konfigurasi kedua ruang yang saling berkaitan akan tergantung pada beberapa penafsiran. c. Ruang-ruang yang bersebelahan Bersebelahan adalah jenis hubungan ruang yang paling umum. Hal tersebut memungkinkan definisi dan respon masing- masing ruang menjadi jelas terhadap fungsi dan persyaratan simbolis menurut cara masing-masing simbolisnya. d. Ruang-ruang yang dihubungkan oleh ruang bersama 2 buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat dihubungkan atau dikaitkan satu sama lain oleh ruang ketiga yaitu ruang commit to user 47 pertama. Hubungan akan kedua ruang tersebut menempati satu ruang bersama-sama.

2. Organisasi Ruang

Penyusunan ruang-ruang dapat menjelaskan tingkat kepentingan relatif dan fungsi serta peran simbolis ruang-ruang tersebut di dalam suatu organisasi bangunan. Keputusan mengenai jenis organisasi yang harus digunakan dalam situasi khusus akan tergantung pada: kebutuhan atas program bangunan, seperti pendekatan fungsional persyaratan ukuran, klasifikasi hirarki ruang- ruang dan syarat-syarat pencapaian, pencahayaan atau pemandangan. Kondisi-kondisi eksterior dari tapak yang mungkin akan membatasi bentuk atau pertumbuhan organisasi atau yang mungkin merangsang organisasi tersebut untuk mendapatkan gambaran-gambaran tertentu tentang tapaknya dan terpisah dari bentuk-bentuk lainnya. Ching, 2000, 188 Berbagai macam pengorganisasian ruang menurut Francis.D.K. Ching antara lain sebagai berikut : a. Terpusat Gambar II.1 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 189 Suatu ruang dominant, dimana pengelompokan sejumlah ruang sekunder dihadapkan. commit to user 48 Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari sejumlah ruang sekunder, dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat yang luas dan dominan. Gambar II.2 Ilustrasi 1 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190 Ruang pemersatu terpusat, dari suatu organisasi pada umumnya berbentuk teratur dan ukurannya cukup besar untuk menggabungkan sejumlah ruang sekunder di sekelilingya. Gambar II.3 Ilustrasi 2 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190 Ruang-ruang sekunder dari suatu organisasi mungkin setara satu sama lain dalam fungsi, bentuk dan ukuran, serta menciptakan suatu konfigurasi keseluruhan yang secara geometri teratur dan simetris terhadap dua sumbu atau lebih. Gambar II.4 Ilustrasi 3 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190 commit to user 49 Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain dalam hal bentuk atau ukurannya sebagai tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan individu akan fungsi, menunjukkan kepentingan relatif, atau lingkungan suasana sekitarnya. Perbedaan antara ruang-ruang sekunder juga memungkinkan bentuk dari organisasi terpusat untuk menanggapi kondisi lingkungan tapaknya. Gambar II.5 Ilustrasi 4 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190 Apabila bentuk organisasi terpusat bersifat tidak berarah, kondisi-kondisi pencapaian dan jalan masuk harus dikhususkan menurut tapak dan ketegasan salah satu ruang sekunder sebagai gerbang masuk. Gambar II.6 Ilustrasi 5 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190 Pola sirkulasi dan pergerakan dalam suatu organisasi terpusat mungkin berbentuk radial, lup atau Spiral. Walaupun hampir dalam setiap kasus pola tersebut akan berakhir di dalam atau di sekeliling ruang pusat. commit to user 50 Gambar II.7 Ilustrasi 6 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190 Organisasi-organisasi terpusat yang bentuk-bentuknya relatif padat dan secara geometric teratur dapat digunakan untuk menetapkan titik-titik atau “tempat-tempat” di dalam ruangan, menghentikan kondisi-kondisi aksial, dan berfungsi sebagai suatu obyek di dalam daerah atau volume ruang yang tetap. Gambar II.8 Ilustrasi 7 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190 b. Linier Gambar II.9 Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 189 Suatu urutan linier dari ruang-ruang yang berulang. Organisasi linier pada dasarnya terdiri dari sederetan ruang. Ruang-ruang ini dapat berhubungan secara langsung satu commit to user 51 dengan yang lain atau dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah. Organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang yang berulang serupa dalam hal ukuran, bentuk dan fungsi. Organisasi ini juga dapat terdiri dari ruang linier tunggal yang menurut panjangnya mengorganisir sederetan ruang-ruang sepanjang bentangnya yang berbeda ukuran, bentuk atau fungsi. Dalam kedua kasus di atas, tiap-tiap ruang di sepanjang rangkaian tersebut memiliki hubungan dengan ruang luar. Gambar II.10 Ilustrasi 1Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 190 Ruang-ruang yang secara fungsional atau simbolis penting keberadaannya terhadap organisasi dapat terjadi di manapun sepanjang rangkaian linier dan kepentingannya ditegaskan oleh ukuran maupun bentuknya. Kepentingan juga dapat ditekankan menurut lokasinya: 1 pada ujung rangkaian linier, 2 keluar dari organisasi linier, 3 pada titik-titik belok bentuk linier yang terpotong-potong Gambar II.11 Ilustrasi 2 Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 190 commit to user 52 Karena panjang karakternya, organisasi linier menunjukkan suatu arah, dan menggambarkan gerak, perluasan dan pertumbuhan. Untuk membatasi pertumbuhannya, organisasi-organisasi linier dapat dihentikan oleh suatu bentuk atau ruang yang dominan, dengan adanya tempat masuk yang menonjol dan tegas, atau penggabungan dengan bentuk bangunan lain atau karena keadaan topografi. Gambar II.12 Ilustrasi 3 Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 190 Bentuk organisasi linier bersifat fleksibel dan dapat menanggapi terhadap bermacam-macam kondisi tapak. Bentuk ini dapat disesuaikan dengan adanya perubahan-perubahan topografi, mengitari suatu badan air atau sebatang pohon, atau mengarahkan ruang-ruangnya untuk memperoleh sinar matahari dan pemandangan. Bentuknya dapat lurus, bersegmen, atau melengkung. Konfigurasinya dapat berbentuk horisontal sepanjang tapaknya, diagonal menaiki suatu kemiringan atau berdiri tegak seperti sebuah menara. Gambar II.13 Ilustrasi 4 Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 190 commit to user 53 Bentuk organisasi linier dapat berhubungan dengan bentu- bentuk lain di dalam lingkupnya dengan: 1 menghubungkan dan mengorganisir bentuk-bentuk di sepanjang bentangnya, 2 berfungsi sebagai dinding atau penahan untuk memisahkan ruang menjadi daerah yang berbeda. 