Aliran-Aliran dalam Feminisme Hakikat Feminisme dalam Sastra

kritik sastra feminisme dapat dipahami keberadaannya sebagai suatu bentuk dengan cara yang tersendiri, mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan, terutama dengan metode yang khas ketika sistem kekuasaan memperlakukan “perempuan” secara tidak pada tempatnya menindas, melecehkan, tidak mau menghargai. Dalam arti leksikal, feminisme ialah gerakan wanita yang berusaha dan menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum wanita dan pria KBBI, 2005:139. Feminisme menurut Goefe dalam Sugihastuti, 2002:140 ialah teori tentang persamaan antara laki-laki dan wanita di bidang politik, ekonomi, dan sosial; atau kegiatan terorganisasi yang memperjuangkan hak-hak serta kepentingan wanita.

2.2.3.2 Aliran-Aliran dalam Feminisme

Gender merupakan fenomena sosial yang memiliki kategori analisis yang berbeda-beda. Pada dasarnya komitmen dasar kaum feminis adalah terwujudnya kesetaraan dan menolak ketidakadilan terhadap perempuan. Sehingga muncul perbedaan pandangan antarfeminis terhadap persoalan gender yang akan dibangun. Dari perbedaan pandangan tersebut melahirkan aliran-aliran feminisme. Aliran feminisme merupakan gambaran dinamika wacana feminisme. Berikut ini dasar- dasar aliran feminisme yang telah mempengaruhi perkembangan feminisme sebagai pemikiran akademis maupun gerakan sosial menurut Kadarusman 2005:27. Feminisme Liberal menyatakan bahwa akar penindasan perempuan terletak pada tidak adanya hak yang sama, untuk memajukan dirinya dan peluang Universitas Sumatera Utara pembudayaan yang sama. Perempuan mendapat diskriminasi hak, kesempatan, dan kebebasannya hanya karena ia perempuan. Untuk melawannya ia mengajukan kesetaraan antara pria dan perempuan. Para feminis liberal menolak otoritas patriarkal yang dijustifikasi dogma agama, menolak perlakuan khusus yang diberikan pada perempuan. Tetapi masih mengakui perbedaan fungsi reproduksi, bagaimanapun fungsi reproduksi bagi perempuan akan mempengaruhi kehidupan bermasyarakat. Feminisme Radikal perintisnya adalah Charlotte Perkins Gilman, Emma Goldman dan Margarret Sanger. Mereka mengatakan bahwa perempuan harus melakukan kontrol radikal terhadap tubuh dan kehidupan mereka. Feminisme radikal kontemporer berkembang pesat pada tahun 1960-1970an di New York, AS. Aliran ini melihat penindasan perempuan bukan sebagai produk kapitalisme melainkan bersumber dari semua sistem penindasan. Aliran ini radikal karena memfokuskan pada akar dominasi pria dan klaim bahwa semua bentuk penindasan adalah perpanjangan dari supremasi pria. Feminisme Marxis dapat dikatakan sebagai kritik terhadap feminisme liberal. Karya Friedrich Engels, The Origins of the Family, Private Property and The State, yang ditulis pada tahun 1884 merupakan awal mula pemikiran Marxis tentang penyebab penindasan perempuan. Penindasan terhadap perempuan bukan akibat tindakan individual yang disengaja melainkan hasil dari struktur politik, sosial dan ekonomi yang dibangun dalam sistem kapitalisme. Argumentasi kaum Marxis didasarkan kepada persoalan ketidakadilan dalam pembagian kerja dan status kepemilikan. Universitas Sumatera Utara Feminisme Sosialis memahami penindasan terhadap perempuan melalui sudut pandang teori epistimologi yang mendalilkan bahwa semua pengetahuan mempresentasikan kepentingan dan nilai-nilai kelompok sosial tertentu. Komitmen dasar feminisme sosialis adalah mengatasi penindasan kelas. Menurut aliran sosialis, konsep the personal is political dalam aliran feminisme radikal dapat memperluas konsep Marxis tentang dasar-dasar material suatu masyarakat, untuk memasukkan reproduksi sama dengan produksi. Asmaeny Azis 2007:93 menambahkan satu lagi macam aliran feminisme, yaitu aliran feminisme postmodernis. Feminisme postmodernis adalah mereka yang kecewa atas bangunan modernisme, karena perempuan tidak mendapat kedudukan yang sama dalam rangka publik dan konstruksi sosial.

2.3 Landasan Teori

Landasan teori, yaitu landasan yang berupa hasil perenungan terdahulu yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian dan bertujuan mencari jawaban secara ilmiah Jabrohim, 2001:16. Dalam sebuah penelitian dibutuhkan teori yang menjadi landasan teori. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Karl Marx yang mana pada teori feminismenya berfokus pada penindasan perempuan karena perbedaan jenis kelamin.

2.3.1 Teori Karl Marx

Dokumen yang terkait

Analisis Tokoh Jia Baoyu Pada Novelhónglóumèng Karya Cao Xueqin

0 89 113

Analisis Tokoh Utama Pada Novel Putri Huan Zhu 1 Karya Chiung Yao Berdasarkan Pendekatan Struktural (小说《还珠格格》中小燕子和 夏紫薇的性恪研究) (Xiǎoshuō “huán zhū gégé” zhōngxiǎo yànzi hé xià zǐwēi dì xìng kè yánjiū)

1 101 83

Analisis Feminisme Pada Novel Impian Di Bilik Merah 1 Karya Cao Xueqin 小说 《红楼梦》女性主义的分析 Xiaoshuo (Hónglóumèng) Nǚxìng Zhǔyì De Fēnxī

0 1 9

Analisis Feminisme Pada Novel Impian Di Bilik Merah 1 Karya Cao Xueqin 小说 《红楼梦》女性主义的分析 Xiaoshuo (Hónglóumèng) Nǚxìng Zhǔyì De Fēnxī

0 0 2

Analisis Feminisme Pada Novel Impian Di Bilik Merah 1 Karya Cao Xueqin 小说 《红楼梦》女性主义的分析 Xiaoshuo (Hónglóumèng) Nǚxìng Zhǔyì De Fēnxī

0 0 9

Analisis Feminisme Pada Novel Impian Di Bilik Merah 1 Karya Cao Xueqin 小说 《红楼梦》女性主义的分析 Xiaoshuo (Hónglóumèng) Nǚxìng Zhǔyì De Fēnxī

0 0 15

Analisis Feminisme Pada Novel Impian Di Bilik Merah 1 Karya Cao Xueqin 小说 《红楼梦》女性主义的分析 Xiaoshuo (Hónglóumèng) Nǚxìng Zhǔyì De Fēnxī Chapter III V

1 2 40

Analisis Feminisme Pada Novel Impian Di Bilik Merah 1 Karya Cao Xueqin 小说 《红楼梦》女性主义的分析 Xiaoshuo (Hónglóumèng) Nǚxìng Zhǔyì De Fēnxī

0 0 3

Analisis Feminisme Pada Novel Impian Di Bilik Merah 1 Karya Cao Xueqin 小说 《红楼梦》女性主义的分析 Xiaoshuo (Hónglóumèng) Nǚxìng Zhǔyì De Fēnxī

0 0 35

Lampiran I Sinopsis Novel Hongloumeng Karya Cao Xueqin

1 1 30