BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan secara analitik observasi cross sectional.
4.2 Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 36-71 bulan beserta ibunya di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.
4.2.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 36-71 bulan beserta ibunya di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai yang sesuai dengan
kriteria inklusi. Tehnik pengambilan sampel : Purposive Sampling.
4.3 Variabel Penelitian
Variabel pendahulu : Kebersihan rongga mulut ibu
Variabel bebas : Kebersihan rongga mulut anak
Variabel terikat : Risiko ECC
Variabel terkendali : Usia anak dan Jenis kelamin
Variabel tidak terkendali : Sosial ekonomi dan Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
Kriteria inklusi : 1. Ibu dan anak usia 36-71 bulan di Desa Ujung
Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Anak bebas karies. 3. Adanya 1 satu atau lebih karies kavitas atau non-
kavitas, adanya gigi yang hilang karena karies atau adanya gigi yang ditambal pada anak.
3
4. Anak dalam masa gigi desidui. 5. Anak tidak mempunyai penyakit sistemik kronik.
Kriteria eksklusi : 1. Orang tua tidak mengizinkan anaknya menjadi subjek
penelitian. 2. Anak dan ibu menolak dilakukan penelitian.
3. Anak dengan kelainan mental dan cacat fisik.
4.4 Skema Identifikasi Variabel
Variabel Pendahulu : Kebersihan Rongga Mulut Ibu
Variabel Bebas : Kebersihan Rongga Mulut Anak
Variabel Terikat : Risiko ECC
Variabel tidak terkendali : Sosial ekonomi dan
Pendidikan
Variabel terkendali : Usia dan Jenis kelamin
Universitas Sumatera Utara
4.5 Defenisi Operasional
a. Usia anak adalah usia sesuai tanggal lahir anak, dalam penelitian ini usia yang digunakan adalah 36-71 bulan. Dikelompokkan menjadi tiga kelompok sebagai
berikut : - Usia 36 – 47 bulan
- Usia 48 – 59 bulan - Usia 60 – 71 bulan
b. Early Childhood Caries adalah adanya 1 satu atau lebih karies kavitas atau non-kavitas, adanya gigi yang hilang karena karies atau adanya gigi yang
ditambal pada gigi desidui anak usia 0-71 bulan Menurut AAPD. Indeks untuk gigi desidui :
deft d = decayed
= Gigi desidui yang mengalami karies atau yang belum ditambal. e = extracted = Gigi desidui yang diindikasikan karena lesi karies yang tidak
dapat ditambal lagi indicated for extracted, terpaksa harus dicabut, dan hilang karena karies.
f = filling = Lesi karies yang sudah ditambal.
t = tooth = Gigi desidui.
deft rata-rata adalah jumlah seluruh nilai d, e, f pada tiap anak dibagi dengan jumlah anak yang diperiksa. deft20
Kategori risiko karies dengan menjumlahkan nilai deft WHO : - Sangat rendah
: 0,0 – 1,1 - Rendah
: 1,2 – 2,6
Universitas Sumatera Utara
- Sedang : 2,7 – 4,4
- Tinggi : 4,5 – 6,5
- Sangat tinggi : 6,5
c. Kebersihan rongga mulut Pada anak digunakan indeks plak Loe dan Silness.
Pada ibu digunakan Simplified Oral Hygiene Indeks OHI-S Green dan Vermillion.
OHI-S = Indeks Debris + Indeks Kalkulus. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri dari kumpulan mikroorganisme yang
berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan.
18
Kriteria skor indeks plak : 0 = Tidak ada plak pada daerah gingiva.
1 = Suatu lapisan plak menumpuk ke gingival margin dan daerah sekitarnya. Plak hanya dapat dikenali dengan melewatkan probe sepanjang permukaan
gigi. 2 = Penumpukan yang sedang dari deposit lunak di dalam sulkus saku dan
gingival margin dan atau permukaan gigi sekitarnya, yang telah dapat dilihat dengan mata telanjang.
3 = Penumpukan yang banyak dari deposit lunak didalam sulkus saku dan atau gingival margin dan permukaan gigi sekitarnya.