3 mengelilingi dan melingkupi bentuk-bentuk ke dalam sebuah daerah ruang. Gambar II.15 Ilustrasi 5 Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 190 Bentuk-bentuk lengkung danbersegmen pada organisasi- organisasi linier melingkupi daerah ruang eksterior pada sisii cekungnya dan mengarahkan ruang-ruangnya menghadap ke, pusat daerah. Pada sisi cembungnya, bentuk-bentuk ini tampak menghadang dan memisahkan ruang di hadapannya terhadap lingkungannya. Gambar II.16 Ilustrasi 5 Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 190 commit to user 54 c. Radial Gambar II.17 Organisasi ruang Radial Sumber : Ching, 2000, hal 190 Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisai ruang yang linier berkembang menurut bentuk jari-jari. Organisasi ruang radial memadukan unsur-unsur baik organisasi terpusat maupun linier. Organisasi ini terdiri dari ruang pusat yang dominan di mana sejumlah organisasi linier berkembang menurut arah jari-jarinya. Apabila suatu organisasi terpusat adalah sebuah bentuk yang introvert yang memusatkan pandangannya ke dalam ruang pusatnya, maka sebuah organisasi radial adalah sebuah bentuk yang ekstrovert yang mengembang keluar lingkupya. Dengan lengan-lengan liniernya, bentuk ini dapat meluas dam menggabungkan dirinya pads unsur-unsur atau benda- benda tertentu pada tapaknya. Gambar II.18 Ilustrasi 1 Organisasi ruang Radial Sumber : Ching, 2000, hal 190 Seperti pada organisasi-organisasi terpusat, ruang pusat pada suatu organisasi radial pada umumnya bebentuk teratur. Lengan-lengan linier di mana ruang pusat menjadi porosnya, commit to user 55 mungkin mirip satu sama lain dalam hal bentuk dan paniang dan mempertahankan keteraturan bentuk organisasi secara keseluruhan. Gambar II.19 Ilustrasi 2 Organisasi ruang Radial Sumber : Ching, 2000, hal 190 Lengan-lengan radialnya juga dapat berbeda satu sama lain untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan individu akan fungsi dan konteksnya. Variasi tertentu dari orgarisasi radial adalah pola baling-baling di mana lengan-lengan liniernya berkembang dari sisi sebuah ruang pusat berbentuk segi empat atau bujur sangkar. Susunan ini menghasilkan suatu pola dinamis yang secara visual mengarah kepada gerak berputar mengelilingi ruang pusatnya Gambar II.20 Ilustrasi 3 Organisasi ruang Radial Sumber : Ching, 2000, hal 190 d. Cluster Gambar II.21 Organisasi ruang Cluster Sumber : Ching, 2000, hal 190 commit to user 56 Ruang-ruang dikelompokan berdasarkan adanya hubungan atau bersama-sama memanfaatkan ciri atau hubungan visual. Untuk memperkuat dan menyatukan bagian-bagian Organisaai dalam bentuk kelompok atau cluster mempertimbangkan pendekatan fisik untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. sering kali organisasi ini terdiri dari ruang-ruang selular yang berulang yang memiliki fungsi-fungsi sejenis dan memiliki sifat visual yang umum seperti wujud dan orientasi. sebuah organisasi kelompok juga dapat menerima di dalam komposisinya, ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk dan fungsinya, tetapi berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan atau alat penata visual seperti kesimetrisan atau sebuah sumbu. Karena polanya tidak berasal dari konsep geometri yang kaku, bentuk suatu organisasi kelompok bersifat fleksibel dan dapat menerima pertumbuhan dan perubahan langsung tanpa mempengaruhi karakternya. Gambar II.22 Ilustrasi 1 Organisasi ruang Cluster Sumber : Ching, 2000, hal 190 commit to user 57 Gambar II.23 Ilustrasi 2 Organisasi ruang Cluster Sumber : Ching, 2000, hal 190 Ruang-ruang kelompok atau cluster dapat diorganisir terhadap suatu titik tempat masuk ke dalam bangunan atau sepanjang alur gerak yang rnelaluinya. Ruang-ruang dapat jugadikelompokkan berdasarkan luas daerah atau volume ruang tertentu. Pola ini serupa dengan organisasi terpusat, tetapi kurang dalarn hal kepadatan dan keteraturan geometri akhirnya. Ruang- ruang suatu organisasi kelompok dapat juga dimasukkan dalam suatu daerah atau volume ruang yang telah dibentuk. Gambar II.24 Ilustrasi 3 Organisasi ruang Cluster Sumber : Ching, 2000, hal 190 Karena tidak adanya tempat utama di dalam pola organisasi berbentuk kelompok, maka tingkat kepentingan sebuah ruang harus ditegaskan lagi melalui ukuran, bentuk atau orientasi di dalarn polanya. Kondisi simetris, atau aksial dapat dipergunakan untuk memperkuat atau menyatukan bagian-bagian suatu oerganisasi commit to user 58 kelompok dan membantu menegaskan pentingnya suatu ruang sekelompok ruang atau dalam organisasi Gambar II.25 Ilustrasi 4 Organisasi ruang Cluster Sumber : Ching, 2000, hal 190 e. Grid Gambar II.26 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190 Ruang-ruang diorganisir dalam kawasan grid struktural atau grid tiga dimensi lain. Organisasi grid terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang dimana posisinya dalam ruangan dan hubungan antar ruang diatur oleh pola atau bidang grid tiga dimensi Gambar II.27 Ilustrasi 1 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190 Sebuah grid diciptakan oleh dua pasang garis sejajar yang tegak lurus yang membentuk sebuah pola titik-titik teratur pada commit to user 59 pertemuannya. Apabila diproyeksikan dalam dimensi-ketiga, maka pola grid berubah menjadi satu set ruang unit modular berulang Gambar II.28 Ilustrasi 2 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190 Kekuatan yang mengorganisir suatu grid dihasilkan dari keteraturan dan kontinuitas pola-polanya yang meliputi unsur- unsur yang diorganisir.pola-pola ini membuat menjadi satu set atau daerah titik-titik dan garis-garis referensi yang stabil dalam ruang dimana ruang-ruang organisasi grid daerah yang walaupun berbeda dalam hal ukuran, bentuk, atau fungsi, dapat membagi hubungan bersama. Gambar II.29 Ilustrasi 3 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190 Suatu grid di dalam arsitektur paling sering dibangun oleh sistem struktur rangka dari kolom dan balok. Dalam daerah grid ini, ruang-ruang dapat terbentuk sebagai beberapa daerah-daerah terisolir atau sebagai pengulangan modul grid. Tanpa melihat penempatannya dalam suatu daerah, ruang-ruang ini, jika dipandang sebagai bentuk-bentuk positif, akan menciptakan set kedua berupa ruang-ruang negatif. commit to user 60 Gambar II.30 Ilustrasi 4 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190 Karena sebuah grid tiga dirnerrsi terdiri dari unit-unit ruang modular yang berulang, maka organisasi ini dapat dikurangi, ditambahkan, atau dilapisi, dan identitasnya sebagai sebuah grid tetap dipertahankan dengan kemampuan untuk mengorganisir ruang- ruang. Manipulasi bentuk demikian dapat digunakan untuk rnenyewakan sebuah bentuk grid terhadap tapaknya, menetapkan tempat masuk atau ruang keluar atau memungkinkan pertumbuhan dan perluasan. Gambar II.31 Ilustrasi 5 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190 Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan khusus mengenai dimensi ruang-ruangnya atau untuk menegaskan daerah ruang untuk sirkulasi atau pelayanan, suatu grid dapat dibuat tidak teratur dalam satu atau dua arah. perubahan dimensi ini akan menimbulkan suatu hirarki rnodul-modul yang dibedakan oleh ukuran, proporsi dan lokasinya. commit to user 61 Gambar II.31 Ilustrasi 6 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190 Sebuah grid dapat mengalami perubahan-perubahan bentu yang lain. Bagian-bagian grid dapat bergeser untuk mengubah kontinuitas visual maupun kontinuitas ruang melampaui daerahnya. Pola grid dapat diputus untuk membentuk ruang utama atau menampung bentuk-bentuk alami tapaknya. Sebagian dari grid dapat dipisahkan dan diputar terhadap sebuah titik dalam pola dasarnya. Lewat dari derahnya, grid dapat mengubah kesannya dari suatu pola titik ke garis, ke bidang, dan akhirnya ke ruang Gambar II.32 Ilustrasi 7 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190

