80
Gunung Bromo 4.738
0,8 Puncak Lawu
4.436 0,8
Sekipan 3.751
0,7 Pringgondani
7.381 1,3
Air Hangat Sapta Tirta 5.335
0,9 Air Hangat Cumpleng
64 0,1
Candi Sukuh 20.344
3,6 Candi Cetho
14.915 2,6
Z Jabal Kanil -
- Jumlah
563.218 100
Sumber: Kabupaten Karanganyar dalam angka, 2009
Pada Tabel 4.16 dijelaskan bahwa Air Terjun Jumog Kecamatan Nargoyoso, pada tahun 2008 jumlah pengunjung jumog sekitar 46.439 orang atau sekitar 8,2
dari seluruh pengunjung wisata di Kabupaten Karanganyar. Berada diurutan nomor tiga dari total jumlah pengunjung wisata di Kabupaten Karanganyar, membuat
pengelola ingin lebih meningkatkan fasilitas di jumog.
D. Air Terjun Jumog
1. Gambaran Umum
81
Air Terjun Jumog terletak di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kecamatan Karanganyar. berada di kaki gunung lawu dengan ketinggian ± 1000 diatas
permukaan laut dengan luas desa 1623 Ha. Jumog merupakan air terjun dengan konsep alami, di mana pemandangan sekitar air terjun masih dikelilingi tumbuhan-
tumbuhan besar, disisi luar lokasi air terjun pengelola menyediakan berbagai permainan keluarga dan kolan renang.
Pengelolaan Air Terjun Jumog sendiri dikelola oleh desa melalui sebuah badan usaha BUMDes. BUMDes bertanggung jawab terhadap operasional
pemeliharaan lokasi wisata dan juga keuangan, di mana pembagian pendapatan Air Terjun Jumog diatur dalam sebuah Memorandum of Understanding MoU per 1 april
2008. Pendapatan kotor jumog setelah dikurangi 10 pajak daerah, dibagi 30 untuk Disparta Kabupaten Karanganyar, 30 untuk Desa Berjo, dan 40 sisanya
digunakan untuk pengelola BUMDes.
2. Sejarah Air Terjun Jumog
Pada awalnya lokasi yang Air Terjun Jumog merupakan lokasi di mana masyarakat sekitar sering memanfaatkan sebagai tempat mencari makan ternak dan
kayu bakar, sering berjalannya waktu pada tahun 2004 ada investor yang melihat potensi kekayaan alam Desa Berjo yaitu sebuah air terjun. Dilihat dari segi sumber
daya alam yang masih alami dan prospek ekowisata yang bagus, membuat investor dan pemerintah desa ingin mengembangkan air terjun tersebut menjadi wisata alam,
82
dan pada tanggal 7 agustus 2004 wisata alam Air Terjun Jumog resmi dibuka oleh bupati karanganyar. Pengelolaan air terjun diserahkan investor berkerjasama dengan
masyarakat sekitar dengan masa kontrak 30 tahun, salah satu slogan yang digunakan untuk menarik pengunjung adalah “Surga yang Hilang”, hal ini sangat efektif melihat
dari total jumlah pengunjung perbulan terus meningkat, namun pada tahun 2007 pemerintah daerah mencurigai adanya pelanggaran yang dilakukan oleh investor
dalam bentuk pembagian penghasilan. Pengembangan lokasi air terjun terus dilakukan oleh pengelola dan
masyarakat namun pada tanggal 18 januari 2010 terjadi musibah tanah longsor yang menghancurkan tangga masuk, gudang dan mushola, hal ini sempat mengganggu
kedatangan penggunjung beberapa waktu. Pengelola sendiri dibantu masyarakat sekitar berkerjasama membantu pemulihan jalan akses masuk baru dan memperbaiki
fasilitas yang hancur karena tanah longsor.
3. Kondisi Air Terjun Jumog