Perangkat Hukum Yang Menjadi Dasar Penerapan Civil Forfeiture di

B. Perangkat Hukum Yang Menjadi Dasar Penerapan Civil Forfeiture di

Negara Negara Common Law 1. Perangkat Hukum yang menjadi dasar civil Forfeiture di Amerika Serikat Untuk mengetahui apakah hukum adalah konstitusioal, adalah penting untuk mengetahui apa kata hukum .Ada beberapa metodologi untuk menemukan hukum yang relevan seperti yang terdapat dalam Code Annotade Amerika Serikat. Hal penting yang terdapat dalam Peraturan ini adalah tentang Denda dan kegagalan dengan menggunakan metode dari Westlaw dan Lexis, yang terdapat dalam USCA database. Contoh kasus, apabila seorang warga sipil melakukan suatu kesalahan dan wajib membayarkan denda, namun tidak mau untuk membayarkannya, maka dapat dimintakan suatu penetapan untuk melakukan perampasan harta yang meliputi Hukum Pidana dan perdata.Untuk mengatakan bahwa terdapat banyak kasus hukum konstitusionalitas hukum perampasan sipil meremehkan. Sebagian besar dari itu, bagaimanapun, hanya mengucapkan preseden dan memegang yang sesuai. Kasus- kasus berikut ini memberikan dasar pemahaman menyeluruh untuk pengadilan pembatasan yang dikenakan pada perampasan sipil. Criminal forfeiture dan Civil forfeiture telah lama digunakan di amerika serikat untuk mengembalikan aset hasil tindak pidana. Civil forfeiture pada awalnya diterapkan dalam skala domestic, yaitu mengajukan gugatan perdata untuk menyita atau mengambil alih asset-asset hasil kejahatan yang berada dalam negeri. Universitas Sumatera Utara Apabila asset hasil kejahatan berada diluar negeri, beberapa negara yang menggunakan civil forfeiture secara domestic mengaplikasikan ekstra territorial. Seperti telah diungkapkan sebelumnya,sebagai common law, penggunaan civil forfeiture di amerika serikat juga diawali dari konsep attainder dan deodan. 119 prinsip deodand menjadi fundamen bagi terbentuknya rezim civil forfeiture di amerika serikat dan bertahanya konsep fiksi hukum guilty object.di inggris pada abad 19 deodand sendiri dihapus karena tidak bisa dianggap sebagai punitive measures karena tidak ada orang yang dinyatakan bersalah. 120 Konsep deodand berkembang dalam hukum perkapalan admiralty law dan membentuk perkembangan hukum penyitaan di amerika serikat.berdasarkan hukum perkapalan yang berlaku pada saat itu, pengadilan pengadilan maritime colonial lebih memilih untuk melakukan gugatan in rem atas kapal dibandingkan gugatan in personam atas pemilik kapal-kapal yang tidak bersalah bisa ditahan dan diambil atas nama pemerintah, dan hukum mempelakukan kapal seolah-olah orang yang bersalah. 121 dan dalam kasus-kasus dimana pelanggaran hukum menngenai bea cukai, pemilik kapal tidak diketahui atau tidak bisa dijumpai, atau diluar jurisdiksi pengadilan, pengadilan bisa langsung mengajukan civil forfeiture terhadap kapal itu sendiri.selain itu juga berlaku azas pembuktian terbalik bagi pemilik kapal yang ingin mempertahankan kapalnya, dan lebih jauh lagi, kapal bisa diambil alih karena 119 Barnet,Op.Cit,hal.87. 120 Ibid,hal.88. 121 Ibid Universitas Sumatera Utara tindakan illegal awak kapal, meskipun tindakan tersebut tidak dengan sepengetahuan sang pemilik. 122 Penggunaan civil forfeiture kemudian berkembang pesat ke bidang-bidang lainya setelah keluarnya putusan dalam kasus j.w.goldsmith,jr-grant v.united states dimana supreme court secara eksplisit mengadopsi fiksi personifikasi dan menolak klaim due process dari seorang innocent owner. 123 Meningkatnya organized crime di tahun 1970an juga civil forfeiture sering digunakan oleh pemerintah federal as untuk menyita aset-aset yang berhubungan dengan organized crime untuk memutus jalur uang dan financial support dari kejahatan seperti drugs trafficking atau illegal gambling . 124 Rezim civil forfeiture kemudian berkembang lagi tahun 1980an dengan diundangkanya civil asset forfeiture reform act cafra,dan pada tahun 2000 undang- undang ini juga diperbaharui kembali. Cafra 2000 mengadopsi apa yang disebut dengan fugtive disentilement doctrine atau doktrin pencabutan hak buronan yaitu dalam 28 usc 2466. 