3. Pola sirkulasi

Sirkulasi menurut Francis.D.K. Ching dalam bukunya “Bentuk Ruang dan Susunannya”, adalah : a. Linear Gambar II.32 Sirkulasi Linier Sumber : Ching, 2000, hal 221 commit to user 62 semua jalan adalah linier, jalan-jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang. Sebagai tambahan, jalan dapat melengkung atau terdiri atas segmen- segmen, memotong jalan lain, bercabang-cabang, membentuk kisaran. b. Radial Gambar II.33 Sirkulasi Radial Sumber : Ching, 2000, hal 221 Bentuk Radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti sebuah pusat, titik bersama. c. Spiral Gambar II.34 Sirkulasi Spiral Sumber : Ching, 2000, hal 221 Sebuah bentuk Spiral adalah sesuatu jalan yang menerus yang berasal dari titik pusat, berputar mengelilinginya dengan jarak yang berubah. d. Grid Gambar II.35 Sirkulasi Linier Sumber : Ching, 2000, hal 221 commit to user 63 Bentuk Grid terdiri dari dua set jalan-jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat e. Network Gambar II.36 Sirkulasi Network Sumber : Ching, 2000, hal 221 Satu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yang menggabungkan titik-titik tertentu didalam ruang. f. Komposit Untuk menghindarkan orientasi yang membingungkan, suatu susunan herarkis diantara jalur-jalur jalan bisa dicapai dengan membedakan skala, bentuk dan panjangnya.

4. Furniture

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari kegiatan yang erat hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan hidup, manusia membutuhkan ruang yang lengkap dengan peralatan yang sesuai dengan keperluan sehari-hari. Oleh karenanya Ruang yang kosong tanpa ada benda satupun di dalamnya tentu tidak akan memuaskan kebutuhan manusia, apabila ruang telah dilangkapi dengan furniture, barulah ruang tersebut dapat berfungsi. Penyusunan furniture harus disesuaikan dengan kebutuhan guna kenyamanan si pemakai sedang fungsi furniture tidak dapat dipisahkan dengan faktor estetika. commit to user 64 Dalam perencanaan kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis aktivitas, sehingga kita tahu bentuk furniture yang akan dibuat terhadap luasan ruang, system pencahayaan, pemilihan warna serta kondisi-kondisi lainnya. Penyusunan furniture akan menimbulkan berbagai aspek yang berhubungan dengan jenis aktivitas, fungsi, maupun segi-segi visual. Semua ini memiliki kaitan antara aspek yang satu dengan aspek yang lain. Setelah semua factor tersebut terperhatikan kemudian meningkat pada tahap berikutnya yaitu bagaimana menerjemahkannya dalam desain. Desain furniture dibagi atas dua kategori : 1 Furniture yang berbentuk case kotak termasuk chest, meja tulis, lemari buku dan kursi yang tidak mempunyai pelapis, tipe furniture semacam ini di Indonesia masih dibuat dari kayu walaupun bahan- bahan lain bertambah populer. 2 Furniture yang dilapisi, misalnya sofa, kursi-kursi yang seluruhnya atau sebagian diberi pelapis termasuk perlengkapan-perlengkapan tidur. Desain Interior,dalam dalam Defi Sri Kartikasari. 2010