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan indeks plak dilakukan pada 6 gigi perwakilan, bagian yang diperiksa yaitu :
55 51 65
85 71 75 Derajat keparahan indeks plak anak :
0 – 0,9 = Oral Hygiene baik 1 – 1,9 = Oral Hygiene sedang
≥ 2 = Oral Hygiene buruk
OHI-S = Indeks Debris + Indeks Kalkulus Kriteria skor indeks debris :
0 = Tidak ada debris atau stain. 1 = Debris lunak menutupi tidak lebih dari sepertiga permukaan gigi, atau stain
ekstrinsik tanpa debris tanpa memperhitungkan luas permukaan gigi yang ditutupinya.
2 = Debris lunak menutupi lebih dari sepertiga tapi tidak lebih duapertiga dari permukaan gigi yang tersingkap.
3 = Debris lunak menutupi lebih dari duapertiga permukaan gigi yang
tersingkap.
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan indeks debris dilakukan pada 6 gigi perwakilan, bagian yang diperiksa yaitu :
16 11 26
46 31 36 Kriteria skor indeks kalkulus :
0 = Tidak ada kalkulus. 1 = Kalkulus supragingival menutupi lebih dari sepertiga permukaan gigi yang
tersingkap. 2 = Kalkulus supragingival menutupi lebih dari sepertiga tapi tidak lebih
duapertiga permukaan gigi yang tersingkap, atau adanya flek-flek kalkulus subgingival di bagian servikal dari gigi, atau kedua-duanya.
3 = Kalkulus supragingival menutupi lebih dari duapertiga permukaan gigi yang tersingkap, atau adanya cincin kalkulus subgingiva yang mengelilingi
bagian servikal gigi, atau kedua-duanya. Pemeriksaan indeks kalkulus dilakukan pada 6 gigi perwakilan, bagian yang
diperiksa yaitu : 16 11 26
46 31 36
Universitas Sumatera Utara
Level klinis dari Oral Hygiene yang dapat dikaitkan dengan grup skor OHI-S : 0,0 – 1,2 = Baik
1,3 – 3,0 = Sedang 3,1 – 6,0 = Jelek
d. Faktor risiko kebersihan rongga mulut 1. Sosial ekonomi adalah penghasilan orang tua per bulan yang terdiri dari dua
kelompok yaitu : penghasilan kurang 1 juta sampai dengan 1 juta dan lebih dari 1 juta.
2. Jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan. 3. Pekerjaan ibu terdiri dari ibu tidak bekerja, bekerja sebagai pegawai negeri
ABRI Polisi, bekerja sebagai pegawai swasta, bekerja sebagai pedagang pengusaha wiraswasta, bekerja sebagai petani, dan bekerja sebagai buruh
tukang pembantu rumah tangga. 4. Usia tumbuh gigi dimulai dari usia dibawah 6 bulan, usia 6 – 9 bulan, dan usia
diatas 9 bulan. 5. Usia anak mulai sikat gigi terdiri dari usia dibawah 6 bulan – dibawah 1,5
tahun, usia 1,5 tahun – 3 tahun, usia diatas 3 tahun, dan sampai sekarang belum sikat gigi.
6. Pengawasan ibu terhadap penyikatan gigi anak meliputi ibu membantu mengawasi sikat gigi dan ibu tidak mengawasi sikat gigi, jika ibu membantu
mengawasi sikat gigi maka perlu diketahui usia anak ketika ibu mengawasi anak sikat gigi antara lain pada usia dibawah 2 tahun, usia 2 – 3 tahun, dan
usia 4 – 5 tahun.
Universitas Sumatera Utara
7. Frekuensi anak dalam menyikat gigi terdiri dari frekuensi benar meliputi dua kali sehari, tiga kali sehari, dan lebih dari tiga kali sehari. Frekuensi salah
meliputi tidak setiap hari anak sikat gigi, satu kali sehari, dan tidak pernah sikat gigi.
8. Waktu anak dalam melakukan sikat gigi terdiri dari waktu benar meliputi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Waktu salah meliputi sebelum
sarapan pagi, saat mandi sore, dan waktu tidak tentu. 9. Anak menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor dan anak yang tidak
menggunakan pasta gigi dalam menyikat gigi.
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian