Perlindungan mata dan muka

perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerjanya, sedangkan pekerja harus menggunakan alat pelindung diri yang diwajibkan serta berhak menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat- alat perlindungan diri yang diwajibkan, diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggungjawabkan.

2.3.3. Jenis-jenis Alat Pelindung Diri

Organ tubuh yang dilindungi terdiri dari beberapa bagian serta sumber bahaya yang berbeda-beda menyebabkan alat pelindung diri terdiri dari beberapa jenis, antara lain Harrington dan Gill, 2003 :

1. Perlindungan mata dan muka

Perlindungan harus diberikan untuk menjaga terhadap: 1. Dampak partikel-partikel kecil yang terlempar dengan kecepatan rendah 2. Dampak partikel-partikel berat dengan kecepatan tinggi 3. Percikan cairan panas atau korosif 4. Kontak mata dengan gas atau uap iritan; dan 5. Berkas rediasi elektromagnetik dengan berbagai panjang gelombang, termasuk sinar laser. Setiap bahan yang berbahaya mungkin memerlukan satu bentuk khusus perlindungan mata, yang mungkin tidak cocok untuk bahan yang lain. Pada beberapa kasus, perlindungan harus diperluas hingga meliputi seluruh muka. Universitas Sumatera Utara Bagaimanapun bentuk bahaya yang ada, alat pelindungan harus dipilih yang sesuai. Pelindungan mata ada yang berbentuk kaca mata biasa, kaca mata pelindung googles atau tameng muka yang banyak dibuat oleh produsen dengan berbagai ukuran. Kecocokan antara bahaya dan kenyamanan merupakan faktor yang harus dipegang dalam pemilihan alat khusus tersebut, karena pemakai harus yakin benar akan perlindungan yang diberikan alat ini dan tidak harus terpaksa melepaskannya untuk mengurangi ketidaknyamanan selama bekerja, ketika perlindungan diperlukan. Gangguan oleh rasa ketidaknyamanan juga akan mengganggu tugas dan dapat menyebabkan kesalahan dan kecelakaan. Beberapa bentuk pelindungan yang cocok harus tersedia untuk dipilih pemakai, sesuai dengan bentuk mukanya. Dengan kata lain, produk yang tersedia dapat berasal lebih dari satu pabrik. Beberapa masalah yang menyangkut penggunaan alat pelindung mata akan diuraikan di bawah ini. Beberapa masalah dapat diatasi dengan pemilihan secara tepat, tetapi masalah tertentu tetap akan bersama dengan pemakaian alat tersebut, yaitu: 1. Alat itu mungkin tidak melindungi dari bahaya. 2. Alat itu mungkin tidak pas. 3. Alat itu mungkin tidak nyaman akibat tekan yang tidak merata pada muka. 4. Alat itu menghalangi pandangan. Universitas Sumatera Utara 5. Kaca mata yang dipakai untuk koreksi penglihatan mungkin menggangu pemakaian alat pelindung mata. Meskipun sudah ada kaca mata keselamatan dengan lensa koreksi, kecocokannya terbatas untuk bahaya mata minor. 6. Layanan optikal dan follow up mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah refraksi cahaya. 7. Perlindungan mata mungkin mengganggu alat pelindungan pernapasan atau telinga. Oleh karena itu, bila lebih dari satu yang harus dilindungi akan lebih sesuai bila disediakan alat pelindung diri yang terintegrasi. 8. Karena tidak nyaman, pemakai akan mencoba membuang pelindung sewaktu-waktu, dengan resiko akan kehilangan perlindungan pada masa itu. 9. Diperlukan prosedur untuk pemakaian, pembersihan, pengawasan, dan penggantian. 10. Pelatihan mungkin diperlukan untuk pemakai dan staf pemeliharaan. Jenis yang tersedia: a. Kaca mata keselamatan biasa, hanya cocok untuk bahaya berenergi rendah, tetapi tersedia dalam berbagai ukuran untuk mencocokkan dengan muka, jenisnya: jernih, dijepit, beresep, dan berwarna anti silau. b. Googles pelindung mata, cocok untuk bermacam-macam bahaya, tetapi jenis bentuknya terbatas sesuai dengan pembuatnya. Jenis: bahan kimia, debu, gas, gas las, untuk keperluan umum dan logam cair. Universitas Sumatera Utara c. Tameng, cocok untuk melindungi mata dan seluruh muka. Dapat dipasang pada helm atau pita kepala dan dapat juga dipegang tangan. Jenis: untuk mata, untuk muka, penengok tungku dan las.

2. Pelindung kulit dan tubuh

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan

4 76 136

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pekerja pada Bagian Produksi Mengenai Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Toba Pulp Lestari Porsea Tahun 2012

39 293 152

Pola Dan Perilaku Penyemprotan Pestisida Terhadap Keluhan Kesehatan Petani Jeruk Di Desa Berastepu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2011

15 95 138

Gambaran Pengetahuan dan Tindakan Pekerja Pada Bagian Produksi Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) OHSAS 18001:2007 di PT. Socfindo Kebun Aek Pamienke Tahun 2010

9 137 84

SKRIPSI PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BAGI PEKERJA PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BAGI PEKERJA DI PT.STTC ( Sumatra Tobacco Trading Company) PEMATANGSIANTAR.

0 2 15

KAJIAN KELENGKAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEKERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA KAJIAN KELENGKAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEKERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA.

0 2 13

NILAI SOSIAL DAN ESTETIKA TARI MENGANYAM PURUN PADA MASYARAKAT KUALA BEGUMIT KABUPATEN LANGKAT.

0 4 26

PENERAPAN SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PT FREEPORT INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA.

0 0 1

Gambaran Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Pandai Besi Yang Terpajan Bising Di Kota Medan

0 0 13

S ulit disangkal, bila peringatan ”Utamakan Selamat” yang dipasang di pelbagai

0 0 6