30 memiliki orientasi task-involved lebih memperhatikan penguasaan tugas, dan tidak
peduli apakah kinerjanya lebih baik atau tidak dibandingkan dengan siswa lain Nicholls Miller dalam Woolfolk, 2004. Mereka selalu berusaha untuk
meningkatkan kemampuan dalam menghadapi tugas-tugas baru dan bersikap lebih mandiri dalam usaha memahami serta menguasai tugasnya Dweck Legget
dalam Pintrich Schunk, 1996. Sedangkan, siswa yang memiliki orientasi ego- involved
menekankan pada pengakuan dan penghargaan dari orang lain, serta memperoleh nilai yang baik sebagai hal utama Nicholls dalam Slavin, 1994.
Selain itu, Mereka lebih memperhatikan penilaian orang lain seperti ingin terlihat pandai, menghindari tampak tidak kompeten, menonjolkan kemampuan melalui
keberhasilannya, mengungguli performa orang lain, atau menunjukkan kemampuan dengan sukses tanpa usaha Ames Archer, 1988.
2.1.4 Pengukuran Prestasi Belajar
Menurut Arifin 1991, ada dua teknik pengukuran prestasi belajar, yaitu : 2.1.4.1 Tes
Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evalusi, yang didalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus
dikerjakan atau dijawab oleh siswa, kemudian pekerjaan dan jawaban itu menghasilkan skor atau nilai tentang perilaku siswa tersebut. Adapun jenis tes
prestasi belajar adalah sebagai berikut Arifin, 1991 : 1. Tes formatif
Tes formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan balikan feedback bagi
31 penyempurnaan program belajar-mengajar, serta untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan sehingga hasil belajar- mengajar menjadi lebih baik. Adapun tujuan utama tes formatif adalah untuk
memperbaiki proses belajar-mengajar, bukan untuk menentukan tingkat kemampuan siswa. Tes formatif sesungguhnya merupakan criterion-
referenced test.
2. Tes sumatif Tes sumatif diberikan dengan maksud untuk menetapkan apakah seorang
siswa berhasil mencapai tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan atau tidak. Tujuan tes sumatif adalah untuk menentukan angka berdasarkan
tingkatan hasil belajar siswa yang selanjutnya dipakai sebagai angka rapor. Ujian akhir dan ulangan umum pada akhir semester termasuk ke dalam tes
sumatif. Tes sumatif termasuk Norm-refrenced test.
2.1.4.2 Non Tes Para ahli berpendapat bahwa dalam mengadakan evaluasi terhadap hasil
belajar, kita harus menggunakan teknik tes dan nontes, sebab hasil-hasil ajaran bersifat aneka ragam. Hasil pelajaran dapat berupa pengetahuan teoritis,
keterampilan dan sikap. Pengetahuan teoritis dapat diukur dengan menggunakan teknik tes. Keterampilan dapat diukur dengan menggunakan teknik tindakan
perbuatan. Adapun perubahan sikap dan pertumbuhan siswa dalam psikologi hanya dapat diukur dengan teknik nontes Arifin, 1991. Menurut Arifin 1991,
jenis dari teknik nontes dalam pengukuran hasil belajar, yaitu observasi
32 observation, wawancara interview, skala sikap, angket, check list, dan rating
scale
Dalam penelitian ini, pengukuran prestasi belajar peserta bimbingan belajar berdasarkan pada nilai rata-rata siswa pada setiap pelajaran yang diperolehnya
dari hasil tes sumatif yang dituliskan pada rapor semester 1.
2.2 Orientasi Tujuan Goal Orientation