Pengukuran Produktivitas Peneliti Produktivitas Peneliti

20 4. Faktor lain adalah kurangnya sensitivitas peneliti Penyebab yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas peneliti baik di Indonesia maupun negara lain hampir sama yaitu faktor internal berupa penyebab yang berasal dari peneliti dan faktor eksternal berupa penyebab yang berasal dari luar lingkup peneliti.

2.2.3. Pengukuran Produktivitas Peneliti

Menurut Purnomowati 2005 ada 3 cara untuk menentukan jumlah artikel dari setiap peneliti pada dokumen yang dihasilkan bersama dengan peneliti lainnya antara lain: 1. Normal count = Complete count adalah salah satu cara menetapkan berapa banyak artikel yang ditulis pengarang. Pada kepengarangan ganda, setiap pengarang dianggap menulis satu artikel. 2. Adjusted count = Fractional count adalah salah satu cara menetapkan berapa banyak artikel yang ditulis pengarang. Pada kepengarangan ganda, seorang pengarang dianggap menulis satu artikel dibagi dengan jumlah pengarang. 3. Straight count = Senior count = Primary count adalah salah satu cara menghitung berapa artikel yang ditulis pengarang. Pada kepengarangan ganda, yang diperhitungkan hanya pengarang utama saja, sedangkan penulis kedua dan seterusnya diabaikan. Alfred James Lotka tahun 1926 melakukan penelitian mengenai produktivitas pengarang menghasilkan karya ilmiah. Hasil penelitiannya Universitas Sumatera Utara 21 kemudian diterbitkan dalam Journal of the Washington Academy of Science, dengan judul The frequency distribution of scientific productivity. Ia menghitung jumlah nama pengarang perseorangan pengarang badan korporasi diabaikan yang terdapat dalam Chemical antara tahun 1907 sampai 1916. Nama yang diamati hanya pengarang yang nama keluarganya berawalan A dan B, sehingga didapatkan 6891 nama. Selain itu diteliti juga nama-nama pengarang dari jurnal Anerbach’s Geschictstafeln der Physik hanya untuk tahun 1900. Kali ini semua abjad diambil sehingga didapatkan 1325 nama. Jika ada karya yang pengarangnya lebih dari satu, maka yang diambil hanya satu pengarang yaitu pengarang utama atau pengarang pertama atau pengarang “senior”. B. Mustafa, 2009:1 Menurut Farida 2010:20 rumus umum yang menyatakan hubungan antara frekuensi dari nama-nama pengarang Y yang membuat karya tertentu X, yang kemudian disebut sebagai hukum kuadrat terbalik adalah : = � � 1 Dimana fx adalah jumlah penulis dengan x artikel, x = 1,2,3,….C dan n merupakan parameter yang dihitung dengan persamaan berikut: ∑ � = ∞ − Persamaan 1 umumnya ditulis sebagai berikut : = � � 3 Universitas Sumatera Utara 22 Dimana x adalah banyaknya artikel yang disumbangkan oleh penulis secara individual. adalah banyaknya penulis yang memberikan kontribusi sebanyak x artikel. C adalah penulis yang memberikan kontribusi 1 artikel yang merupakan konstanta pada model tertentu. Bunyi hukum lotka yaitu bahwa banyaknya penulis yang memberikan kontribusi x artikel berbanding terbalik dengan x yang dapat ditulis dengan persamaan : � = . 4 C adalah konstanta, x adalah banyaknya artikel yang disumbangkan oleh penulis secara individual, n adalah eksponen, dan adalah banyaknya penulis yang memberikan kontribusi sebanyak x artikel. Dengan menggunakan kuadrat terkecil least square diperoleh pendugaan n sebagai berikut : � = N ∑ − ∑ ∑ N ∑ − ∑ 5 Dimana N adalah banyaknya data yang diambil, X sama dengan log x dan Y sama dengan log y. Dari persamaan 4 kemudian dicari konstanta C dengan persamaan berikut : � = . Untuk mencari maka persamaan 4 dirubah posisi menjadi sebagai berikut : = � Universitas Sumatera Utara 23 = � � : 6 : = � � Dengan menjumlahkan semua nilai pada kedua ruas maka diperoleh : = � ∑ � 7 Untuk mendapatkan unit y, kedua ruas dibagi dengan ∑ sehingga menjadi : ∑ � ∑ � = � ∑ �� � 8 Dari persamaan 8 maka konstanta C dapat dirumuskan sebagai berikut : � = ∑ Untuk menyelesaikan persamaan 9 maka David Singer melakukan pendekatan sebagai berikut : ∑ = ⁄ ∞ − [∑ + − � �− ⁄ + � � ⁄ + 4 �− �+ ⁄ ⁄ ∞ − ] Universitas Sumatera Utara 24

2.2. Penelitian terdahulu