Syarat-syarat Ibadah Ibadah dan Pelaksanaannya 1.

Kebiasaan merupakan perbuatan yang diulang-ulang terus sehingga mudah dikerjakan bagi seseorang, seperti kebiasaan berjalan, berpakaian, berpidato, mengajar dan lain sebagainya. 40 Anak akan terbiasa melaksanakan ibadah jika ada pembiasaan pada dirinya.orang tualah yang bertugas untuk membiasakan anak melaksanakan ibadah. Jamaludin, dalam bukunya Psikologi Anak dan Remaja Muslim, menegaskan bahwa Islam menekankan kepada kaum muslimin untuk memerintahkan anak-anak mereka menjalankan ibadah ketika mereka telah berumur tujuh tahun. Hal itu dimaksudkan agar mereka senang melakukannya dan sudah terbiasa semenjak kecil. 41 Di dalam salah satu sabdanya, Rasulullah saw, telah mengatakan: لاق دج ْ ع يبأ ْ ع بْيعش ْب ْ ع ْ ع ّلا ىّص ّلا ل س لاق ْمكدالْ أ ا م مّس ْيّع عجاض ْلا يف ْم ْيب ا ق ف ْشع ءا ْبأ ْم ا ْيّع ْم ب ْضا ي س عْس ءا ْبأ ْم اّّلاب Dari „Amr bin Syu‟aib dari bapaknya dari Jaddah berkata, Rosulullah saw bersabda:“Perintahkanlah anak kalian untuk melakukan shalat jika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan shalat jika berumur sepuluh tahun dan pisahkan mereka di tempat tidur”. H. R. Abu Dawud. 42 Berdasarkan Hadis di atas, jelas bahwa orang tua harus membiasakan anaknya untuk melaksanakan ibadah. Bila ditinjau dari kacamata pendidikan, umur 7 - 12 tahun merupakan fase intelek karena pada masa ini anak sudah mampu menyesuaikan diri pada lingkungannya, serta memiliki peningkatan kemampuan untuk berpikir rasional dan gemar belajar, ia mulai mengerti apa yang benar dan salah dan kata hatinya mulai berkembang. 43 Ibadah yang diterapkan sejak anak masih kecil akan melahirkan pengalaman-pengalaman yang baik terhadap anak, halitu akan berpengaruh positif, sedangkan pengalaman yang buruk memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan agama anak bila dewasa. Ibadah-ibadah yang akan penulis bahas pada skripsi ini ialah sholat, puasa, mengaji dan mengenai akhlak. 40 Mustofa, Akhlaq Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, 2010, cet v, h. 96. 41 Jamaludin Mahfuz, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, Jakarta: Pustaka Muslim, 2001 , cet. 1, h. 128 42 Imam Abu Daud, Sunan Abi Daud, Juz II, No. 418, h. 88. 43 Conny Semiawan, Penerapan Pembelajaran Pada Anak, tt p: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2008, cet. II, h. 50. a Shalat merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap muslim, dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Sebagai salah satu dari rukun agama, sholat menjadi dasar yang harus ditegakkan sesuai dengan ketentuan dan syarat-syaratnya. Orang tua wajib memerintahkan anak untuk melaksanakan sholat. Dalam surat Luqman ayat 17 disebutkan:                    “Hai anakku, dirikanlah sholat, dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu hal- hal yang diwajibkan oleh allah swt”. Pendidikan tentang ketaatan beribadah anak juga dimulai dari dalam keluarga. Seorang anak yang masih kecil, belum memahami tentang ajaran agama karena hal tersebut bersifat abstrak, namun kegiatan ibadah yang berupa gerakan seperti shalat akan lebih memiliki daya tarik bagi anak untuk menirunya. Ritual-ritual ibadah seperti shalat berjamaah, shalat tarawih pada bulan Ramadhan merupakan momen yang baik untuk memberi pendidikan kepada anak. Anak akan merasa senang apabila dilibatkan langsung. Muhammad Thalib dalam bukunya mengatakan bahwa bagi anak-anak umur tujuh tahun, kita ajarkan gerak-geriknya terlebih dahulu, kemudian bacaannya secara bertahap. Bacaan yang paling mudah dibaca dan dihafal anak-anak, itulah yang diajarkan terlebih dahulu. 44 Shalat mempunyai kedudukan yang istimewa dalam agama Islam, keistimewaan itu antara lain: 1. Shalat diperintahkan langsung oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad. 2. Shalat adalah tiang agung agama. Barang siapa yang menegakkannya dia menegakkan agama, barang siapa yang meninggalkannya, dia menghancurkan agama. 44 Muhammad Thalib, 40 Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap anak, Bandung: Irsyad Baitussalam, 1995, cet. 9, h. 89 3. Berbeda dengan ibadah lainnya, ibadah shalat diwajibkan lima kali sehari semalam. 45 b Puasa menurut pengertian bahasa adalah menahan diri, meninggalkan, menutup diri dari segala sesuatu, baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan, dari makanan atau minuman. Menurut istilah, puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa pada waktu tertentu dimulai dari terbit matahari sampai terbenam matahari dengan syarat-syarat tertentu. 46 Orang tua harus membiasakan anak untuk belajar berpuasa, kelak ketika anak dewasa mereka tidak lagi merasa kesulitan untuk melaksanakannya. Upaya orang tua untuk membiasakan anak berpuasa dapat dilaksanakan dengan melibatkan anak pada sunah-sunah puasa seperti makan sahur, dengan demikian anak akan lebih bersemangat menjalaninya. Puasa seorang anak tidak dilaksanakan langsung dengan waktu yang penuh, tetapi pada awal-awal puasanya, orang tua memberikan dispensasi waktu dengan cara membolehkan anak berbuka puasa setengah hari. Cara lain ialah orang tua memberikan hadiah kepada anak yang melaksanakan puasa, sehingga anak akan termotivasi untuk menjalankan ibadah puasa. c Alqur’an merupakan pedoman pokok umat Islam, maka setiap muslim wajib mempelajarinya untuk dijadikan pedoman hidup. Oleh karena itu membaca Alqur’an adalah kuncinya. Setiap orang dapat dikatakan benar dalam menjalankan kewajiban agama Islam jika ia dapat membaca dan memahami Alqur’an dalam bahasa aslinya. Hal ini telah disebutkan dalam Hadits sebagai beikut: افع ْب ا ْثع ْ ع ْح لا دْع يبأ ْ ع مّعت ْ م ْمك ْيخ لاق مّس ْيّع ّلا ىّص ّلا ل س أ ّع آْ قْلا 45 H. Mohammad Daud Ali, Pndidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998, h. 255. 46 Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia, Menyelami SelukBeluk Ibadah Dalam Islam, ...h. 211.