Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah: Tinjauan Pustaka

1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah:

1. Sebagai masukan bahan informasi bagi para pengambilan keputusan policy maker di PTPN III dalam menentukan sistem dan pengupahan. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mendorong produktivitas dan meningkatkan pendapatan karyawan panen di perkebunan PTPN III Kebun Tanah Raja. 3. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia pada tahun 1848 dan mulai dibudidayakan secara komersial dalam bentuk perusahaan perkebunan pada tahun 1911. Dalam perkembangannya, melalui salah satu produknya, yaitu minyak kelapa sawit, kelapa sawit mampu menggantikan peran kelapa Cocos nucifera sebagai sumber bahan bakumentah bagi industri pangan maupun non pangan di dalam negeri dan ditetapkan sebagai salah satu primadona ekspor non migas Indonesia yang sangat dinantikan sumbangsih pemasukan devisanya Tim Penulis, 1992. Dalam perekonomian Indonesia komoditas kelapa sawit memegang peranan yang cukup strategis karena komoditas ini mempunyai prospek yang cerah sebagai sumber devisa. Di samping itu kelapa sawit merupakan bahan baku utama minyak goreng yang banyak dipakai di seluruh dunia, sehingga secara terus-menerus mampu pula menciptakan kesempatan kerja yang luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Rizsa, 1994. Banyak faktor yang dapat dijadikan penentu dalam membentuk kadar dan kualitas SDM. Dalam hal ini faktor yang paling utama adalah pendidikan, karena dengan pendidikan seseorang dapat memanusiakan dirinya sendiri dan pendekatan melalui sumber daya ini juga lebih menekankan pada penggunaan Umar, 1998. Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima dapat berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada seseorang yang umunya merupakan obyek yang dikecualikan dari pajak pendapatan. Kompensasi juga hal yang kompleks dan sulit, karena di dalamnya melibatkan dasar kelayakan, logika, rasional, dan dapat dipertanggungjawabkan serta menyangkut faktor emosional dari aspek tenaga kerja Moekijat, 1992. Kompensasi diberikan dengan tujuan memberikan rangsangan dan motivasi kepada tenaga kerja untuk meningkatkan tenaga kerja serta efisiensi dan efektivitas produksi. Oleh karena itu, bila kompensasi diberikan secara benar para Universitas Sumatera Utara karyawan akan terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Jenis-jenis kompensasi yang dapat diberikan oleh karyawan adalah berupa: 1. Imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang berbentuk uang atau ada juga yang berbentuk tunjangan pelengkap antara lain misalnya gaji, honor, bonus, dan komisi, insentif dan tunjangan pelengkapnya berupa uang cuti, uang makan, uang transportasiantar jemput, asuransi dan jamsostek. 2. Imbalan intrinsik adalah imbalan yang tidak berbentuk fisik dan hanya dapat dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan, jenjang karir yang jelas, kondisi lingkungan kerja, pekerjaan yang menarik, dan lain-lain Anonimus, 2011. Insentif adalah penghargaan kepada karyawan atas segala jerih payahnya dalam meningkatkan tugas diluar gaji yang diterima setiap bulan dengan besaran yang dapat berubah-ubah sesuai dengan hasil kinerjanya.Pemberian gaji pokok harus dapat membuat pekerja merasa aman namun tidak mampu memberikan motivasi.Upah yang dikaitkan dengan kinerja insentif dikatakan mampu memberikan motivasi untuk meningkatkan produktivitas Moekijat, 1992. Insentif merupakan suatu program yang dilaksanakan perusahaan untuk dapat merangsang karyawan untuk meningkatkan produktivitas dalam proses produksi. Uang insentif adalah diluar uangupah yang diterima karyawan. Karena pada dasarnya upah karyawan yang sama kedudukannya adalah sama, akan tetapi imbalan yang diterima karyawan setiap bulannya adalah berbeda Nasution, 2005. Dasar utama dalam pemberian insentif adalah berupaya meningkatkan motivasi pekerja agar pekerja mau bekerja dengan produktivitas yang tinggi. Dengan asumsi bahwa pekerja dalam hal ini bisa dimotivasi dengan uang, maka pemberian insentif baru akan memberikan hasil yang diharapkan bilamana 3 faktor tersebut dibawah ini telah dipertimbangkan benar-benar pada saat kebijaksanaan pemberian insentif akan ditetapkan yaitu: - Besarnya bonusinsentif yang diberikan - Frekuensi pemberian bonusinsentif - Setiap yang berhak menerima group atau individual bonus Universitas Sumatera Utara Kompensasi dalam bentuk insentif merupakan suatu bentuk biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dengan harapan bahwa perusahaan akan memperoleh imbalan dalam bentuk prestasi kerja dari karyawannya. Premi adalah pendapatan yang diperoleh pekerja apabila telah melampui batas ketentuan yang ditetapkan pengusaha. Seseorang yang bekerja melebihi kewajibannya berhak memperoleh premi. Dengan diberikannya premi maka karyawan pendodos mendapatkan tambahan penghasilan diluar gaji Moekijat, 1992. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Teori Pengupahan