Uji F Uji t

62 2. angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3. angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.6.2.4 Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model Regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskesdastis. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdastis karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. 3.6.3 Pengujian Hipotesis Penelitian Pengujian hipotesis merupakan proses pembuatan keputusan yang menggunakan estimasi statistik sampel terhadap parameter populasinya. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi berganda, uji signifikan t-test serta uji signifikan f-test.

3.6.3.1 Uji F

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Pengujian ini menggunakan uji F yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Uji ini dilakukan dengan syarat: Universitas Sumatera Utara 63 a. Bila F hitung F tabel maka H0 diterima dan ditolak Ha, artinya bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen; b. Bila F hitung F tabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha, artinya bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini juga dapat menggunakan pengamatan nilai signifikan F pada tingkat α yang digunakan penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5. Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi F dengan nilai signifikansi 0,05 dengan syarat-syarat sebagai berikut: a. Jika signifikansi F 0,05 maka Ho ditolak yang berarti variabel- variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen; b. Jika signifikansi F 0,05 maka Ho diterima yang berarti variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.6.3.2 Uji t

Pada dasarnya, uji t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji ini digunakan untuk melihat apakah suatu variabel independen bukan merupakan atau Universitas Sumatera Utara 64 merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan syarat: a. Bila t hitung t tabel maka H0 diterima dan ditolak Ha, artinya bahwa secarabersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen; b. Bila t hitung t tabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha, artinya bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini juga dapat menggunakan pengamatan nilai signifikan t pada tingkat α yang digunakan penelitian ini menggunaka tingkat α sebesar 5. Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi t dengan nilai signifikansi 0,05 dengan syarat-syarat sebagai berikut: a. Jika signifikansi t 0,05 maka Ho ditolak yang berarti variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen; b. Jika signifikansi t 0,05 maka Ho diterima yang berarti variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 3.6.3.3 Uji Koefisien Determinasi R² Menurut Ghozali 2001 “Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dapatmenjelaskan variabel terikat. Nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1. Nilaiadjusted R² yang kecil Universitas Sumatera Utara 65 berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskanvariabel terikat sangat terbatas, begitu pula sebaliknya”.Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R² negatif, maka nilaiadjusted R² dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R² = 1, makaadjusted R² = R² yaitu sama dengan 1. Sedangkan jika nilai R² = 0, maka adjustedR² = 1-kn-k. Jika k 1, maka adjusted R² akan bernilai negatif. 3.6.4 Regresi berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, likuiditas dan porsi kepemilikan public atas saham. Sedangkan variabel dependennya adalah indeks pengungkapan ISR. Adapun persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : ISRn = α + β 1 ROA it + β2 DER it + β3 CR it + β4 PUB it + ε ISRit = Tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting pada periode t α = Koefisien konstanta β 1-4 = Koefisien regresi variabel independen ROA it = Return on Asset perusahaan i pada periode t DER it = Debt of Equity Ratio perusahaan i pada periode t CR it = Current Ratio perusahaan i pada periode t Universitas Sumatera Utara 66 PUB it = Porsi Kepemilikan saham publik perusahaan i pada periode t ε = Tingkat Kesalahan error. Universitas Sumatera Utara 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan analisis regresi berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel, kemudian dilakukan pengujian asumsi klasik dan analisis regresi. Pengujian asumsi klasik dan regresi dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17 for windows. Prosedur ini dimulai dengan memasukkan variabel – variabel penlitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output – output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 18 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index JII yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini yang diamati selama periode 2012, 2013, 2014 dan 2015 4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Desktiptif Tabel 4.1 Uji Analisis Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ISR 72 .41 .76 .5976 .08191 ROA 72 1.00 30.94 12.3190 7.13242 DER 72 .06 3.60 .9608 .88142 CR 72 .12 7.00 2.5832 1.59138 PUB 72 19.03 82.12 40.8781 13.88682 Valid N listwise 72 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2010-2013

1 44 113

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII))

0 12 23

“Analisis Akuntabilitas Pengungkapan Aktivitas Sosial Berbasis Islamic Social Reporting Index pada Perusahaan yang terdaftar di JII (Jakarta Islamic Index) ” (Studi kasus pada Perusahaan yang terdaftar di JII)

0 11 20

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

Pengaruh Ukuran Bank,Frifitabilitas,Likuiditas,dan Leverang Terhadap Pengungkapan Islamic Sosial Reporting

5 78 117

Pengaruh pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR), profitabilitas, dan leverage terhadap Earning Response Coefficient (ERC): studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2010 - 2013

0 16 134

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX.

0 0 52

Pengaruh Kepemilikan Saham Pemerintah, Kepemilikan Saham Asing, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Indonesia Sharia Stock Index Tahun 2011-2015.

0 0 18

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, TIPE PERUSAHAAN DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX

0 0 20

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, TIPE INDUSTRI DAN SURAT BERHARGA SYARIAH TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2014-2016)

0 0 17