Teori Stimulus - Respons

memperhatikan, menggali segala sesuatu disekitarnya, Allah SWT telah mengisyaratkan bahwa manusia harus berusaha menggunakan alat inderanya dalam menggali lingkungan sekitar serta aspek eksternal yang mempengaruhi dari luar diri manusia seperti dikatakan Bimo Walgito “Alat indera itu penghubung antara individu dengan dunia luarnya.” 43 Seseorang yang melakukan tanggapan satu waktu menerima bersama-sama stimulus. Supaya stimulus dapat disadari oleh individu, stimulus harus cukup kuat, apabila stimulus tidak cukup kuat bagaimanapun besarnya perhatian dari individu, stimulus tidak akan ditanggapi atau disadari oleh individu yang bersangkutan, dengna demikian ada batas kekuatan yang minimal dari stimulus, agar stimulus dapat memindahkan kesadaran pada indivudu. Batas kekuatan minimal stimulus yang dapat menimbulkan kesadaran pada individu tersebut ambang stimulus. Kurang dari kekuatan tersebut individu tidak akan menyadarinya. 44

3. Teori Stimulus - Respons

Pada pasca Perang dunia I, ketakutan terhadap propaganda telah mendramatisasikan efek media massa. Harold Laswell membuat disertasinya tentang teknik-teknik propaganda analisis menganalisa teknik-teknik propaganda pada perang Dunia I. The Institude for Propoganda Analysis menganalisa teknik- teknik propaganda yang dipergunakan oleh pendeta radio Father Coughlin. Pada saat yang sama, behaviorisme dan psikologi instink sedang popular di kalangan 43 Bimo Walgito, Pengantar psikologi Umum, YogY: UGM, 1996, h. 53 44 Elizabet B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga, 1991, h. 185 ilmuwan. Dalam hubungan dengan media massa, keduanya melahirkan apa yang disebut Melvin De Fleur 1975 sebagai “Instinctive S – R theory”. 45 Model stimulus – respons S - R adalah yang semula berasal dari psikologi, yang muncul antara tahun 1930 dan 1940. Model komunikasi paling dasar menunjukkan komunikasi sebagai suatu proses “aksi-reaksi” yang sangat sederhana. Jadi model S-R mengasumsikan bahwa kata-kata verbal lisan-tulisan, isyarat-isyarat non verbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon. 46 Kemudian, teori stimulus-respon ini dikembangakan oleh Paul Lazarfeld pada tahun 1940, yang mengajukan gagasan mengenai komunikasi dua tahap two step flow dan konsep pemuka pendapat opinion leaders. Ini merupakan aliran kedua yang beranggapan bahwa proses pengaruh dari media massa tidak terjadi secara langsung, melainkan melalui perantaraan hubungan komunikasi anatarpribadi. Pemuka pendapat memperoleh informasi dari media, dan kemudian dapat merekomendasikan dan mengkonfirmasi perubahan sikap dan perilaku di sekitarnya. 47 Dalam bentuk eksperimen, penelitian dengan model ini dilakukan Hovland. Model ini juga sering disebut “bullet theory” teori peluru karena komunikasi dianggap secara pasif menerima pesan-pesan komunikasi. Bila kita menggunakan komunikator yang tepat, pesan yang baik, atau media yang benar. Komunikasi dapat diarahkan sekehendak kita, Karena behaviorisme amat 45 Werner J. Severin-James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi, Jakarta: PT.Kencana, 2005, Cet ke-5, h.127 46 Dedy Mulyana, “Ilmu Komunikasi”, 47 S. Djuarsa, Teori Komunikasi, Jakarata: Universitas Terbuka, 2005, Cet ke-9, h. 5.16- 5.20 mempengaruhi model ini, DeFleur menyebutnya sebagai “the mechanistic” S-R theory”. 48 Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response, ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi juga teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku. Kognisi, afeksi dan konasi. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapakan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur unsur-unsur dalam model ini adalah Pesan Stimulus, S, Komunikan Organism, O, dan Efek Respon, R. Dalam proses komunikasi berkenaan dengan sikap adalah asfek “how” bukan ‘what” dan “why”. Dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan 48 Jalaludin rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung, PT. Remeja Rosdakarya, 2002, Cet ke-12, h. 62 inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. 49 Teori S-O-R adalah salah satu aliran yang mewarnai teori-teori yang terdapat dalam komunikasi massa. Aliran ini beranggapan bahwa media massa memiliki efek langsung yang dapat mempengaruhi individu sebagai audience penonton atau pendengar 50 Prinsip stimulus respon pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, di mana efek merupakan reaksi terhadap stimulti tertentu. Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience. Elemen-elemen utama dari teori ini adalah pesan stimulus, seorang penerimareceiver organisme, dan efek respon 51

B. Televisi, Iklan dan Masyarakat

Dokumen yang terkait

Gambaran Tayangan Iklan Fast Food (Makanan Siap Saji) Di Televisi Dan Kebiasaan Makan Fast Food (Makanan Siap Saji) Dan Kejadian Obesitas Pada Pelajar Di Sma Swasta Cahaya Medan Tahun 2013

6 75 135

Positioning Iklan Sabun Lux di Televisi terhadap Perilaku Siswi SMUN 2 Medan Dalam Membeli Sabun Lux

0 31 116

Pengaruh Penayangan Iklan simPATI freedom Di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Siswa SMA Santo Thomas 1 Medan

2 36 99

Pengaruh Tayangan Iklan Televisi Terhadap Brand Equity Kartu Prabayar Simpati Pada Mahasiswa Fisip USU

4 29 126

PENGARUH PENGGUNAAN SELEBRITI ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK SABUN LUX Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Terhadap Citra Merek Sabun Lux (Studi Pada Iklan Televisi Sabun Lux).

0 1 12

PENDAHULUAN Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Terhadap Citra Merek Sabun Lux (Studi Pada Iklan Televisi Sabun Lux).

0 2 10

PENGARUH PENGGUNAAN SELEBRITI ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK SABUN LUX Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Terhadap Citra Merek Sabun Lux (Studi Pada Iklan Televisi Sabun Lux).

0 2 16

Representasi Kecantikan Dalam Iklan (Studi Semiotik Repsentasi Kecantikan Dalam Iklan Sabun Mandi Lux Versi Lux Soft Touch - Atiqah Hasiholan Di Media Televisi ).

4 9 115

PENGARUH PESAN IKLAN TELEVISI, BINTANG IKLAN, CITRA MEREK SABUN LUX TERHADAP NIAT PEMBELIAN KONSUMEN DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH PESAN IKLAN TELEVISI, BINTANG IKLAN, CITRA MEREK SABUN LUX TERHADAP NIAT PEMBELIAN KONSUMEN DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 9