BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Media massa sebagai produk teknologi maju, berkembang pesat sejalan dengan perkembangan zaman. Media massa itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan
masyarakat. Seperti di siaran-siaran yang di tampilkan menyebabkan banyak perubahan dalam masyarakat, karena media massa memiliki sifat medium, yaitu pesan-pesan yang
di sampaikan mempunyai daya rangsang yang cukup tinggi. Media massa merupakan mempunyai fungsi sebagai alat edukatif,
persuasive,motivative, yang mudah dan dapat di pahami Wahyudi,JB,1986:207.
Ketiga fungsi yang diemban tadi dibentuk dalam berita yang enak untuk didengar dan di terima oleh khalayak.
Pesan-pesan yang disalurkan media massa masuk ditengah-tengah keluarga, kelompok masyarakat dan dapat dinikmati oleh anak-anak, remaja, orang tua, pria
maupun wanita, dan cendikiawan, orang yang tidak berpendidikan ataupun rakyat kecil sampai peminpin negara dan orang-orang perkotaan maupun pedesaan. Semua orang
berhak menikmati berita-berita yang di proses oleh media massa dimanapun itu di beritakan atau disiarkan karena kemajuan teknologi mendukung untuk semuanya.
Hal ini juga dikatakan oleh Wahyudi, JB, 1986:207, bahwa televisi sebagai media massa sangat memungkinkan dapat memuaskan semua orang, tanpa melihat latar
belakang, usia, pendidikan, status sosial, kepercayaan, faham golongan yang berbeda- beda. media massa dapat membuat orang puas, senang, sedih, marah, gembira yang
Universitas Sumatera Utara
semuanya merupakan hal yang wajar karena sifat-sifat manusia yang berbeda-beda. Wahyudi, J.B 1986:215.
Berita politik dalam negeri dan luar negeri, akhir-akhir ini televisi banyak mewarnai berbagai fenomena berita politik di media televisi swasta yaitu Metro TV,
RCTI, TPI, SCTV, Indosiar, Anteve, TV7, Lativi, Trans TV, Global TV, Deli TV, khususnya Metro TV yang pada saat ini banyak mengkupas masalah politik seperti
Otonomi Daearah OTDA Pemekaran Kabupaten, dan masalah APBD. Serta
perlengkapan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dll. pandangan para tokoh
politik dan masyarakat banyak, bahwa Otonomi Daerah dan pemekaran Kabupaten adalah permainan para elit dan pejabat yang haus dengan kekuasaan tanpa memikirkan
sejarah dan resikonya. Pada umumnya ilmu politik dapat di katakan, politik politics adalah
bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkut proses menentukan tujuan–tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan–tujuan itu
sendiri. Seperti pengambilan keputusan decision making mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistim politik itu yang menyangkut seleksi antara beberapa alternatif
dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih. Unsur-unsur pokok untuk konsep pengertian politik yang di atas adalah :
1. Negara state
2. Kekuasaan power
3. Pengambilan keputusan decision making 4. Kebijaksanaan policy, beleid
5. Pembagian distribution atau alokasi allocation
Maka jelaslah bahwa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Selatan sangat perlu menambah pengetahuan mereka tentang masalah politik khususnya
masalah politik dalam negeri, agar mereka mampu mengurus daerah yang di pimpinnya,
Universitas Sumatera Utara
dan mampu menjalankan kekuasaan power, mampu mengambil keputusan decisionmaking
dengan baik dan benar, dan bijaksana policy,belleid , dan mampu menjalankan pembangunan di daerah tersebut dengan pembagian atau alokasi
allocation dengan adil dan benar tepat pada tujuan atau sasaran yang di maksud dalam
memajukan daerah Tapanuli Selatan di masa jabatan atau masa periodenya. Untuk bulan terakhir ini berbagai peristiwa politik dalam negeri, banyak di
bicarakan orang banyak dan elit politik di negara kita ini, sehingga media televisi Swasta seperti Metro TV membuat suatu acara Khusus yang membahas masalah politik
seperti Acara“ Editorial Media Indonesia, yang membahas mengenai Sistem Pembangaunan di Daerah, Pemekaran Kabupaten atau Otonomi Daerah, Kinerja
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Undang-undang, Korupsi,Kolusi, dan
Nepotisme. Taday’s Dialoque, yang membahas mengenai Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, Korupsi,Kolusi, dan Nepotisme, Tunjangan Kepada Anggota DPR-RI dan DPRD periode 2004-2008, kenaikan dana anggaran anggota DPR-RI dan DPRD.
