Keadaan Umum Ekonomi Makro Indonesia

BAB III GAMBARAN UMUM EKONOMI MAKRO, INVESTASI ASURANSI SYARIAH, DAN SAHAM SYARIAH

E. Keadaan Umum Ekonomi Makro Indonesia

Sejarah perkembangan ekonomi makro Indonesia tidak pernah lepas dari kebijakan pemerintah seperti kebijakan fiskal dan moneter. Sering kali pemerintah mengalami keputusan sulit dalam memutuskan kebijakan ekonomi, seperti yang terjadi pada saat ini kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak BBM, keputusan ini dipandang sulit karena melihat daya beli masyarakat Indonesia yang masih rendah, padahal harga minyak dunia yang melambung tinggi US 138 per barel, Mei 2008 memaksa pemerintah menambah anggaran belanja negaranya tahun 2008. Dengan motif menyelamatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN pemerintah mengambil jalan dengan menaikkan harga bahan bakar minyak BBM sebesar 35. Kondisi ini memaksa variable-variable makro seperti inflasi meningkat pada bulan mei 2008 sebesar 10, 38 setelah pada bulan sebelumnya tingkat inflasi sebesar 8, 96. 68 Sumber: www.BI.go.idinflasi- Kondisi serupa pernah dialami Indonesia pada tahun 2005 dimana pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM yang berimplikasi pada ekonomi makro Indonesia, begitu juga dengan kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya, seperti kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga bank Indonesia. Begitu juga dengan kebijakan fiskal seperti keputusan menaikkan prosentase pajak atas barang mewah dan hadiah untuk meningkatkan penerimaan negara. Berikut beberapa data mengenai kondisi perkembangan inflasi, suku bunga juga kurs rupiah pada tahun 2000- 2008: 1 Inflasi Tabel 3.1. Gambaran Umum Inflasi Ekonomi Indonesia pada Tahun 2000-2008 Tahun Inflasi Des 2000 9.35 Des 2001 12.55 Des 2002 10.03 Des 2003 5.16 Des 2004 6.4 Des 2005 17.11 Des 2006 6.6 Des 2007 6.59 Mei 2008 10, 38 Gambar 3.1. Kurva Pegerakan Inflasi dari Tahun 2000 – 2008 Gambaran inflasi Indonesia lebih didorong oleh kondisi ekonomi global dan politik, kondisi ini terlihat pada diagram tahun 2001, 2002, 2005, dan 2008, dimana inflasi Indonesia mencapai dua digit, yaitu 12.55, 10.03, 10, 38,17.11. Tingkat inflasi bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak BBM. Kondisi ini terjadi karena BBM merupakan komoditas yang memegang peranan penting dalam segala aktifitas ekonomi. Dampak langsung yang dapat dirasakan adalah perubahan harga bahan pokok, yang berpengaruh terhadap tingginya Inflasi 2 4 6 8 10 12 14 16 18 inflasi 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 biaya operasional, kebijakan ini berakibat langsung terhadap investasi. Infrastruktur yang masih lemah juga bisa menjadi penyebab pendorong inflasi 30 . Beberapa faktor pendorong inflasi dapat dikendalikan oleh pemerintah, namun beberapa faktor tidak dapat dikendalikan oleh pemerintah seperti harga minyak dunia yang tinggi, pelemahan nilai tukar regional, dan sebagainya. 2 Suku Bunga Tabel 3.2. Gambaran Umum Suku Bunga Bank Indonesia pada Tahun 2000-2008 Tahun Suku Bunga Des 2000 14.42 Des 2001 17.61 Des 2002 12.99 Des 2003 8.41 Des 2004 7.43 Des 2005 12.75 Des 2006 9.75 Des 2007 8.00 Mei 2008 8.69 30 http:www.antara.co.idarc2007831infrastruktur-lemah-jadi-biang-keladi-inflasi Sumber: www.BI.go.idsukubunga-banksentralrepublikindonesia Gambar 3.2. Kurva Pergerakan Suku Bunga dari Tahun 2000 – 2008 Pada diagram terlihat pada tahun 2000, 2001, 2002, 2005 prosentase suku bunga bank Indonesia mencapai level tertinggi terutama pada tahun 2001 yaitu mencapai 17.61, prosentase tersebut mendorong kenaikan suku bunga kredit, kenaikan suku bunga kredit biasanya akan diikuti kenaikan rasio kredit bermasalah net performing loan. Implikasinya adalah tingginya laju tingkat inflasi dan melemahnya kurs nilai tukar rupiah, kondisi ini memaksa para debitur menganalisa ulang investasi mereka, karena kenaikan 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00 Suku Bunga 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Suku Bunga suku bunga berpengaruh terhadap kredit yang mereka dapatkan dari institusi perbankan 31 . Faktor-faktor yang mendorong naiknya suku bunga bank Indonesia umumnya dipengaruhi oleh tingkat depresiasi rupiah yang lebih tinggi dibandingkan mata uang lain, laju inflasi yang tinggi, pertumbuhan uang primer 32 . Faktor lain yang menyebabkan Bank Indonesia BI menaikan suku bunga bank yaitu faktor ekonomi global. 3 Kurs Rupiah Tabel 3.3. Gambaran Umum Kurs Rupiah terhadap dollar pada Tahun 2000-2008 Tahun Jual Beli Des 2000 9,595 8,480 Des 2001 10,900 9,900 Des 2002 9,440 8,440 Des 2003 8,965 7,965 Des 2004 9,790 8,790 Des 2005 10,330 9,330 Des 2006 9,520 8,520 Des 2007 9,919 8,919 31 http:www.kompas.comkompas-cetak040803finansial1183398.htm 32 Ibid Juni 2008 9,787 8,787 Sumber: www.BI.go.idkursUSdollar -banksentralrepublikindonesia Gambar 3.3. Kurva Pergerakan Kurs Rupiah dari Tahun 2000 – 2008 Pada diagram kurva kurs rupiah terlihat bahwa rupiah mencapai level terlemahnya pada tahun 2001 dan 2005, yaitu pada tahun 2001 mencapai kurs jual Rp 10,900 dan kurs beli Rp 9,900 dan pada tahun 2005 kurs jual Rp 10,330 dan kurs beli Rp 9,330. Kondisi ini menggambarkan bahwa rendahnya permintaan dan penawaran akan uang rupiah. Pendekatan ini didasari dengan cara menggabungkan antara teori kuantitas uang Quantity Theory of Money dan doktrin paritas daya beli Purchasing Power Parity.

F. Perkembangan Investasi Asuransi Syariah di Indonesia