POPULASI DAN SAMPEL Rasio-Rasio Keuangan yang Mengindikasikan Probabilitas Kegagalan Perusahaan-Perusahaan dalam Industri Jasa Keuangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia.
66
|
H a l a m a n
lembaga yang mengatur sektor keuangan. Di Indonesia lembaga yang mengatur adalah Departemen Keuangan danatau Bank Indonesia.
Na’im dan Rakhman 2000 melakukan penelitian mengenai hubungan antara kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dengan struktur modal dan tipe kepemilikan
perusahaan. Penelitian ini mengeluarkan perusahaan perbankan dari sampel karena perusahaan perbankan memiliki kriteria pengungkapan yang relatif lebih rumit dibanding
dengan perusahaan lain. Selain itu, perusahaan perbankan cenderung memiliki rasio hutang atas modal yang relatif sangat tinggi. Dimasukkannya perusahaan perbankan ke dalam
sampel dikhawatirkan akan mengganggu hasil penelitian. Hal ini juga dikemukakan oleh Claessens, Djankov, dan Klapper 2002 yang
menyebutkan bahwa analisa regresi atas kemungkinan sebuah perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan akan menjadi bangkrut menyoroti peran kepemilikan bank
dan afiliasi kelompok bisnis. Dengan mengendalikan pengukuran-pengukuran keuangan khusus, seperti
leverage ,
size , dan
return on assets , mereka menemukan bahwa
kemungkinan kebangkrutan berhubungan secara negatif dengan perusahaan yang dimiliki oleh bank atau yang berafiliasi dengan suatu kelompok bisnis.
Hal ini menunjukkan bahwa keunggulan informasi atau keunggulan sumber kredit yang berhubungan dengan pasar internal mendorong
out-of-court renegotiation dan
pembatasan penggunaan prosedur-prosedur kebangkrutan formal untuk bank-owned
dan group-affiliated firms
. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan jasa nonkeuangan, yaitu
perusahaan-perusahaan jasa selain banking, credits agencies other than bank, securities,
insurance dan
real estate. Sampel analisa penelitian adalah perusahaan-perusahaan jasa
nonkeuangan yang sudah go public
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2003-2004, sedangkan sampel validasi adalah perusahaan-perusahaan jasa nonkeuangan
yang sudah go public
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2005. Sampel penelitian yang merupakan perusahaan-perusahaan jasa nonkeuangan,
terbagi ke dalam enam kelompok industri, yaitu mining and mining services, transportation
67
|
H a l a m a n
services, telecommunication, hotel and travel services, holding and other investment company,
serta others
. Pengelompokkan industri jasa nonkeuangan ini mengacu pada Indonesian Capital Market Directory
yang diterbitkan oleh Institute for Economic and
Financial Research . Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa perusahaan-perusahaan
sampel untuk keenam kelompok industri jasa nonkeuangan memiliki rata-rata rasio keuangan yang tidak ekstrim antar kelompok industri satu dan lainnya.
Objek penelitian dibatasi pada perusahaan-perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, kecuali
banking, credits agencies other than bank, securities, insurance and real estate
. Hal ini disebabkan karena banyak peraturan pemerintah yang ikut mengatur industri-industri tersebut, sehingga validitas data diragukan.