Survei Persentase Serangan Rayap Indeks Keanekaragaman Jenis Serangga

II. Survei Persentase Serangan Rayap

Adapun metode yang digunakan untuk menghitung persentase serangan rayap adalah metode survey dengan menentukan blok sampel berdasarkan umur tanaman. Seluruh tanaman kelapa sawit pada blok sampel diamati dan dihitung jumlah tanaman yang terserang. Persentase serangan dihitung berdasarkan umur tanaman dan dibedakan menurut kriteria TM dan TBM. Persentase serangan dihitung dengan rumus: PS = b a x 100 Keterangan: PS = Persentase serangan a = jumlah tanaman yang terserang b = jumlah tanaman yang tidak terserang Baharuddin dan Kurniati, 2004. Pelaksanaan Penelitian Pengambilan Sampel

I. Indeks Keanekaragaman Jenis Serangga

Pertamama ditentukan blok sampling pada areal TM dan TBM kemudian dipasang perangkap sesuai dengan metode pengamatan pada masing-masing areal. Pengambilan sampel untuk indeks keanekaragaman jenis serangga dilakukan dengan mengambil dan mengumpulkan serangga yang tertangkap pada masing- masing titik sampel. Universitas Sumatera Utara Lokasi sampling dilakukan pada : 1. TM Devisi III, blok B8, Luas lahan 31 hektar, tahun tanam 1989 dan areal sampling 100 m x 310 m Lampiran 9. 2. TBM Devisi I, blok G7, luas lahan 39 hektar, tahun tanam 2008 dan areal sampling 100 m x 460 m Lampiran 10. Lokasi pengambilan sampel dapat dilihat pada Lampiran 7 . Sampel serangga yang diambil berupa imago dari serangga yang terperangkap. Penangkapan serangga dilakukan dengan menggunakan berbagai perangkap sebagai berikut : 1. Perangkap jaring sweep net Perangkap ini digunakan untuk menangkap serangga yang aktif pada siang hari diurnal insect. Gagang perangkap terbuat dari pipa aluminium berukuran kecil dan kain kasa sebagai perangkap agar mudah diayunkan dan serangga yang tertangkap dapat terlihat. Lokasi pengambilan sampel dilakukan pada areal TM dan TBM dengan lima titik sampel yang telah ditentukan pada tiap areal. Setiap titik sampling pada ke dua areal dilakukan metode pengabutan 30 kali pengayunan. Lokasi pengabutan sesuai dengan sistem diagonal. Pengambilan sampel dilakukan sampai 5 kali dengan interval 3 hari sekali. Serangga yang tertangkap dikumpulkan lalu dimasukkan ke dalam botol sampel yang selanjutnya akan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Khusus untuk kupu-kupu yang tertangkap di simpan dengan menggunakan amplop serangga yang terbuat dari kertas. Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Perangkap jaring sweep net Sumber : https:wildco.comimages7905-B15.jpg 2. Perangkap jatuh pit fall trap Perangkap ini digunakan untuk menangkap serangga-serangga yang aktif pada siang hari dan malam hari dan kebiasaannya berjalan di atas tanah dan jarang terbang. Pemasangan perangkap dilakukan pada ke dua areal dengan titik sampling yang telah ditentukan. Perangkap dipasang dengan sistem diagonal dan interval pemantauan 3 hari sekali dengan jumlah pengamatan 5 kali. Tiap masing- masing titik sampling yang telah ditentukan dipasang perangkap. Perangkap yang terbuat dari baskom plastik diameter permukaan baskom ± 15 cm ditanam di dalam tanah dengan permukaan baskom sejajar dengan permukaan tanah. Apabila cuaca menunjukkan akan dating hujan perrmukaan baskom di naikkan 1 cm dari permukaan tanah, pada sisi luar baskom ditanbahi tanah agar serangga dapat berjalan ke permukaan perangkap dan dibuat naungan untuk menghindari air masuk kedalam perangkap. Masing-masing dasar baskom dilapisi kertas berwarna kuning dan diisi dengan air jernih sebanyak ± 400 ml dan ditambah sedikit larutan detergen untuk membunuh serangga. Perangkap ini dipasang jam 08.00 WIB pagi dan diambil besoknya jam 08.00 pagi 24 jam. Serangga-serangga yang Universitas Sumatera Utara tertangkap dimasukkan ke dalam botol sampel selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Gambar 2. Perangkap jatuh pit fall trap Sumber : Foto langsung 3. Perangkap cahaya lampu light trap Perangkap ini digunakan untuk menangkap serangga yang aktif pada malam hari nocturnal insect. Pemasangan perangkap dilakukan pada ke dua areal dengan titik sampling yang telah ditentukan. Perangkap dipasang dengan sistem diagonal dan interval pemantauan 3 hari sekali dengan jumlah pengamatan 5 kali. Perangkap ini menggunakan lampu kapal sebagai sumber cahaya. Lampu digantung dengan menggunakan penyangga dan di bawah lampu diletakkan baskom berisi air + 400 ml yang sudah dicampur sedikit larutan detergen. Tinggi penyangga perangkap 50 cm dari permukaan tanah. Pemasangan dilakukan pada pukul 18.00 dan diambil pukul 21.00 WIB Selanjutnya semua sampel serangga yang tertangkap dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Universitas Sumatera Utara Gambar 3. Perangkap cahaya lampu light trap Sumber : Foto langsung

II. Survei Persentase Serangan Rayap

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 10 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat

3 83 102

Studi Keanekaragaman Jenis Serangga Di Areal Pertanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Berbagai Umur Tanaman Di PTPN III Kebun Huta Padang

0 37 81

Ketahanan Papan Komposit Dari Limbah Batang Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dan Plastik Polipropilena Terhadap Serangan Rayap Tanah dan Rayap Kayu Kering

0 38 90

Studi Sebaran Akar Tanaman Kelapa Sawit(Elaeis guineensis Jacq.) Pada Lahan Gambut Di Perkebunan PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu

6 87 123

Studi Karakteristik Ganoderma Boninense Pat. Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Di Lahan Gambut

9 86 83

Indeks Keragaman Jenis Serangga pada Pertanaman Kelapa Sawit (Elais guinensis Jacq.) di Kebun Rambutan

1 58 50

Studi keanekaragaman serangga di Pertanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineenis Jack.) di PTPN III, Huta Padang, Kabupaten Asahan

2 51 76

Kajian Musuh Alami Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit Elaeidobius kamerunicus Faust. (Coleoptera : curculionidae) Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

6 115 51

Indeks Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Pertanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Kebun Tanah Raja Perbaungan PT. Perkebunan Nusantara III

6 91 53

Model pendugaan cadangan karbon pada kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) umur 5 tahun di perkebunan kelapa sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat.

6 77 76