5. Warna

Warna suatu unsur penting yang telah memberikan perannya dalam kehidupan ini. Menurut Helen Graham seorang dosen psikologi di Keele University dalam bukunya “Penyembuhan dengan Warna”, warna adalah kebutuhan kita yang mendasar. Nenek moyang kita commit to user 65 menyadari hal ini, dan banyak tradisi penyembuhan kuno dari berbagai kebudayaan mencerminkan adanya kesadaran ini. Penggunaan warna dalam penyembuhan bukanlah hal yang baru. Sekarang bidang ini disebut terapi warna, yang merupakan penemuan kembali dari beberapa prinsip dan praktek yang sudah diketahui sejak zaman dahulu kala. Penyembuhan Dengan Warna, dalam Defi Sri Kartikasari. 2010. Berikut ini beberapa efek psikologis yang dapat ditimbulkan oleh warna yang dikemukakan oleh Helen Graham, Yaitu: a Merah Memberi energi pada kaki, tungkai, pinggul, sendi pinggul, dasar tulang punggung, prostate, testes, saluran kemih dan kelamin. Warna ini merangsang aktivitas fisik dan vitalitas, perasaan- perasaan aman, stabil, percaya diri, dan kehangatan. Warna ini dapat digunakan pada benda-benda atau hal-hal didalam ruang atau gedung dimana dibutuhkan aktivitas fisik yang tinggi dan diruang bermain anak-anak. Warna ini sebaiknya tidak digunakan pada anak-anak, dan orang dewasa yang hiperaktif, yang menggunakan kekerasan dan agresif, atau pada situasi kerja yang menggunakan mesin-mesin yang bisa berbahaya dan membutuhkan konsentrasi, ruang untuk membaca, atau kamar tidur. commit to user 66 b Oranye Warna ini memberi energi pada hati, limpa, pancreas, ginjal, dan kandung kemih. Warna ini merangsang metabolisme, pencernaan, penghilangan racun, daya tahan terhadp penyakit, energi-energi fisik dan emosi, seksualitas, penampilan atlet dan selera fisik, mengatur keseimbangan gula dan cairan didalam tubuh. Warna ini dapat digunakan pada ruang bermain, ruang latihan, sanggar tari, dan ruang olah raga, atau tempat terjadi perkumpulan social. Jangan menggunakan warna ini pada ruang-ruang istirahat. c Kuning Kuning memberi energi pada kelenjar adrenalin, system saraf simpatik sehingga memberikan energi pada otot, denyut jantung, pencernaan, dan peredaran darah. Warna ini merangsang saluran pencernaan, aktivitas mental, kejelasan mental, alasan lisan, dan kekuatan kemauan. Gunakan warna kuning di ruang baca dan belajar, ruang pertemuan sosial dan tempat dimana diperlukan pembicaraan yang hidup, dan untuk dekorasi ruang atau gedung yang digunakan oleh anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Jangan gunakan warna ini pada anak dan orang dewasa yang hiperaktif, agresif, atau memiliki kelainan perilaku, dan ruang istirahat. commit to user 67 d Hijau Memberi energi pada kelenjar timus, warna ini merangsang jantung, paru-paru, bronchus, lengan, tangan, kulit, peredaran darah sirkuler, dan sistem daya tahan tubuh. Hijau menunjukkan perasaan yang positif, kasih sayang, dan kepekaan. Gunakan warna ini pada setiap ruangan, bangunan, ruang kerja, atau sanggar dimana dibutuhkan ketenangan dan kedamaian, diperlukan kepekaan atau aktivitasnya melibatkan sentuhan fisik, serta ruang-ruang istirahat. Jangan digunakan pada ruang laboratorium atua ruang dimana diperlukan pemikiran yang analistis, atau bagi penderita penyakit auto-imunitas. e Biru langit Memberi energi pada kelenjar tiroid sehingga memberi energi pada metabolisme, pengendalian suhu tubuh. Warna ini merangsang suara, ungkapan diri, komunikasi, tanggung jawab pribadi, dan pendengaran. Gunakan warna ini untuk kamar tidur, ruang istirahat, klinik, setiap ruangan atau bangunan yang digunakan untuk prosedur klinik, penyimpan produk susu, penyimpanan dingin, dan bagi mereka yang sedang menderita gangguan insomnia dan mengalami syok. commit to user 68 Jangan gunakan warna ini pada anak atau orang dewasa yang mengalami kedinginan atau menggigil, dan bagi penderita kekurangan fungsi tiroid atau metabolisme yang lambat. f Biru gelap atau indigo Memberi energi pada kelenjar pineal. Warna ini merangsang otak bagian bawah, sistem saraf pusat dan sistem endokrin terutama hormone serotonin dan melatonin, Karena itu biru gelap merangsang aktivitas hormonal diseluruh tubuh, proses- proses yang tidak disadari, imajinasi, pemahaman, naluri dan kemampuan psikis atau paranormal. Gunakan warna ini untuk ruang-ruang kontemplasi renungan dan meditasi. Jangan gunakan warna ini untuk ruang bermain atau pusat- pusat aktivitas fisik. g Ungu atau violet Memberikan energi pada kelenjar pituitary. Warna ini merangsang otak bagian atas dan sistem saraf, kreativitas, ilham, estetika keindahan, kemampuan artistik, dan cita-cita luhur. Gunakan warna ini pada orang-orang yang ingin mengilhami aktivitas artistic, estetik, imajinatif, dan spiritualitas, memfasilitasi pemusatan perhatian yang jelas, kesadaran dan meditasi, ruang-ruang teater, ruang kelas anak-anak. Jangan gunakan warna ini diruangan yang digunakan untuk hiburan atau dimana kita menginginkan adanya percakapan, atau commit to user 69 diruangan dan bangunan yang ditinggali oleh orang yang memiliki gangguan mental, terutama mereka yang menderita delusi pikiran atau pandangan yang tidak berdasar atau tidak rasional atau depersonalisasi kehilangan rasa memiliki identitas pribadi atau kecenderungan untuk mengundurkan diri. Warna adalah suatu bentuk cahaya atau radiasi gelombang elektromaknetik, yang dihasilkan dari cahaya matahari yang berwarna putih murni. Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, dalam Kurnia Indah Pawestri, 2010 Warna mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Adanya asosiasi yang kuat dengan emosi, warna pada rumah bisa membangkitkan energi dan menimbulkan mood atau perasaan tertentu, bahkan mampu mengungkapkan kepribadian seorang manusia. Warna memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dan menyeimbangkan emosi, sera dapat menciptakan keselarasan pada ruang-ruang dalam rumah. Dengan pemilihan warna yang tepat, ruang dengan suasana damai untuk bersantai atau ruang yang penuh semangat untuk bersosialisasi akan dapat terwujud. Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, dalam Kurnia Indah Pawestri, 2010 Warna-warna yang digunakan cenderung pada perpaduan antara warna-warna dasar 3 warna primer, 3 warna sekunder, dan turunannya atau warna tersier , yaitu merah, biru, kuning, orange, hijau, ungu, yang menghasilkan warna turunannya seperti kuning commit to user 70 orange godlen yellow , merah orange burnt orange , kuning hijau lime green , biru hijau turquoise , biru ungu indigo , merah ungu crimson . Dari keenam warna dasar tersebut ada dua kelompok yang mempunyai perbedaan mencolok. Merah, orange, kuning merpakan warna hangat. Hijau, biru, ungi merupakan warna sejuk. Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, dalam Kurnia Indah Pawestri, 2010 Penggunaan warna sejuk dan hangat tergantung dari karakter ruang yang ingin ditampilkan. pemilihan warna perlu mendapat perhatian, karena dengan warna mampu menciptakan suasana dan karakter ruang. Warna salain kaitannya dengan suatu desain adalah sebagai suatu elemen yang dapat diapresiasikan dan mampu memberikan kesan yang diinginkan dan juga mampu memberikan efek psikologis, mampu memberikan dorongan dan reaksi pada lingkungannya. Warna-warna cerah melambangkan kecariaan dan keterbukaan, sedangkan warna-warna yang mempunyai intensitas rendah untuk kesan kehagatan dan ketenangan. Menurut Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, penjelasan mengenai warna antara lain : Merah, dapat membangkitkan energi, hangat, komunikatif, aktif, optimis, antusias, dan bersemangat, memberi kesan sensual dan mewah, meningkatkan aliran darah di commit to user 71 dalam tubuh, dan berkaitan dengan ambisi. Terlalu banyak warna merah bisa merangsang kemarahan dan agresivitas. Orange, mempunyai karakter yang mirip dengan merah tetapi lebih feminin dan bersahabat. Warna yang melambangkan sosialisasi, penuh harapan dan percaya diri, membangkitkan semangat, kreativitas, dan vitalitas. Dapat menimbulkan perasaan positif, senang, gembira, dan optimis, penuh energi, bisa mengurangi depresi atau tekanan. Bila berlebihan dapat merangsang perilaku hiperaktif. Kuning adalah warna matahari, cerah, membangkitkan energi dan mood, warna yang penuh semangat dan vitalitas, komunikatif, dan mendorong ekspresi diri, memberi inspirasi, memudahkan berpikir secara logis dan merangsang kemampuan intelektual cocok sebagai warna atau aksen di ruang belajar . Penggunaan yang kurang tepat justru akan menimbulkan kesan yang menakutkan. commit to user 72 Hijau selalu dikaitan dengan warna alam yang menyegarkan, membangkitkan energi dan juga mampu memberi efek menenangkan, menyejukkan, menyeimbangkan emosi. Warna ini elegan, menyembuhkan, mendorong perasaan empati terhadap orang lain. Nuansa hijau dapat meredakan stress, memberi rasa aman dan perlindungan. Namun bisa juga menimbulkan perasaan terperangkap. Biru tidak bisa lepas dari elemen air dan udara, berasosiasi dengan alam, melambangkan keharmonisan, memberi kesan lapang. Dapat menimbulkan perasaan tenang dan dingin, melahirkan perasaan sejuk, tentram, hening, dan damai, memberi kenyamanan dan perlindungan. Warna ini juga diasosiasikan dengan kesan etnik, antik, country style. Warna biru yang terang merangsang kemampuan intuitif dan memudahkan meditasi. Namun terlalu banyak warna biru menimbulkan kesan kelesuan. commit to user 73 Ungu dekat dengan suasana spiritual yang magis, mistis, misterius, dan mampu menarik perhatian. Oleh karena itu ungu banyak digunakan oleh bangsawan. Warna ini juga berkesan sensual, feminin, antik, yang juga anggun, dan hangat. Ungu yang gelap dapat memancarkan kekuatan, bisa menambah kekuatan intuisi, fantasi dan imajinasi, kreatif, sensitif, memberi inspirasi dan obsesif. Coklat merupakan warna netral yang natural, hangat, membumi, dan stabil, menghadirkan kenyamanan, memberi kesan anggun dan elegan. Dapat memberi keyakinan dan rasa aman, cokelat merupakan warna yang akrab familiar dan menenangkan, bisa mendorong komitmen, namun juga bisa menjadi berat dan kaku bila terlalu banyak. Putih melambangkan kemurnian dan kepolosan, memberikan perlindungan, ketentraman, kenyamanan dan memudahkan refleksi. Namun bila terlalu banyak bisa menimbulkan perasaan dingin, steril, kaku, dan terisolir. commit to user 74 Hitam adalah warna yang kuat dan penuh percaya diri, penuh perlindungan, maskulin, elegan, megah, dramatis, dan misterius. Tapi juga merupakan lambang duka dan menimbulkan perasaan tertekan. Abu-abu termasuk warna netral yang dapat menciptakan kesan serius, namun juga menentramkan dan menimbulkan perasaan damai. Kesan lain dari abu-bau antara lain adalah independen dan stabil, menciptakan keheningan dan kesan luas. Abu-abu juga bisa terkesan dingin, kaku dan tidak komunikatif. Masih menurut Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, warna dalat diklasifikasikan kedalam beberapa karakter warna yang antara lain : 1 Karakter tenang calm , yaitu terdiri dari warna-warna lembut yang elegan dan mejadikan ruangan terkesan luas, sejuk, dan modern. Terdiri dari : Biru muda, menyejukkan dan menenangkan. Biru pucat, memberi kesan ringan, luas, terbuka, tenang, tentram commit to user 75 Biru laut, membangkitkan imajinasi, meningkatkan sensitivitas, menimbulkan perasaan tenang dan damai. Ungu atau nila, menentramkan, menciptakan suasana tenang dan mediatif. Hijau daun, memudahkan relaksasi, menyeimbangkan emosi, dan memberikan rasa nyaman. Hijau muda, merupakan warna yang penuh ketenangan, menghadirkan keseimbangan dan menciptakan rasa penuh keyakinan. Hijau pupus, menciptakan suasana hinging, tenang, dan elegan. Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, dalam Kurnia Indah Pawestri, 2010 2 Karakter hangat warm , terdiri dari warna-warna natural yang hangat yang mampu menghadirkan suasana hidup, hangat, nyaman, dan mengundang, memberi sentuhan dramatis atau kesan etnik kontemporer. Antara lain : Merah. Diasosiasikan dengan cinta, kehidupan, kekuatan, bersifat panas dan menyala. commit to user 76 Cokelat. Menciptakan perasaan aman, nyaman, dan harmonis, menimbulkan suasana akrab. Kuning. Mengundang, dan dapat membawa kehangatan dalam ruang. Terakota. Hangat, akrab, dan memberi sentuhan etnik yang kuat. Orange. Menciptakan kehangatan, mengundang, membangkitkan energy dan keceriaan, menimbulkan rasa aman, mendorong kreativitas dan meningkatkan selera makan Emas metalik. Menimbulkan kesan glamor dan mewah. Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, dalam Kurnia Indah Pawestri, 2010 3 Karakter warna segar fresh , terdiri dari warna-warna segar, berjiwa muda dan banyak mengambil inspirasi dari alam, antara lain : Putih kebiru-biruan, menciptakan kesan segar dan bersih. Kuning muda atau pastel, menimbulkan keceriaan dan berkesan lembut. commit to user 77 Kuning lemon atau citrus, menimbulkan keceriaan, semangat untuk bersosialisasi, mengaktifkan emosi, membangkitkan energi. Hijau daun, diasosiasikan dengan pertumbuhan. Hijau apel, menghadirkan kesegaran dan semagat. Biru laut, menimbulkan kesegaran dan perasaan santai Merah cerah, melambangkan semangat, vitalitas, dan keberanian. Pink muda atau pastel, menenangkan, memanjakan, meremajakan, terkait dengan kelembutan dan kesegaran. Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, dalam Kurnia Indah Pawestri, 2010

