Rima Elfitra Rambe : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di PT. Pradja Pharin Prafa Citeureup-Bogor, 2009.
3.2.3 Technical Service Department Departemen TS
Departemen ini bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan pabrik terutama pemeliharaan mesin-mesinperalatan, fasilitas produksi dan penunjang
produksi genset-listrik PLN, supply udara, supply air, uap dan sistem pendingin agar selalu dalam keadaan siap pakai dan sesuai CPOB dalam waktu dan biaya
yang telah ditetapkan. Departemen TS dipimpin oleh seorang manager dengan dibantu oleh dua orang supervisor yang menangani 2 divisi dengan jumlah
karyawan 16 orang. Bagan struktur organisasi Departemen TS dapat dilihat pada
Lampiran 6 .
Departemen TS bekerja berdasarkan: 1.
Standart Operating Procedure SOPProtap. 2.
Preventive maintenance selama 1 tahun ke depan. 3.
Melaksanakan SPK Surat Permintaan Kerja. 4.
Bila terjadi pengubahan Change Control. 5.
Berdasarkan perintah atasan. Kegiatan Technical Services Department meliputi beberapa divisi, yaitu:
1. Technical Service Maintenance
a. Mengatur semua mesin dapat digunakan dengan baik.
b. Melakukan perawatan terhadap semua mesin secara rutin
c. Melakukan perbaikan sarana sesuai dengan permintaan tiap-tiap
departemen. d.
Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan proyek.
Rima Elfitra Rambe : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di PT. Pradja Pharin Prafa Citeureup-Bogor, 2009.
e. Mempersiapkan tersedianya air baku yang cukup untuk keperluan
produksi. f.
Menangani Air Handling Unit AHU. g.
Mempersiapkan tersedianya udara tekan compressed air h.
Mempersiapkan tersedianya tenaga uap steam boiler. i.
Membuat gambar instrument cara kerja mesin-mesin yang ada atau digunakan oleh bagian produksi.
j. Membuat gambar atau denah ruangan yang akan direnovasi
k. Menjaga hydrant system agar dalam keadaan siap pakai.
2. Technical Service Electrical
a. Pengadaan dan pembagian listrik yang ada di pabrik bekerjasama dengan
PLN berdasarkan kebutuhan-kebutuhan tiap-tiap departemen yang ada. b.
Mempersiapkan beroperasinya generator set agar dapat beroperasi dengan normal sewaktu dibutuhkan.
c. Menangani kontrol panel mesin-mesin, alat-alat komunikasi dan sistem
PLC Programmable Logic Control. Air baku sebagai kebutuhan produksi pabrik yang cukup vital menjadi
tanggung jawab bagian teknik. Air baku yang digunakan untuk keperluan pabrik diperoleh dari 3 sumur artesis dengan kedalaman lebih dari 120 m dengan
kapasitas 11 literdetik. Raw water ini dipompa ke permukaan dan ditampung dalam tiga storage tank dengan kapasitas 3 x 50 m
3
yang digunakan untuk proses produksi dan keperluan lainnya serta sebuah storage tank dengan kapasitas
120 m
3
yang ditanam di dalam tanah yang digunakan untuk fasilitas hydrant.
Rima Elfitra Rambe : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di PT. Pradja Pharin Prafa Citeureup-Bogor, 2009.
Air yang harus dipersiapkan sebagai air baku adalah: air biasa, HPW dan WFI. Proses penyiapan HPW dimulai dengan pengambilan air yang berasal dari
sumur artesis kemudian ditampung di tank penyimpanan yang secara berkelanjutan ditambahkan sodium hipokloride NaOCl untuk membunuh
bakteri. Proses selanjutnya yaitu air yang mengandung klorin dilewatkan melalui multi media filter untuk menyaring partikel kasar dan zat organik. Setelah itu
masuk ke karbon filter untuk menetralkan klorin dan setelah disaring dengan karbon filter dilakukan penyaringan dengan menggunakan filter 10 µ m. Setelah
proses penyaringan, air dilewatkan melalui kation bed untuk mengikat kation dengan mengunakan resin penukar kation dan anion bed untuk mengikat anion
dengan menggunaan resin penukar anion dan dilewatkan ke mix bed gabungan resin penukar kation dan anion untuk mencegah adanya kation dan anion yang
terlewat saat dilewatkan melalui resin penukar ion sebelumnya. Setelah dilewatkan ke resin penukar ion, air kemudian disaring dengan menggunakan
filter 1µ m , filter 0,5 µm kemudian disinari UV sebelum melalui filter 0,2 µ m kemudian dipanaskan dengan menggunakan Plate Heat Exchanger PHE suhu
90-93
o
C sebelum dimasukkan ke dalam storage tank. HPW yang ada di storage tank kemudian didistribusikan ke bagian produksi yang dibutuhkan. Bagan alur
proses pembuatan HPW dapat dilihat pada Lampiran 14.
Untuk mendapatkan WFI, HPW yang ada di storage tank kemudian dialirkan menuju alat pembuatan WFI. HPW ini kemudian ditampung dalam
double jacket tank didinginkan dengan chiller kemudian masuk side tank. Setelah itu, air yang telah didinginkan masuk ke Finn Aqua Destilator. Pada
proses destilasi ini terdapat 5 kolom. Kolom pertama 139
o
C digunakan untuk
Rima Elfitra Rambe : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di PT. Pradja Pharin Prafa Citeureup-Bogor, 2009.
menguapkan HPW yang digunakan sebagai steam untuk menguapkan HPW yang ada di kolom 2 130
o
C. Setelah HPW yang ada di kolom 2 didestilasi, akan masuk ke kolom 3 123
o
C, kolom 4 118
o
C dan kolom 5 114
o
C sudah diperoleh WFI dan dialirkan ke masing-masing user point. Penyimpanan WFI
dalam tank harus dijaga agar senantiasa tersirkulasi dengan dijaga suhu 80-90
O
C.