125 doktrin ini secara garis besar menyatakan bahwa seseorang yang didakwa dalam kasus pidana dapat melakukan perlawanan terhadap penyitaan perdata civil forfeiture atas harta bendanya hanya apabila ia menyerahkan dirinya untuk menghadapi dakwaan pidana buron ke luar negeri, ia bisa memilih antara 122 Ibid 123 Scot a. hauerrt,an examination of the nature.scope and extent of statutory civil forfeiture,20 university of Dayton law review,1994,hal 171. 124 Ibid 125 Stefan d.casella,promise, ”provisions of the usa patriot act relating to asset forfeiture in transnational cases”,op.cit,hal.304. Universitas Sumatera Utara kembali pulang untuk menghadapi civil forveiture atas semua aset yang bersangkutan dengan tindak pidana. 126 Dalam aset berada dalam negeri sedangkan tindak pidana terjadi diluar negeri berdasarkan hukum pidana negara lain,pada mulanya pengadilan di amerika serikat tidak memiliki jurisdiksi untuk melakukan gugatan pidana maupun perdata. 127 hukum federal di amerika hanya memperbolehkan gugatan perdata untuk kasus-kasus tertentu, sepeti obat-obatan terlarang.dengan kata lain civil forfeiture hanya bisa diterapkan secara domestik. 128 Keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat yang berhubungan dengan tindak pidana perampasan aset yang kemudian menjadi acuan dalam penerapan civil forfeiture : a Amerika Serikat v. James Daniel Properti Real Bagus, 114 S,Ct.492 1993. Absen keadaan darurat, proses klausa tempo Amandemen Kelima mengharuskan pemerintah untuk membayar pemberitahuan dan kesempatan yang berarti untuk didengar sebelum mencabut hak milik tanah yang dikenakan perampasan sipil. 126 Ibid. 127 Ibid 128 Ibid Universitas Sumatera Utara b Ausdtin v. Amerika Serikat, 113 S.Ct.2801 1993. Kedelapan perubahan klausul denda berlaku berlebihan dalam proses rem kena denda sipil serta dalam tindakan kriminal personam kena denda. c Amerika Serikat v. Monsanto, 491 AS 600 1989. Baik maupun Amandemen Kelima Keenam memerlukan Kongres untuk mengizinkan terdakwa untuk menggunakan aset diputuskan akan forfeitable untuk membayar biaya hukum terdakwa. Selain itu, aset terdakwa dapat dibukukan sebelum keyakinan berdasarkan temuan menyebabkan kemungkinan untuk percaya aktiva tersebut forfetable. d Murrruay v, Carrier, 477 US 478 1986. Perubahan keenam tidak berhak pemilik property untuk nasihat atas biaya umum setiap kali pemerintah mengklaim milik mereka. e v. Amerika Serikat dan mata uang US Coin, 410 US 715 1971. Privilege terhadap diri inkriminasi berlaku hanya dalam beberapa kasus perampasan. f Satu 1958 Plymounth Sedan ay, Pennsylvania,380 US 693 1965, aturan ekslusif dari Amandemen Keempat berlaku dalam kasus-kasus perampasan. g Mengikat Serikat v. Zucker,161 US 475 1896. Konfrontasi klausul Amandemen Keenam tidak berlaku dalam proses perampasan. h Boyd v, Amerika Serikat, 116 US 616 1886. Karena tindakan perampasan adalah criminal dimana terdapat perubahan keempat dan kelima Amandemen Universitas Sumatera Utara perlindungan terhadap diri inkriminasi dapat diterapkan dalam proses perampasan. i Amerika Serikat v, Millan, 2 F.3d 17 2d Cir.1993. Dimana larangan konstitusional tidak terlibat, pemerintah diperbolehkan untuk menggunakan setiap tersedia statutorily denda resmi. j Amerika Serikat v. Mata uang Us 874,938.00, 999 F.2d 1323 9 Cir.1993. Menentukan apakah keterlambatan dalam proses pengajuan proses perampasan sipil melanggar karena membutuhkan pertimbangan panjang keterlambatan, alasan untuk penundaan, penuntut pernyataan tentang hak- haknya, dan mengurangi penuntutan dikarenakan penundaan. k Amerika Serikat v. Properti Real Tertentu Hendrickson 566 Blvd, 986 F.2d 990 1993. Dimana negara terkait penuntutan pidana dan melanjutkan perampasan federal tertunda, Konstitusi tidak mengharuskan pemerintah federal untuk menawarkan kekebalan digunakan untuk kesaksian dalam sidang perampasan sipil juga tidak membutuhkan tinggal kasus perampasan. l V. Amerika Serikat Lasanta, 978 F.2d 1300 2d Cir. 