6. Elemen pembentuk ruang

a. Lantai

Lantai merupakan bagian bangunan yang berhubungan langsung dengan beban, baik beban mati, bergerak dan gesek. Karakter lantai harus mempunyai daya tahan yang kuat dalam commit to user 78 mendukung beban-beban yang datang dari segala perabotan, aktivitas manusia dalam ruang dan lain-lain. Selain itu, lantai harus bersifat kaku dan tidak bergetar Djoko Panuwun, dalam Defi Sri Kartikasari. 2010. Lantai mempunyai tugas untuk mendukung beban yang datang dari benda-benda, seperti perabot rumah tangga, manusia dengan segala aktivitasnya dan kerangka itu harus mampu dan kuat memikul beban mati atau hidup, lalu lintas manusia dan lain-lain yang menumpangi Y.B. Mangun Wijaya, dalam Defi Sri Kartikasari. 2010. Persyaratan lantai: 1 Lantai harus kuat dan dapat menahan beban diatasnya. 2 Mudah dibersihkan 3 Kedap suara 4 Tahan terhadap kelembaban 5 Memberikan rasa hangat pada kaki dan sebagainya Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu : 1 Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet. Pemberian karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi, sbb: a Jenis serat, praktis tidak mempunyai pengaruh pada penyerapan bunyi. commit to user 79 b Pada kondisi yang sama tumpukan potongan cut piles memberikan penyerapan yang lebih banyak di bandingkan dengan tumpukan lembaran loop piles. c Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam tumpukan potongan kain, penyerapan bunyi akan bertambah. d Makin kedap lapisan penunjang backing, makin tinggi penyerapan bunyi. 2 Lantai Semi Keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl, aspal dan cor. 3 Lantai Keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang dipakai sebagai bahan lantai. 4 Lantai Kayu parquet, terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan lantai yang terbuat dari kayu. Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya. Dimana lantai dapat membentuk sifat daerah dalam ruang, yaitu dengan membuat penaikan atau penurunan dari sebagian lantai. Lantai dapat bersifat permanen maupun semi permanen. Lantai dapat menentukan karakter ruang, yaitu dengan menggunakan bentuk – bentuk pemilihan bahan, pola maupun warna yang tepat atau sesuai dengan suasana ruang yang ingin dicapai, sehingga karakter lantai dapat dicapai, karakter berat, ringan, luas, sempit, dsb. commit to user 80 Lantai perlu diperhatikan bagaimana bahan lantai dipasang. Bagaimana menempel pada dasaran lantai sehingga tidak menimbulkan kelembaban atau menimbulkan panas yang belebihan,dan sebagainya. Gambar. II.37 Konstruksi lantai dan karpet Sumber : DK. Ching 171 Desain Interior dalam Adhita Susila Adhipuspita 2007 Macam letak lantai a. Basement Untuk menghindari pecahan akibat lantai melengkung, maka digunakan tulangan tegak lurus arah pecah. Sisi bawah tulangan lebih sedikit daripada atas. b. Ground floor Jika lantai langsung di atas tanah, maka timbul kemungkinan lantai akan bergelombang. Untuk menghindari hal tersebut, maka di bawah lantai diberikan pengerasan. Biasanya digunakan pasir untuk meratakan gaya yang tidak sama. commit to user 81 c. Upper floor Untuk lantai ini yang bagian tanah diberi tulangan. Beban lantai di atasnya disalurkan melalui beban pokok. Semua beban lantai disalurkan melalui kolom – kolom dan diteruskan pada struktur bahannya. Drs. Joko Panuwun. dalam Adhita Susila Adhipuspita. 2007 Untuk ruangan khusus pengguna anak kecil, seperti pada ruangan terapi anak, ruang pendampingan pendidikan, dan ruang bermain indoor harus memperhatikan syarat – syarat berikut : a. Seluruh permukaan lantai harus non slip anti slip atau anti licin . Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa sifat licin sangat penting, karena bahaya secara psikologis. Hal ini berlaku untuk keseluruhan bagian ruangan. b. Lantai harus tidak kasar, meskipun non slip lantai tidak boleh kasar. c. Ambang pintu dan perubahan kesil dalam kenaikan sebisa mungkin dihindari Joseph de Chiara, dalam Galur Gegadannitisswari,. 2009 Jenis material yang digunakan pada Desain Interior Autisma Center berdasarkan kelebihan yang dimiliki, antara lain : commit to user 82 a. Granito Niro Granite Kelebihannya adalah mudah perawatan dan pembersihannya, tampak dapat mendukung suaana memantulkan cahaya 30 dari cahaya yang mengenainya. b. Keramik Kelebihannya adalah kaya akan bentuk dan corak, tahan gores, awet, dan mudah dibersihkan. c. Lantai kayu Kelebihan lantai kayu adalah pemasangan yang praktis, harga yang lebih murah, perawatan yang mudah, warna yang beragam, karakteristiknya hangat, tidak licin, kedap suara dan sebagai isolasi panas. Penggunaan lantai kayu pada perancangan modern berfungsi untuk melembutkan atau melunakkan kesan keras bangunan modern yang biasanya selalu menggunakan bahan teknologi tinggi seperti kaca, baja, metal dan aluminium. Selain itu, sifat lantai kayu dalat memberikan kehangatan pada seluruh ruangan. Dalam pameran lantai berperan untuk memberi petunjuk arus lalu lintas agar pengunjung tidak bingung dan dapat melihat seluruh stand partision ataupun barang-barang yang sedang dipamerkan. Pada ruang-ruang tertentu seperti dapur, pantry, kamar mandi, WC, dipilih jenis lantai yang kedap air commit to user 83 serta warna pola yang serasi dengan fungsi dan perawatannya. Pada dareah pertokoan lantai dipasang pada jalur lintas orang berjalan hall dengan motif yang berbeda-beda agar memberi kesan adanya perbedaan antar ruang-ruang yang ada di dalam kompleks tersebut. Pada ruang-ruang rapat yang memerlukan konsentrasi hendaknya jangan digunakan lantai yang terlalu banyak motif dan warna karena dapat mengganggu. Pamudji Suptandar, dalam Defi Sri Kartikasari, 2010