Bagan alur proses pembuatan WFI dapat dilihat pada Lampiran 15.
Penyediaan listrik di PT. Prafa berasal dari 2 sumber yaitu dari PLN berkapasitas 1730 KVA dan dari diesel berkapasitas 2 x 500 KVA. Kualitas listrik
yang diperlukan untuk industri farmasi umumnya dengan voltage sebesar 380 volt3 phase-220 volt1 phase dan frekuensi 50 Hz.
Sistem Tata Udara Air Handling System menjadi komponen vital bagi industri farmasi. AHS dirancang untuk mengkondisikan temperatur, kelembaban,
tekanan udara ruangan dan jumlah partikel. Pengaturan ini menjamin kenyamanan ruang kerja, ruangan bebas kontaminan, kualitas produk dan mengurangi resiko
kerusakan peralatan oleh oksidasikarat. Rancangan AHS disesuaikan dengan kebutuhan ruangan. Satu AHU Air Handling Unit digunakan untuk pengaturan
udara dalam selompok ruangan dengan spesifikasi tertentu. AHS yang berada di PT. Prafa dibagi atas:
1. AC Window
Terdiri atas evaporator dan condensor yang bersatu dan dilengkapi dengan control panel pengoperasian sekaligus. AC jenis ini digunakan di daerah black
area, kantor koperasi dan kantor serikat pekerja.
Rima Elfitra Rambe : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di PT. Pradja Pharin Prafa Citeureup-Bogor, 2009.
2. AC Split
Terdiri atas evaporator dan condensor yang terpisah, yang dihubungkan dengan pipa tembaga. Evaporator sebagai unit pendingin terletak di sebelah
luar dari ruangan dan condensor sebagai pemompa gas refrigan berada di dalam ruangan. AC jenis ini digunakan di black area seperti ruang kantor.
3. AC Central Split Duct System
AC Central atau tipe split duct hampir sama seperti jenis AC lainnya, tetapi tipe ini mempunyai kapasitas pendingin yang besar lebih dari 30.000 Btuh.
AC ini memiliki dua saluran ducting yaitu saluran hisap suction dan saluran tiup discharge. Pada saluran tiup dilengkapi dengan booster fan, pre-filter,
medium-filter dan HEPA High Efficiency Particullar Air untuk sediaan steril. 4.
Dehumidifier Dehumidifier digunakan untuk mengatur kelembaban nisbi RH dan
temperatur pada ruangan LHA. Udara tekan adalah udara yang dimampatkan dengan menggunakan
kompresor udara. Dalam proses produksi digunakan untuk kebutuhan pelayanan pneumatic system pada mesin produksi. Udara yang dihasilkan kemudian di-
treatment agar kotoran bisa terkontrol dan tidak ikut terbawa ke dalam saluran penyaluran udara tekan yang menuju user point-nya sendiri, misalnya untuk ruang
steril dilakukan penyaringan kembali terhadap bakteri. Proses tersedianya tenaga uap steam yaitu karena adanya perubahan air
yang dalam fase cair menjadi air dalam fase gas dengan tekanan tinggi melalui
Rima Elfitra Rambe : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di PT. Pradja Pharin Prafa Citeureup-Bogor, 2009.
proses pemanasan menggunakan sebuah ketel uapboiler. Jenis steam yang digunakan ada 2 macam yaitu:
1. Plant Steam, digunakan untuk pemanasan secara tidak langsung. Steam
dialirkan melalui heating coil dan energi panasnya digunakan untuk pemanasan pada proses produksi.
2. Clean Steam, adalah steam bersih yang tidak mengandung partikel, biasanya
digunakan untuk pemanasan dengan kontak langsung misalnya digunakan pada alat autoclave, air yang digunakan sebagai feed water air umpan yaitu air
murni HPW. Alat yang digunakan untu menghasilkan steam yaitu steam boiler yang
memiliki kapasitas 3600 kgh. Untuk pengamanan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, Departemen TS memasang beberapa pengaman, yaitu pengaman pada
pompa pengisian, pengaman pada pengukur tekanan, dan pengaman pada suhu pemanasan.
Preventive maintenance merupakan usaha untuk menjaga kondisi sarana produksi agar senantiasa dalam kondisi siap pakai. Pemeriksaan terhadap seluruh
peralatan yang akan dipakai, dilakukan sesuai dengan SOP. Keberadaan fasilitas hydrant untuk penanganan kebakaran merupakan salah satu preventive
maintenance. Air yang digunakan untuk hydrant adalah air dari bak penampungan terbesar yang dimiliki PT. Prafa dengan kapasitas 120 m
3
. Air hydrant diperiksa tiap hari oleh bagian teknik untuk mencegah kekosongan pada saat dibutuhkan.
Departmen TS juga ikut menangani pengolahan limbah pabrik, yaitu dalam hal penyediaan dan perawatan peralatan limbah.
Rima Elfitra Rambe : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di PT. Pradja Pharin Prafa Citeureup-Bogor, 2009.
3.2.4 Personnel and General Affairs Department Departemen PGA