36
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Daerah Penelitian
Desa Percut merupakan salah satu desa yang diairi oleh sistem irigasi Bandar Sidoras. Desa Percut memiliki luas wilayah yaitu 1063 ha. Luas lahan
sawah di desa ini adalah seluas 642 ha dengan rincian 598 ha sawah irigasi semi teknis dan 44 ha sawah tadah hujan.
Desa Percut berada di dalam Kecamatan Percut Sei Tuan, berjarak 20 km dari ibu kota kecamatan dengan jumlah penduduk sebanyak 14.859 jiwa. Di
sebelah utara desa ini berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cinta Rakyat, sebelah timur berbatasan dengan Desa Cinta Damai
dan Desa Pematang Lalang, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Rejo BPS Deli Serdang, 2015.
Berdasarkan data Stasiun Sampali Kabupaten Deli Serdang, Desa Percut memiliki suhu udara rata-rata bulanan 27,6
o
C dan besar persentase lama penyinaran matahari bulanan 70,3 BMKG, 2015.
1. Tekstur Tanah
Jenis tanah pada lahan sawah dan lahan darat di Desa Percut yaitu Aluvial. Analisis tekstur tanah aluvial ini dilakukan pada dua saluran irigasi tersier, dimana
tanah yang dianalisis adalah tanah pada bagian dasar saluran dan tanah pada tepi saluran untuk masing-masing saluran. Hasil analisis tekstur tanah disajikan pada
Tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Hasil Analisa Tekstur Tanah
Fraksi Lokasi
Pasir Debu
Liat Tekstur Tanah
DasarSaluran I 31,67
44 24,33
Lempung Tepi Kiri Saluran I
29 50
21 Lempung Berdebu
Tepi Kanan Saluran I 46,67
33 20,33
Lempung DasarSaluran II
35 45,33
19,67 Lempung
Tepi Kiri Saluran II 45,33
32,33 22,33
Lempung Tepi Kanan Saluran II
37 40,67
22,33 Lempung
Tabel 3 menunjukkan bahwa tanah pada saluran tersier I memiliki tekstur yang berbeda yaitu pada dasar saluran dan tepi kanan saluran bertekstur lempung
sedangkan pada tepi kiri saluran bertekstur lempung berdebu. Saluran tersier II memiliki tekstur yang sama antara dasar dan kedua tepi saluran yaitu lempung.
Hal ini terlihat dari hasil pengukuran yang telah dilakukan di laboratorium dapat dilihat pada Lampiran 14. Tekstur tanah ditentukan dengan menggunakan
segitiga USDA. Tanah berlempung merupakan tanah dengan proporsi pasir, debu dan liat sedemikian rupa sehingga sifatnya berada diantara tanah berpasir dan
berliat Islami dan Utomo, 1995. Dari Tabel 3 juga dapat dilihat bahwa tekstur pada bagian tepi kiri saluran
tersier I berbeda dengan yang lain yaitu lempung berdebu karena mempunyai kandungan debu yang lebih besar. Menurut Islami dan Utomo 1995 tekstur
tanah akan mempengaruhi kemampuan tanah untuk menyimpan dan mengalirkan air, menyimpan dan menyediakan hara tanaman. Menurut Foth 1994 tanah
berdebu mempunyai kapasitas besar untuk menyimpan air yang tersedia untuk pertumbuhan tanaman.
Universitas Sumatera Utara
Bahan Organik Tanah
Kandungan bahan organik pada dua saluran tersier di Desa Percut Daerah Irigasi Bandar Sidoras Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dapat
dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Analisa Kandungan Bahan OrganikTanah
Lokasi C-Organik
Bahan Organik Dasar Saluran Tersier I
1,97 3,39
Tepi Kiri Saluran Tersier I 2,15
3,71 Tepi Kanan Saluran Tersier I
2,21 3,81
Dasar Saluran Tersier II 2,03
3,49 Tepi Kiri Saluran Tersier II
2,22 3,83
Tepi Kanan Saluran Tersier II 2,15
3,71
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa pada kedua saluran, kandungan bahan organik pada tepi saluran lebih tinggi dibandingkan dengan bagian dasar saluran
karena adanya tanaman pada bagian tepi saluran. Menurut Foth 1994 banyaknya tanaman akan meningkatkan bahan organik pada tanah karena sisa-sisa tanaman
dapat diurai oleh jasat renik menjadi bahan organik. Sementara pada bagian dalam saluran tidak ditumbuhi oleh rumput. Adanya kandungan bahan organik pada
tanah akan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah seperti meningkatkan total ruang pori pada tanah, menurunkan kepadatan tanah yang menyebabkan
kemampuan untuk mengikat air lebih tinggi.
2. Kerapatan Massa Tanah Bulk Density