b. Dinding

Dinding merupakan bidang nyata yang membatasi suatu ruang atau pembatas kegiatan yang mempunyai jenis berbeda. Dinding adalah penahan beban yang menyangga lantai dan atap, sehingga struktur kekuatan dinding sebagai penahan beban harus diperhatikan John F. Pile, dalam Defi Sri Kartikasari. 2010. Dinding merupakan unsur penting dalam pembentukan ruang, baik sebagai unsur penyekat pembagi ruang maupun sebagai unsur dekoratif. Dalam proses perancangan suatu ”ruang dalam” dinding mempunyai peranan yang cukup dominan dan memerlukan perhatian khusus, di samping unsur-unsur lain seperti tata letak, desain furniture serta peralatan-peralatan lain yang akan disusun bersama dalam suatu kesatuan dengan dinding. Setelah fungsi dinding tercapai dan untuk menambah keindahan ruang, dinding dipergunakan sebagai ”point of interest” commit to user 84 dari ruang dinding samping memberi atau menambah keindahan ruang. Dinding juga dapat merusak suasana ruang, yaitu apabila dalam perencanaannya sangat dipaksakan, terutama dikarenakan bahwa dinding tersebut telah ada sebelumnya. Ini terjadi pada renovasi rumah-rumah kuno, dimana dinding berfungsi struktural. Pamudji Suptandar, dalam Defi Sri Kartikasari. 2010 Dinding pada suatu wadah kegiatan dapat sebagai struktur atau hanya sebagai pembatas ruang saja, tergantung dari sistem struktur yang dipakai dalam perencanaannya Djoko Panuwun, dalam Defi Sri Kartikasari. 2010. Fungsi dan bentuk dinding terbagi menjadi 2 bagian : 1. Struktur, misalnya : a Bearing wall : dinding yang dibangun untuk menahan tepi dari tumpukan urugan tanah. b Load bearing wals : dinding untuk menyokong menopang balok, lantai, atap dan sebagainya. c Foundation wall : dinding yang dipakai di bawah lantai tingkat dan untuk menopang balok-balok lantai pertama. commit to user 85 2. Non struktural, misalnya : a Party wall : dinding pemisah antara dua bangunan yang bersandar pada masing-masing bangunan. b Fire wall : dinding yang digunakan sebagai pelindung dari pancaran kobaran api. c Certain or Panels wall : dinding yang digunakan sebagai pengisi pada suatu konstruksi rangka baja atau beton. d Partition wall : dinding yang digunakan sebagai pemisah dan pembentuk ruang yang lebih kecil didalam ruang yang besar. Pamudji Suptandar, dalam Defi Sri Kartikasari. 2010

c. Langit-langit ceiling

Pengertian istilah ceilinglangit-langitplafond, berasal dari kata ”ceiling”, yang berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang. Secara umum dapat dikatakan : ceiling adalah sebuah bidang permukaan yang terletak di atas garis pandangan normal manusia, berfungsi sebagai pelindung penutup lantai atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada di bawahnya. Dengan commit to user 86 jarak ketinggian tertentu dalam bangunan, ceiling sebagai elemen penutup utama pada bidang atas sebagai pembentuk atap bangunan. Pamudji Suptandar, dalam Defi Sri Kartikasari. 2010 Ceiling adalah pembentuk ruang yang merupakan penutup bagian atas. Kesan pertama adalah adanya tinggi rendah ruang, berfungsi sebagai bidang penempatan lampu, penempatan AC, sprinkler head, audio loudspeaker dan sebagai peredam suara atau akustik John F. Pile, dalam Defi Sri Kartikasari. 2010. Dasar pertimbangan dalam perencanaan langit-langit adalah : 1 Fungsi langit-langit Fungsi dari langit-langit selain sebagai penutup ruang juga sebagai pengatur udara dan ventilasi. 2 Penentuan ketinggian Penentuan ketinggian didasari oleh pertimbangan fungsi, proporsi ruang, kegiatan ruang, konstruksi dan permainan ceiling. 3 Bentuk penyelesaian Bentuk dan penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya seperti melengkung, berpola, polos, memperlihatkan struktur, dan sebagainya. Djoko Panuwun, dalam Defi Sri Kartikasari. 2010 Pada ruang rapat di mana diharapkan tercapainya suatu pendapat yang membutuhkan konsentrasi, diusahakan agar ceilingnya berbentuk sederhana, tidak menyolok karena akan commit to user 87 mengganggu konsentrasi. Pada ruang pamer, agar menarik pengunjung, dibuat ceiling yang kontras, saling bersaing untuk dapat menonjolkan diri dan kesan yang mewah. Dengan melajunya kemajuan teknologi, dan penemuan-penemuan baru di bidang industri bahan bangunan tercipta berbagai material ceiling yang memungkinkan untuk memenuhi segala macam jenis fungsi ruang antara lain : a Untuk mencapai kesan alamiah, kayu, anyaman bambu, rotan, dan lain-lain b Untuk gaya klasikal, plat-plat gibs bermotif c Untuk mencapai kesan glamour, kaca antique glass ceiling, kain beludru d Pada rumah-rumah sederhana, eternit polos bermotif, tripleks multipleks, dan berbagai jenis softboardakustik tile e Pada bangunan-bangunan utilitas, beton exposed f Pada bangunan-bangunan umum, alumunium, fiber glass sebagai skylight, kaca timah pada gereja-gereja. Pamudji Suptandar, dalam Defi Sri Kartikasari. 2010

