Pemeriksaan Waktu Hancur Uji Disolusi

23 yaitu kurang dari 6,0 DepKes, 1995. Data hasil pemeriksaan keseragaman kandungan tablet nifedipin dapat dilihat pada Tabel V.3. Tabel V.3 Data Pemeriksaan Keseragaman Kandungan Tablet Nifedipin Replikasi Kandungan Tablet PMA PMDN PMDN Generik 1 96 95 105 2 91 90 98 3 98 92 108 4 98 93 103 5 100 101 107 Rata-rata ± SD 97 ± 3,43 94 ± 4,21 104 ± 3,96 RSD 3,54 4,48 3,81 Dari hasil analisis statistik dengan analisis varian Anova dalam bentuk one way didapatkan harga F hitung 9,044 lebih besar dibandingkan F tabel 3,88 p ada tingkat signifikan α = 0,05. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar produk PMA, PMDN dan PMDN Generik, maka analisis dilanjutkan dengan uji Tukey HSD Honestly Significant Difference Test dan diperoleh produk PMA dengan PMDN tidak terdapat perbedaan bermakna sedangkan PMA dengan PMDN Generik dan PMDN dengan PMDN Generik terdapat perbedaan bermakna. Data hasil analisis statistik pemeriksaan keseragaman kandungan tablet nifedipin dapat dilihat pada lampiran 19.

5.2.3 Pemeriksaan Waktu Hancur

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tablet nifedipin dari ketiga produk PMA, PMDN dan PMDN Generik yang diperiksa memenuhi persyaratan waktu hancur yang tercantum pada Farmakope Indonesia edisi IV. Data hasil pemeriksaan waktu hancur tablet nifedipin dapat dilihat pada Tabel V.4. 24 Tabel V.4 Data Pemeriksaan Waktu Hancur Tablet Nifedipin Replikasi Waktu Hancur menit PMA PMDN PMDN Generik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 5,98 6,50 6,77 6,95 7,37 7,18 2,82 3,07 2,97 3,37 3,17 3,93 4,17 4,57 5,33 6,58 5,70 6,35 Rata-rata ± SD 6,79 ± 0,50 3,22 ± 0,40 5,45 ± 0,96 Dari hasil analisis statistik dengan analisis varian Anova dalam bentuk one way didapatkan harga F hitung 44,306 lebih besar dibandingkan F tabel 3,68 p ada tingkat signifikan α = 0,05. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar produk PMA, PMDN dan PMDN Generik, maka analisis dilanjutkan dengan uji Tukey HSD Honestly Significant Difference Test dan diperoleh bahwa produk PMA dengan PMDN, PMA dengan PMDN Generik dan PMDN dengan PMDN Generik memiliki perbedaan yang bermakna. Data hasil analisis statistik pemeriksaan waktu hancur tablet nifedipin dapat dilihat pada lampiran 19.

5.2.4 Uji Disolusi

Hasil uji disolusi menunjukkan bahwa tablet nifedipin dari ketiga produk PMA, PMDN dan PMDN Generik yang diuji memenuhi persyaratan uji disolusi yang tercantum pada United Stated Pharmacopeia XXXII yaitu tidak kurang dari Q 80 + 5 terlarut dalam waktu 20 menit USP, 2009. Data hasil uji disolusi tablet nifedipin dapat dilihat pada Tabel V.5. 25 Tabel V.5 Data Persen nifedipin terlarut Waktu Sampling menit Nifedipin Terlarut PMA PMDN PMDN Generik 5 10 15 20 36 ± 18,28 71 ± 13,19 91 ± 5,89 97 ± 1,97 40 ± 19,78 78 ± 9,83 90 ± 3,20 91 ± 1,52 33 ± 16,59 71 ± 10,31 84 ± 2,88 87 ± 1,52 Keterangan: Hasil rata-rata 6 kali replikasi Adapun profil dari hasil uji disolusi dari ketiga produk PMA, PMDN dan PMDN Generik dapat dilihat pada Gambar 5.3. Gambar 5.3 Profil Disolusi Tablet Nifedipin Dari Gambar 5.3 terlihat bahwa produk PMA, PMDN dan PMDN Generik mempunyai profil disolusi yang hampir sama meskipun secara statistik produk PMA, PMDN dan PMDN Generik berbeda makna dimana dengan analisis varian Anova dalam bentuk one way didapatkan harga F hitung 44,902 lebih besar dibandingkan F tabel 3,68 p ada tingkat signifikan α = 0,05 dan dengan uji Tukey HSD Honestly Significant Difference Test diperoleh bahwa produk PMA dengan PMDN, PMA dengan PMDN Generik dan PMDN dengan PMDN Generik memiliki perbedaan yang bermakna. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan yang bermakna antar produk diantaranya perbedaan bahan 26 baku obat, perbedaan dalam prosedur manufaktur serta bahan-bahan tambahan dalam formulasi antar pabrik baik PMA, PMDN dan PMDN Generik. 27

BAB 6 PEMBAHASAN

Telah dilakukan penelitian terhadap kualitas beberapa sediaan tablet yang mengandung nifedipin 10 mg yang beredar di Malang baik generik maupun non generik nama dagang dari tiga pabrik yang berbeda PMA, PMDN dan PMDN Generik. Nifedipin termasuk bahan obat yang dalam sistem klasifikasi biofarmaseutik BCS tergolong kelas dua yaitu obat dengan kelarutan rendah, namun permeabilitas terhadap membran baik. Sediaan tablet yang berkualitas dapat ditinjau dari berbagai aspek selain dari segi ketersediaan hayati bioavailabilitas obat, kualitas obat juga ditinjau dari aspek dimana tablet harus memenuhi kriteria yang dipersyaratkan Farmakope. Produk sediaan tablet nifedipin yang beredar mempunyai kualitas yang bervariasi. Perbedaan kualitas dari tiap produk adalah multifaktorial, antara lain dikarenakan perbedaan bahan baku obat, bahan-bahan tambahan yang digunakan dalam proses formulasi serta prosedur manufaktur dari masing-masing pabrik. Kualitas dapat dijadikan dasar acuan untuk menetapkan kebenaran khasiat efficacy dan keamanan safety dari suatu produk obat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa sediaan tablet nifedipin yang beredar di Malang baik yang diproduksi oleh pabrik PMA, PMDN dan PMDN Generik telah memenuhi persyaratan keseragaman bobot, keseragaman kandungan, waktu hancur dan uji disolusi seperti yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi IV dan United Stated Pharmacopeia XXXII. Pengambilan sampel tablet nifedipin dilakukan dengan membeli tablet nifedipin di apotik yang ada di Malang sebanyak 100 tablet untuk masing-masing produk baik PMA, PMDN dan PMDN Generik dengan ketentuan tablet nifedipin yang diambil dari satu pabrik mempunyai nomor batch dan waktu edar yang sama. Profil sampel dapat dilihat pada Lampiran 4. Pemeriksaan keseragaman bobot tablet nifedipin dilakukan dengan menimbang 10 tablet satu per satu dan dihitung bobot rata-ratanya. Setelah dilakukan penimbangan terhadap tablet nifedipin dari ketiga produk diperoleh bobot tablet rata-rata produk PMA 0,230 ± 0,004 gram, produk PMDN 0,316 ±