Reni Febriyenti, 2015 PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Indikator Keberhasilan
Pada Siklus 1 dan Siklus II
B. Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan prasiklus, siklus I, dan siklus II menunjukkan bahwa penggunaan model concept sentence berbantuan
media gambar berseri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan perubahan yang signifikan, baik dalam aktivitas siswa
maupun pada hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan dengan tahapan melakukan observasi sebelum siklus
dilaksanakan, kemudian merancang rencana tindakan dan melaksanakan tindakan pada tahap prasiklus. Selanjutnya diadakan refleksi guna mencari solusi dalam
menyelesaikan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siswa saat pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini siswa terlihat kurang terlibat dalam proses belajar-
mengajar. Adapun media yang digunakan tidak menonjol, karena dalam menulis karangan hanya berdasar pada pengalaman yang pernah siswa alami saja.
Selanjutnya kegiatan belajar-mengajar pada siklus 1 dapat berjalan dengan baik, walaupun belum mencapai KKM dan terdapat beberapa siswa yang perhatiannya belum
59.45 89.18
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00
50.00 60.00
70.00 80.00
90.00 100.00
Siklus I Siklus II
Siklus I Siklus II
Reni Febriyenti, 2015 PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
terpusat pada pembelajaran, serta siswa yang belum percaya diri saat kegiatan presentasi berlangsung.
Adapun pada proses belajar saat siklus II mulai terlihat pekembangannya dibandingkan dengan siklus I, aktivits siswa mulai terlihat mendominasi, adanya
kerjasama dalam diskusi, serta rasa percaya diri yang mulai tumbuh pada saat presentasi dilakukan, siswa lebih mandiri, walaupun masih dengan arahan dan
bimbingan guru. Adapun pada hasil belajar terjadi peningkatan yang baik, siswa telah mencapai nilai melebihi standar KKM Bahasa Indonesia pada menulis karangan
deskripsi. Pembahasan yang telah dipaparkan di atas sesuai dengan teori yang telah
dijelaskan mengenai model concept sentence yang dikemukakan oleh Huda 2014 bahwa model pembelajaran ini berusaha mengajarkan siswa untuk membuat sebuah
kalimat dengan beberapa kata kunci yang telah disediakan agar bisa menangkap konsep yang terkandung dalam sebuah kalimat dengan trategi pembelajaran menggunakan
kartu yang berisi kata kunci. Kemudia kata kunci tersebut disusun menjadi kalimat dan dikembangkan menjadi sebuah karangan yang lengkap, sehingga siswa diarahkan untuk
dapat terampil dalam menulis karangan. Hasil penelitian ini juga relevan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Hariza 2012 yang mengemukakan bahwa terdapat penerapan model concept sentence terhadap kemampuan menulis wacana narasi tergolong efektif dan berhasil.
Setelah penerapan model pembelajaran concept sentence, siswa memperoleh nilai rata- rata 78,43. Dengan perolehan nilai rata-rata tersebut, artinya kemampuan siswa dalam
menulis wacana narasi sudah sesuai dan di atas nilai ketuntasan. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh peneliti antara lain pada siklus 1
siswa belum mampu secara mandiri berdiskusi dan presentasi kelompok karena pada umumnya pembelajaran menulis karangan disampaikan dengan metode cermah,
sehingga perlu adanya arahan serta bimbingan yang optimal dari guru. Kendala lain yang dihadapi pada siklus I pula yaitu kurang kondusifnya pembelajaran karena KBM
berlangsung pada siang hari, sehingga kondisi siswa yang mulai mengantuk dan lapar, sehingga diambil langkah untuk pembelajaran disiklus selanjutnya KBM berlangsung
pada pagi hari. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dari siklus I dan siklus II dengan
menerapkan model concept sentence berbantuan media gambar berseri, bahwa hasil
Reni Febriyenti, 2015 PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
belajar yang diperoleh siswa menunjukkan perkembangan yang positif, dengan adanya peningkatan setiap siklusnya. selain itu terjadi peningkatan pada aktivitas siswa serta
keterampilan guru dalam mengajar di dalam kelas. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu “Jika
menggunakan model concept sentence berbantuan media gambar berseri, maka hasil belajar siswa pada keterampilan menulis karangan deskripsi akan meningkat serta
diterima dan terbukti kebenarannya ”.
Reni Febriyenti, 2015 PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dan temuan dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Drangong 1, Kota Serang, sebagai
berikut : 1.
Perencanaan pembelajaran model conceptsentence berbantuan media gambar berseri yang diterapkan di kelas IV SD Negeri Drangong 1 Kota
Serang, secara garis besar diantaranya guru menyajikan dan mengembangkan materi sesuai pembelajaran, membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok heterogen masing-masing terdiri dari empat orang, guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai dengan pembelajaran yang
dilengkapi media gambar berseri, selanjutnya setiap kelompok diarahkan agar dapat membuat kalimat dari kata kunci yang telah disajikan sesuai
dengan media gambar berseri. Adapun pada pembelajaran akhir, hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas secara bergantian.
2. Penerapan pembelajaran model conceptsentence berbantuan media
gambar berseri di kelas IV SD Negeri Drangong 1 Kota Serang, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut terlihat dari setiap
tindakan siklus I dan siklus II, perolehan nilai tes hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 64,97 dan pada siklus II
sebesar 80,54, serta dapat meningkatan aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari setiap siklusnya, yaitu sebesar 3,5 pada siklus I dan 3,8
pada siklus II. Adapun terhadap aktivitas guru disetiap siklusnya mengalami perubahan yang positif pula, hal ini terlihat pada peningkatan
dari hasil observasi yang dilakukan, pada siklus 1 memperoleh nilai sebesar 3,44 dan pada siklus II memperoleh nilai sebesar 3, 77.