20
Fitri Nurdianti, 2014 Pengaruh metode problem solving terhadap kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4. Tahap Akhir. Setelah ketiga tahap telah dilakukan maka tahap terakhir yaitu mengolah hasil penelitian. Pada tahap ini peneliti menggunakan
perhitungan statistik
untuk menghitung
hasil pretest-posttest
kemampuan memecahkan masalah siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya peneliti menganalisis gain untuk melihat
peningkatan kemampuan kemampuan memecahkan masalah siswa baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol.
3.9 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Tabel 3.7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Kelas Pertemuan I
Pertemuan II Pertemuan III
Eksperimen Senin,
01 September 2014 Pukul 12.15-14.15
Senin, 08 September 2014
Pukul 12.15-14-15 Senin,
15 September 2014 Pukul
12.15-14.15
21
Fitri Nurdianti, 2014 Pengaruh metode problem solving terhadap kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kontrol Selasa,
02 September 2014 Pukul 12.15-14.15
Selasa, 09 September 2014
Pukul 12.15-14.15 Selasa,
16 September 2014
Pukul 12.15- 14.15
Fitri Nurdianti, 2014 Pengaruh metode problem solving terhadap kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen di SMA Negeri 1 Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut : 1. Tidak terdapat perbedaan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
dalam mata pelajaran ekonomi pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran problem solving dengan kelas kontrol yang
menggunakan metode ceramah sebelum perlakuan, artinya bahwa siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol memiliki kemampuan
memecahkan masalah yang sama sebelum diberi perlakuan. 2. Terdapat perbedaan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dalam
mata pelajaran ekonomi pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran problem solving sebelum dan setelah perlakuan,
artinya bahwa kemampuan siswa pada kelas eksperimen dalam memecahkan masalah lebih tinggi sesudah diberi perlakuan.
3. Terdapat perbedaan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dalam mata pelajaran ekonomi antara kelas eksperimen yang menggunakan
metode pembelajaran problem solving dan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah sesudah perlakuan, artinya bahwa,
peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada kelas eksperimen yang menggunakan metode problem solving lebih baik dari
peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah.
Fitri Nurdianti, 2014 Pengaruh metode problem solving terhadap kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
5.2 Saran
Berdasarkan proses penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving sebagai salah satu metode pembelajaran
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang berpacu pada kemampuan berpikir tingkat tinggi, khususnya pada mata pelajaran ekonomi. Oleh karena itu,
dari penelitian ini disampaikan saran sebagai berikut : 1. Bagi guru diharapkan dalam proses pembelajarannya tidak hanya
menggunakan metode ceramah, karena hal tersebut akan membuat siswa lebih pasif. Dengan menerapkan metode pembelajaran problem solving
dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi kemampuan C4 sampai dengan C6, dapat meningkatkan keaktifan siswa, dan siswa pun
dilatih untuk dapat lebih memahami materi pembelajaran. 2. Bagi pihak sekolah diharapkan memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengembangkan pengetahuan tentang pembelajaran yang variatif melalui berbagai seminar, lokakarya, semiloka dan diklat yang
dilaksanakan oleh institusi pendidikan, terutama berkenaan dengan proses pengajaran dan pembelajaran sehingga menghasilkan inovasi-inovasi
dalam pembelajaran yang semakin berkembang. 3. Bagi peneliti selanjutnya dapat dikembangkan secara lebih mendalam
metode problem solving dengan menggunakan materi yang lebih kompleks dan sebaiknya menggunakan metode-metode lain yang lebih variatif dan
tidak lagi menggunakan metode ceramah.