Suara Anda, membahas mengenai kinerja anggota DPR-RI dan DPRD, Tunjangan kelengkapan anggota DPR-RI dan DPRD periode 2004-2009, Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme KKN pembahasan APBD dan PAD, Undang-Undang Perburuhan., rancangan undang-undang pencalonan kepala Daerah dengan secara Independen tanpa
utusan dari partai politik. Metro Realitas yang membahas mengenai Kericuhan yang terjadi di DPR-RI dan DPRD dan Metro Realitas juga pernah meliput atau menyiarkan
kericuhan yang terjadi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Selatan pada saat pembahasan pemekaran kabupaten Tapanuli Selatan, dan kericuhan di gedung
Dewan Perwakilan Rakyat Sumatera Utara pada saat pembahasan Propinsi Tapanuli, kericuhan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR-RI seputara
Universitas Sumatera Utara
mengenai rancangan Undang-undang pencalonan presiden untuk periode 2009-2013 harus bertitel S1 sarjana.
Dan suatu gambaran tingkat kedewasaan berpolitik anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Selatan. seperti yang di muat Harian Proklamasi Nomor 190,
6-19 September 2004 , kedewasaan berpolitik agaknya masih minim di lembaga
legislatif DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan. Pemaksaan kehendak bermotif
keserakahan mendominasi ambisi segelintir Anggota DPRD Tap-Sel dan aksi gaya premanisme mencuat di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Selatan.
awalnya mereka memaksakan kehendak sendiri dan tidak mau menerima aspirasi atau suara anggota DPRD Tapanuli Selatan lainnya.
Dalam hal pembentukan Fraksi untuk pemilihan pimpinan ketua DPRD Tap-Sel periode 2004-2008. ketua sementara dan wakil sementara hanya menyetujui cukup tiga
Fraksi Fraksi Golkar, Fraksi PPP, Fraksi Bersatu anggota DPRD lainnya sangat menentang keras Ketua DPRD dan Wakil ketua DPRD sementara atas ambisi dan
kekerasan yang terjadi di dalam sidang tersebut. Drs. Bachrum Harahap sempat mengeluarkan kata-kata ancaman, seperti yang tirukan oleh anggota DPRD Pada saat itu
“saya ini preman, bawa klewangmu, biar kita main kita lihat siapa yang jago” .
Tantang Drs. Bachrum Harahap. di depan anggota DPRD Tap-Sel, Drs. Bachrum Harahap
berdiri tegak di depan anggota DPRD lainnya sambil mengayunkan kepala tinjunya.
dimana banyak orang menilai pembentukan Fraksi di bagi atas tiga, dan PREMANISME
di DPRD Tap-Sel adalah ulah Drs. Bachrum Harahap yang pada saat itu Ketua DPRD Tap-Sel sementara dan Khoiruddin Siregar S.Ag Wakil Ketua
sementara dan juga sama-sama pimpinan Partai terbesar di Tapanuli selatan, Golongan karya dan Partai Persatuan Pembangunan.
Universitas Sumatera Utara
Dari pemaparan di atas jelas bahwa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Selatan masih kurang pengetahuannya tentang masalah Politik serta instansi
Pemerintahan. peneliti tertarik untuk mengetahui peningkatan pengetahuan khususnya politik anggota DPRD Tap-Sel dari Setahun Yang lalu dengan sekarang dan media yang
mereka gunakan untuk meningkatkan pengetahuan mereka. Jenjang pendidikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli
Selatan periode 2004-2008 adalah: SD Sekolah Dasar tidak ada, SMP Sekolah Menengah Pertama tidak ada, SMA Sekolah Menengah Atas 17 orang 37,8
Akademi Diploma IIIII 1 orang 2,2 Perguruan Tinggi 27 orang 60,0.
I.2 PERUMUSAN MASALAH