7. Interior Sistem

Di dalam sebuah karya penciptaan sebuah karya interior maupun arsitek yang baik, ada baiknya selain memperhatikan keindahan juga memperhatikan perancangan bangunan yang serba alami. Pencahayaan alami, ventilasi atau penghawaan alami, dan commit to user 88 akustik alami. Akan tetapi, tuntutan kehidupan modern dan keterbatasan potensi alam telah menuntut manusia beralih kehal-hal yang serba buatan, baik pencahayaan buatan, ventilasi atau penghawaan buatan, dan akustik buatan. Tetapi meski semua buatan, tidaklah keliru jika diterapkan secara benar. Berikut penataan penataan interior menurut Prasasto Satwiko dalam bukunya Fisika Bangunan, adalah sebagai berikut:

a. Sistem Penghawaan

Sebagian besar masyarakat Indonesia meyakini bahwa kita beruntung hidup di negara tropis lembab yang nyaman. Dengan melimpahnya flora dan fauna serat masyarakat tidak pernah mengalami musim dingin dan musim panas seperti didaerah gurun pasir. Tetapi pada kenyataannya bahwa ventilasi alami sulit diusahakan di iklim lembab seperti di Indonesia. Suhu diiklim tropis lembab pada umumnya antara 24°-32° C. Akan tetapi, kelembapan yang tinggi dan kecepatan angin yang amat rendahlah yang menjadi persoalan. Sebenarnya kita hidup dilingkungan yang tidak nyaman secara thermal. Di zaman yang serba bergerak cepat ini, manusia dituntut selalu aktif dan produktif. Mengingat Negara Indonesia berada pada iklim tropis lembab yang secara termal kurang nyaman, setiap bangunan perlu mengunakan mesin penyejuk ruang atau biasa disebut sebagai Air Conditioner AC. Mengingat bahwa penghawaan alami tergantung sekali dengan kualitas udara alami di commit to user 89 lingkungan bangunan. Kalau kualitas udara lingkungan tidak sehat dan nyaman, akan secara langsung berpengaruh pada ventilasi. 1 Pengkondisian udara Ventilasi buatan atau penghawaan buatan Artificial ventilationForced ventilationMechanical ventilation adalah penghawaan yang melibatkan peralatan mekanik. Penghawaan buatan sering juga disebut Pengkondisian Udara Air Conditioning yaitu proses perlakuan terhadap udara di dalam bangunan yang meliputi suhu, kelembaban, kecepatan dan arah angin, kebersihan, bau, serta distribusinya untuk menciptakan kenyamanan bagi penghuninya. Dengan demikian, pengkondisian udara tidak hanya berarti menurunkan suhu Cooling, tetapi juga menaikkan suhu Heating. Di daerah tropis lembab yang suhu rata-ratanya tinggi., pengkondisian udara atau penghawaan buatan diasosiasikan dengan penyejukan udara oleh mesin penyejuk udara atau mesin pengkondisian udara yang dikenal luas dengan intilah Air Conditioner AC. Kipas angin listrik electric fan tidak menurunkan udara, tetapi hanya menggerakkan udara saja. Kipas angin listrik ada diantara penghawaan alami dan buatan. 2 Keuntungan penggunaan AC Penghawaan buatan dengan AC, jika dirancang dengan benar akan memberikan banyak keuntungan. Yaitu: a Suhu udara lebih mudah disejukkan dan diatur. commit to user 90 b Kecepatan dan arah angin mudah diatur. c Kelembaban mudah diatur. d Kebersihaan udara dapat dijaga. Karena ruang AC tertutup, maka diperoleh keuntungan sampingan yaitu kenyamanan akustik dan ketenangan. a AC keluaran baru dilengkapi dengan pembangkit ion negatife ionizer yang dapt membunuh bakteri, jamur, dan mengikat biang bau, serta memberikan efek segar pada udara ruang. b Karena ruang tertutup, bau didalam ruang mudah diatur dan dipertahankan, misalnya dengan wewangian.

b. Sitem Pencahayan

Cahaya adalah unsur penting dalam kehidupan ini. Tidak dapat dibayangkan jika kita hidup tanpa cahaya. Didalam perancangan sebuah interior, unsur cahaya dianggap hal yang paling penting dalam penggunaan kebutuhannya. Karena cahaya selain memberi efek terang, juga ditata dengan baik akan memberikan efek estetik yang akan memberikan keindahan ruang. Didalam dunia arsitek dan interior telah mengenal dua macam sumber pencahayaan, yaitu : 1 Pencahayaan alami natural light Adalah cahaya yang bersumber pada alam dan biasa langsung diasosiasikan dengan cahaya matahari daylight. Cahaya ini sangat baik bagi manusia. Karena bila commit to user 91 mengasingkan manusia dari cahaya matahari secara total akan membawa dampak merugikan baik secara fisik maupun mental depresi. Ada beberapa keuntungan dan kerugiannya jika kita menggunakan sumber cahaya ini yaitu: a Cahaya alam murah dan mudah didapat. b Memberikan efek sehat bagi tubuh kita baik secara fisik maupun psikologis. c Menghasilkan penampakan obyek yang jelas dan tegas d Pencahayaan alami matahari mempunyai keterbatasan waktu. e Mempunyai tingkat cahaya yang berbeda tergantung dengan musim. f Untuk mengurangi panas berlebih perlu dibutuhkan perangkat penghalang. 2 Pencahayaan buatan artificial light Adalah segala bentuk cahaya yang bersumber pada alat yang diciptakan oleh manusia seperti lampu pijar, lilin, lampu minyak tanah, dan obor. Cahaya buatan sering secara langsung diasosiasikan dengan cahaya lampu. Cahaya ini sangat besar artinya ketika malam hari. Karena cahaya ini dapat menggantikan cahaya matahari ketika malam commit to user 92 hari, meski tidak ekonomis cahaya ini membarikan beberapa keuntungan, yaitu: a Penerangan dapat dilakukan sepanjang hari. b Memberikan fleksibelitas perencanaan kebutuhan cahaya dalam ruang. c Dapat memberikan efek-efek estetis pada ruang. Sedang dilihat dari segi pengarahan cahaya, kita mengenal dua macam arah cahaya yaitu: 1. Pencahayaan langsung direct lighting Yaitu pencahayaan dengan mengarahkan sinar langsung ke bidang kerja atau obyek. 2. Pencahayaan tak langsung indirect lighting Yaitu pencahayaan dengan cara memantulkan sinar lebih dulu misalnya ke langit-langit atau ke arah dinding. Pencahayan tak langsung sangat baur sehingga menimbulkan suasana lembut. Berdasarkan cakupannya dikenal istilah: 1 Pencahayaan umum general lighting Yaitu pencahayaan merata untuk seluruh ruangan dan dimaksudkan untuk memberikan terang merata, walau mungkin minimal, agar tidak terlalu gelap. commit to user 93 2 Pencahayaan kerja task lighting Yaitu pencahayaan fungsional untuk kerja visual tertentu, biasanya disesuaikan dengan standart kebutuhan penerangan bagi jenis kerja bersangkutan. 3 Pencahayaan aksen accent lighting Yaitu pencahayaan yang secara khusus diarahkan ke obyek tertentu untuk memperkuat penampilannya fungsi estetik.