1992. Kongres tidak dapat pada akhirnya menentukan kewajaran kejang warrantless untuk tujuan sipil dalam kasus penyalahgunaan narkoba dan dengan demikian menghilangkan peran peradilan dalam tugas konstruksi konstitusional Amandemen Keempat. Universitas Sumatera Utara m Amerika Serikat v. Satu Parcel dari Properti terletak di Depot St 508, 964 F.2d 814 Cir 8 1992. Sipil tindakan perampasan di rem bukan di personam, dan karena pemerintah melanjutkan terhadap property “menyinggung”, pemilik bersalah atau tidak bersalah secara konstitusional tidak relevan. n American Library Ass’n ay Barr, 1178 F.2d DC Cir 1992. Meskipun kena denda sipil dalam penyediaan Perlindungan Anak dan Penghinaan UU tampaknya diizinkan pemerintah untuk merebut bahan ekspresif tanpa penentuan peradilan sebelumnya dalam melanjutkan musuh, UU itu tidak konstitusional karena pemerintah tidak akan menggunakan kekuatan ini. o Amerika Serikat v.Satu 1985 Mercedes, 917 F.2d 415 9 Cir.1990. Bertentangan dengan persyaratan konstitusional yang berlaku untuk sebagian besar kasus perdata, dalam perampasan sipil melanjutkan proses karena tidak menuntut mendengarlangsung secara pencabutan. Proses sipil dalam aksi perampasan karena hanya memerlukan proses yang dimulai tanpa penundaan yang tidak masuk akal. p United States v.P.D.K.G. Appaloosas, Inc , 829 F.2d 532 5 Cir 1987, Ex post facto klausul konstitusi federal tidak berlaku untuk perbaikan ketentuan perampasan sipil. Kasus Pengadilan Distrik Federal T. Leyh v. Clerk Properti, 774 F. Supp. 742 E.D.N.Y. 1991. Karena proses praduga tak bersalah tidak berlaku untuk Universitas Sumatera Utara tindakan Perampasan sipil. R. v. Amerika Serikat Properti Real tertentu dikenal sebagai Dr Cove Penangkap ikan paus, 747 F.Supp. 173 E.D.N.Y. 1990. Dimana pemilik bersalah telah melakukan semua yang dapat cukup diharapkan untuk mencegah penggunaan terlarang harta miliknya, perampasan sipil akan bertindak sewenang-wenang tidak melayani kepentingan pemerintah yang sah, menindas dan kasar, dan akan bertentangan dengan Amandemen Kelima. S. Amerika Serikat v. Aktiva dikenal sebagai Meetinghouse 2639 Rd.633 F. Supp 979 ED Pa 1986. Menyediakan sejarah konstitusional perampasan perdata dan pidana. Dalam hal set berada didalam negeri sedangkan tindak pidana terjadi diluar negeri berdasarkan hukum pidana negara lain, pada mulanya pengadilan di Amerika Serikat tidak memiliki jurisdiksi untuk melakukan gugatan pidana maupun perdata. Hukum federal di Amerika hanya memperbolehkan gugatan perdata untuk kasus- kasus tertentu, seperti obat-obatan terlarang. Dengan kata lain, civil forfeiture hanya bisa ditetapkan secara domestik 129 Kemudian dalam USA Patriot Act yang diundangkan pada tahun 2001, yaitu 45 hari setelah terjadinya serangan di World Trade Centre , sebagai salah satu cara untuk memerangi terorisme kemudian memberikan kewenangan yang sangat besar 129 Stefan D.Casela, “Provisions of the USA Patriot Act Relating to Asset Forfeiture in Transnational Cases, dikutip dari Ario Wandatama dan Detania Sukarja dalam makalahnya, Implementasi Instrument Civil Forefeiture di Indonesia Untuk Mendukung Stolen Asset Recovery StAR Initiative, hal 28 of 135. Universitas Sumatera Utara kepada para penegak hukum di Amerika Serikat untuk mengakses segala bentuk data,informasi,catatan baik medis maupun non media ,finansial bisnis dan lain sebagainya dan dalam hal aset berada di luar negeri dan terdakwa tidak buron, pengadilan dapat menentukan untuk pengambilan aset 130 . Namun apabila aset diluar negeri dan terdakwa buron, maka dalam 28 USC 1335 Patriot Act menentukan bahwa pengadilan pengadilan di Amerika dapat mengajukan civil forfeiture 131 . Adanya berbagai perubahan dalam berbagai konsep civil forfeiture ini pada gilirannya membawa perubahan positif bagi penyitaan aset di Amerika. Pada tahun 2006 Amerika Serikat telah berhasil mengambil alih aset aset yang berasal atau berhubungan dengan sebuah tindak pidana sebesar US 1,2 milyar 132

2. Perangkat Hukum civil Forfeiture di Australia