Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu : 1. Bahwa pelaksanaan atau prosedur yang ditempuh dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial muncul akibat pertentangan atau perbedaan pendapat diantara pengusaha dan pekerja. Perselisihan dimaksud juga timbul akibat pelaksanaan suatu peraturan terkait, seperti akibat pelaksanaan Undang-Undang tentang Ketenagakerjaan. Undang-Undang Ketenagakerjaan ini juga berkaitan dengan beberapa peraturan-peraturan dibidang hukum ekonomi atau investasi pada umumnya. Disimpulkan bahwa prosedur penyelesaian hubungan industrial berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, ialah saling memberi batasan perlindungan hukum juga saling mengisi kekosongan hukum yang mungkin terjadi. Seperti ditemukan bentuk dari sistem pengupahan yang proporsional dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan dan mekanisme pengupahan menurut Peraturan Daerah yang tiap-tiap daerah memiliki standar dalam pelaksanaan pengupahan tersebut. Dalam hal ini Undang-Undang penyelesaian perselisihan hubungan industrial memberi batasan yang menjadi acuan dalam melaksanakan penyelesaian diantara para pihak. Universitas Sumatera Utara 2. Bahwa berdasarkan kesimpulan awal, dapat dikembangkan Undang-Undang Perselisihan Hubungan Industrial memiliki keterkaitan dengan peraturan- peraturan dibidang hukum ekonomi. Contoh keterkaitan seperti dimaksud ialah mengenai kepastian hukum, misalnya : dalam pengelolaan Perseroan Terbatas Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 dan bentuk penanaman modal yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007, berikut juga Keputusan Presiden mengenai jenis dan bentuk usaha yang dilakukan dalam penanaman modal Kepres Nomor 76 dan 77 Tahun 2007, juga mengenai kepastian hukum dalam iklim persaingan usaha yang sehat. Diatur oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tiSKRIdak sehat. Keterkaitan dimaksud dalam Undang-Undang tentang Perselisihan Hubungan Industrial disimpulkan berperan sebagai salah satu alternatif lain dalam menyelesaikan suatu sengketa hubungan industrial, walaupun telah ditentukan penyelesaiannya menurut peraturan-peraturan dibidang hukum ekonomi tersebut. 3. Adapun mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan industrial berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Hubungan Industrial, diselesaikan melalui dua cara, yaitu : a. Melalui Pengadilan Hubungan Industrial Litigasi; Dalam hal ini Pengadilan Hubungan Industrial berada pada yurisdiksi Pengadilan Negeri sesuai domisili dari pihak yang bersengketa. Pengaturan hukum acara dalam Perselisihan Hubungan Industrial ini berada pada ranah Peradilan Umum, dengan demikian Hukum Acara yang dipakai ialah Hukum Acara Perdata. Universitas Sumatera Utara b. Penyelesaian dengan cara diluar pengadilan Non Litigasi Penyelesaian perselisihan hubungan industrial diluar pengadilan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu tergantung dari pada objek permasalahan dari perselisihan tersebut. Seperti permasalahan mengenai perselisihan hak, perselisihan kepentingan, dan perselisihan antara serikat pekerjaserikat buruh yang berada dalam satu perusahaan dapat ditempuh dengan cara mediasi atau konsiliasi, sementara penyelesaian melalui arbitrase cenderung pada permasalahan penyelesaian sengketa bisnis perdangangan dan mengenai hak yang menurut hukum dan Peraturan Perundang-Undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa, dimana tidak ditemukan kesepakatn dalam penyelesaian intern dari para pihak. Namun dalam Undang-Undang Perselisihan Hubungan Industrial menekankan pada pola penyelesaian sengketa secara bipartit negosiasi, yang dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat tanpa campur tangan pihak ketiga. Dalam melakukan investasi terhadap suatu bidang usaha diperlukan iklim yang kondusif agar tercipta hubungan yang harmonis diantara para pihak, yaitu pekerja dan pengusaha. Dalam hubungannya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Hubungan Industrial dapat memberikan jawaban dari permasalahan yang mungkin terjadi, secara substansi dapat dibuktikan mekanisme yang dianut oleh Undang-Undang tentang Penyelesaian Hubungan Industrial, mengatur institusi dan mekanisme penyelesaian hubungan industrial lebih ekonomis, tidak berbelit-belit dan mengutamakan penyelesaian perselisihan diluar pengadilan dengan cara win- win solution mencari solusi yang baik. Hal ini dibuktikan dengan melakukan usaha penyelesaian melalui mediasi, konsiliasi, dan arbitrase sehingga dapat menumbuhkan rasa saling percaya dan kerjasama yang saling menguntungkan Universitas Sumatera Utara antara pekerja dan pengusaha, dimana dalam kondisi ini, tentu akan tercipta iklim usaha dan investasi yang baik pula.

B. Saran

Dokumen yang terkait

Penyelesaian Perselisihan Antara Pekerja dengan Pengusaha di Luar Pengadilan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

1 45 149

ASAS NETRALITAS MEDIASI HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

0 4 17

Studi Kasus Putusan Hakim terhadap Hak Pekerja dalam Sengketa Hubungan Industrial Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jo. Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Atas Perkara No.

0 0 14

Undang Undang No 2 Tahun 2004 Tentang Peradilan Hubungan Industrial

0 0 62

MEKANISME PENYELESAIAN PERKARA PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI KLAS IA SAMARINDA

0 0 23

BAB II PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL D. Pengertian Hubungan Industrial Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Hubunga

0 2 16

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Yuridis Penerapan Undang-Undang No.2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Dalam Mendukung Iklim Usaha dan Investasi

0 5 29

ANALISIS YURIDIS PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DALAM MENDUKUNG IKLIM USAHA DAN INVESTASI TESIS

0 0 14

Alternatif Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan Konsekuensi Hukumnya Dalam Kerangka Undang-Undang No.2 Tahun 2004 Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 230

ANALISIS HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA KETENAGAKERJAAN DI KOTA PANGKALPINANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

0 0 12