c. Sistem Akustika

Sejak zaman dulu, akustik telah menjadi bagian penting arsitektur maupun interior. Nenek moyang manusia menjadikan suara bagian penting dari peradaban dan kebudayaan mereka yang tidak hanya digunakan untuk komunikasi saja namun juga untuk kesenangan. Akan tetapi, dalam perkembangan zaman, manusia membutuhkan alat yang dapat mempermudah mereka memperoleh kualitas dan kuantitas bunyi sesuai keinginan mereka. Terciptanya alat pengeras suara loudspeaker berawal dari keinginan manusia untuk menciptakan suara yang diinginkan di tengah kegaduhan di dalam ruang. Akustika sendiri adalah cabang dari ilmu fisika yang menyelidiki dan mempelajari penghasilan, pengendalian, penyampaian, penerimaan, dan pengaruh bunyi. Sedang bunyi adalah gelombang getaran-gataran mekanis dalam udara atau benda commit to user 94 padat yang masih bisa ditangkap oleh telinga manusia yang memiliki frekwensi antara 16-20.000 Hz. Ruang yang baik adalah ruang yang sesuai menjawab kebutuhannya dari salah satu faktornya adalah mengenai gangguan seperti bising, gema, gaung dan sebagainya. Penanganan gangguan yang terjadi dalam ruang menjadikan perlunya kualitas akustik yang sebaik-baiknya. Akustik dapat mengatasi masalah teknis yang berhubungan langsung dengan suatu desain interior, antara lain tingkat bunyi yang berlebihan, perlindungan privasi ruang, tingkat kejelasan pencakupan dengan latar belakang suara dan pengadaan suara latar yang sesuai dengan situasi tertentu John F. Pile, dalam Defi Sri Kartikasari. 2010. Tujuan dari akustik adalah meniadakan dan mengurangi bunyi yang sifatnya mengganggu, kemudian mengatur sistem bunyi tata suara agar bunyi yang dikehendaki terdengar jelas tanpa gangguan, serta menjaga kontinuitas bunyi dan perambatannya dalam ruang- ruang khusus yang menghendaki sistem akustik spesifik. Dalam pengaturan penyebaran bunyi di dalam suatu ruang terdapat 3 faktor yang harus diperhatikan yaitu : 1 Bunyi Langsung, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara yang berjalan langsung mencapai pendengaran. 2 Bunyi Pantul, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara yang dalam pencapaian sebelum ke pendengaran, lebih dahulu mengenai bidang pantul. commit to user 95 3 Bunyi Serap, yaitu bunyi yang mengalami penyerapan karena material absorbsi Prasasto Satwiko, dalam Defi Sri Kartikasari. 2010 Kualitas dan kuantitas suara dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: a Permukaan pantul. Baik permukaan lantai, dinding, plafon, dan benda-benda dalam ruang. b Konstruksi dan bahan bangunan. c Luas dan fungsi ruang. d Pengaruh lingkungan. Untuk mengatasi suara yang tidak kita inginkan dapat mengunakan peredam suara yaitu dengan cara menggunakan perangkat alat untuk mengurangi atau menghambat getaran suara. Saat ini cara yang paling efektif atau umum untuk meredam kebisingan adalah dengan mencegat atau memutus perambatan bunyi. Meskipun demikian baru-baru ini telah diketemukan teknologi baru yang meredam bunyi justru dengan menimbulkan bunyi lain.

d. Sistem Keamanan

Sistem pengamanan terhadap kegiatan yang berlangsung menggunakan sistem sekuriti, CCTV Closed Circuit Television dan Heavy duty door contact sensor yang dipasang pada pintu. commit to user 96 CCTV Closed Circuit Television adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu ruang melalui layar televisimonitor, yang menampilkan gambar dari rekaman kamera yang dipasang pada setiap sudut ruangan biasanya tersembunyi yang diinginkan oleh bagian keamanan. Semua kegiatan dapat dimonitor di ruang khusus. Pada sistem pengamanan terhadap fisik bangunan berupa pengamanan terhadap bahaya kebakaran. 1 Sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran adalah : a Sistem pendeteksi awal Ÿ Smoke detector. Alat ini bekerja bila suhu mencapai 70 C. Ÿ Fire alarm system. Alarm yang otomatis akan berbunyi jika ada api atau panas pada suhu 135 C - 160 C b Fire estinguisher c Sprinkler Penempatan titik-titik sprinkler harus disesuaikan dengan standar yang berlaku dalam kebakaran ringan. Setiap sprinkler dapat melayani luas area 10-20 m dengan ketinggian ruang 3 m. Ada beberapa cara pemasangan sprinkler seperti dipasang di bawah plafon atau dipasang pada dinding. Kepala sprinkler yang dipasang dekat dinding, harus mempunyai jarak tidak boleh lebih dari 2,25 m dari dinding. commit to user 97 d Hidrant Kebakaran Hidrant kebakaran adalah suatu alat untuk memadamkan kebakaran yang sudah terjadi dengan menggunakan alat baku air. Gambar II.38 Fire estinguisher dan Hidrant kebakaran Sumber : www.webdesign.com Dalam usaha memadamkan kebakaran selain api faktor utama yang harus diperhatikan adalah asap. Untuk mancegah mengalirnya asap kemana-mana diperlukan alat- alat seperti : a Fire damper Alat untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan udara supaya asap dan api tidak menjalar kemana-mana. Alat ini bekerja secara otomatis, kalau terjadi kebakaran akan segera menutup pipa-pipa tersebut. b Smoke heat ventilating Alat ini dipasang pada daerah-daerah yang menghubungkan udara luar. Kalau terjadi kebakaran, commit to user 98 asap yang timbul segera dapat mengalir keluar, sehingga para petugas pemadam kebakaran akan terhindar dari asap-asap tersebut. c Vent exhaust Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi menghisap asap yang akan masuk pada tangga yang akan dibuka pintunya. Dapat pula dipasang di dalam tangga, secara otomatis berfungsi memasukkan udara untuk memberikan tekanan pada udara di dalam ruang tangga. Macam-macam sistem pemadaman yaitu sebagai berikut: a Penguraian, yaitu memisahkan atau menjauhkan benda- benda yang dapat terbakar. b Pendinginan, yaitu penyemprotan air pada benda-benda yang terbakar. c Isolasi atau lokalisasi, yaitu dengan cara menyemprotkan bahan kimia CO2. Blasting affect system, yaitu dengan cara memberikan tekanan yang tinggi, misalnya dengan jalan meledakkan bahan peledak 2 Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia pencurian diterapkan dengan sekuriti, CCTV Close Circuit commit to user 99 Television dan Heavy duty door contact sensor yang dipasang pada pintu. commit to user 100

BAB III STUDI LAPANGAN

A. Yayasan Autisma Indonesia