3. Adanya pola pengeluaran pemerintah yang dapat dipakai sebagai
pertimbangan di dalam menentukan pola penerimaan pemerintah yang pada akhirnya
menentukan pula
tingkat distribusi
penghasilan dalam
perekonomian. Melalui anggaran budget umumnya dapat dipakai sebagai untuk
mempengaruhi kecepatan peningkatan penghasilan nasional. Adapun mengenai budget yang dipakai tergantung pada keadaan perekonomian yang dihadapi. Dalam
keadaan deflasi biasanya dipergunakan budget yang defisit, dalam keadaan inflasi yang dipergunakan budget yang surplus dan dalam keadaan normal dipergunakan
budget yang seimbang, jadi jelasnya budget di sini dapat dipergunakan sebagai alat politik fiskal Suparmoko, 2000.
2.2.2. Perencanaan Keuangan
Alokasi anggaran untuk pembangunan sektoral yang tersusun dalam Anggaran Belanja Daerah merupakan perencanaan keuangan yang berlaku untuk
masa satu tahun anggaran. Perencanaan keuangan ini dimaksudkan untuk membiayai proyek-proyek Pemerintahan Daerah yang telah direncanakan sebelumnya.
Menurut Arsyad 1999, dalam perencanaan keuangan, pembiayaan ditetapkan bentuk dan perkiraan dimuat di atas dasar berbagai hipotesis yang
mencakup pertumbuhan pendapatan nasional, konsumsi, impor, dan sebagainya. Untuk menutupi pembiayaan tersebut melalui perpajakan, tabungan dan peningkatan
penguasaan uang kontan. Hal ini dapat dicapai dengan menciptakan keseimbangan antara pendapatan masyarakat-upah, pendapatan petani dan lain-lainnya dengan
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
jumlah barang konsumsi yang akan tersedia bagi masyarakat. Selanjutnya perencanaan ini juga harus menciptakan keseimbangan antara bagian dari pendapatan
masyarakat yang akan dipakai untuk investasi swasta dengan jumlah barang investasi barang yang disediakan bagi sektor swasta.
Untuk mewujudkan keseimbangan yang dimaksud, pemerintah perlu melakukan berbagai upaya dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan barang-barang
yang bersifat sosial yang dapat menjadi faktor pendukung bagi kelancaran aktivitas perekonomian masyarakat.
Dalam konteks itu, menurut Arsyad 1999, pada sektor pemerintah keseimbangan harus diciptakan antara dan keuangan yang disediakan bagi tujuan
investasi dengan jumlah barang investasi yang akan diproduksi atau diimpor. Di samping keseimbangan yang demikian itu, perlu juga diciptakan keseimbangan
antara pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Perencanaan keuangan dengan demikian dianggap menjamin keseimbangan antara permintaan dengan penawaran,
menghindari inflasi menghasilkan stabilitas ekonomi. Namun demikian, menurut Arsyad 1999 pendangan di atas nampaknya
berlebihan bagi NSB, karena di NSB perencanaan keuangan ini mempunyai beberapa keterbatasan yaitu:
1. Kebijakan mobilitas sumber keuangan melalui perpajakan dapat berpengaruh
pada kecenderungan menabung. 2.
Di NSB terdapat banyak sekali sektor non-keuangan di bidang pangan subsisten dan sedikit sekali sektor keuangan yang terorganisasi jadi, ada
ketidakseimbangan antara kedua sektor tersebut. Ini akan mengakibatkan kelangkaan dalam penawaran dan kondisi inflasioner. Akibatnya, secara fisik
bisa terganggu.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
3. Ada kemungkinan penawaran dapat ditingkatkan melalui impor, tetapi hal
demikian akan mempersulit neraca pembayaran NSB. 4.
Agar berhasil perencanaan keuangan harus bebas dari segala kemacetan, khususnya kondisi yang inflasioner. Perencanaan seperti ini lebih tepat
dipergunakan pada perencanaan sektoral daripada perencanaan menyeluruh.
5. Perencanaan keuangan tidak sesuai untuk NSB, yang berarti tidak saja
kehilangan pendapatan potensial tetapi juga merupakan ancaman bagi sifat pembangunan sosial yang berimbang. Perencanaan ini tidak dapat
menyediakan lapangan kerja yang memadai pada tingkat upah rata-rata dengan kenaikan penduduk dan dengan demikian dapat meningkatkan
ketimpangan antara mereka yang beruntung memperoleh pekerjaan dengan mereka yang belum mendapatkan pekerjaan.
Memperhatikan pendapat di atas, mestinya alokasi anggaran untuk pembangunan sektoral yang direncanakan oleh Pemerintah KabupatenKota Sumatera
Utara, terutama untuk memperluas lapangan kerja, telah memperhitungkan berbagai sektor yang dapat mempengaruhi nila-nilai output dan outcomes alokasi anggaran
tersebut. Dengan demikian, perencanaan alokasi anggaran untuk pembangunan sektoral
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah tidak hanya berfungsi menumbuhkan pendapatan masyarakat melalui berbagai usaha dan perluasan lapangan kerja, tetapi
dapat meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah.
2.2.3. Perencanaan Fisik