20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan  molekul  siklodekstrin  dapat  dikarakterisasi  dengan  teknik-teknik  berikut Singh et al., 2010  :
2.7.1 Scanning Electron Microscopy SEM
Scanning  Electron  Microscopy  SEM  merupakan  alat  yang  digunakan untuk  menganalisis  aspek  morfologi  dari  material  padat  siklodekstrin  dan
molekul  tamu,  secara  masing-masing  dan  produk  yang  dihasilkan  dari pencampuran siklodekstrin dengan molekul tamu Singh et al., 2010
Scanning  electron   microscopy  SEM menggunakan sinar terfokus energi tinggi  elektron  untuk  menghasilkan  berbagai  sinyal  pada  permukaan  spesimen
padat.  Sinyal  yang  berasal  dari  interaksi  elektron-sampel  mengungkapkan informasi  tentang  sampel  termasuk  morfologi  eksternal  tekstur,  struktur  kristal
dan orientasi dari bahan yang membentuk sampel. Dalam sebagian besar aplikasi, data yang dikumpulkan melalui area tertentu dari permukaan sampel, dan gambar
2  dimensi  yang  dihasilkan  menampilkan  variasi    jarak  dalam  properti.  Daerah lebar mulai   ± 1 cm  sampai  5 mikron dapat  dicitrakan dalam modus pemindaian
menggunakan  teknik  konvensional  Scanning  Electron  Microscopy  perbesaran mulai dari 20X menjadi  sekitar 30.000 X, resolusi jarak dari 50 sampai 100 nm
Swapp.
2.7.2 Karl Fischer Titration
Metode  karl  fischer  titration  untuk  mengevaluasi  hanya  kadar  air dibandingkan  dengan  metode  lain  yang  digunakan  untuk  evaluasi  kandungan
airkelembaban  misalnya  analisis  termogravimetri,  yang  menentukan  semua volatil, termasuk air Hadaruga, 2012.
Analisis  kadar  air    kompleks  siklodekstrin  adalah  uji  yang  penting  untuk evaluasi  kualitas  proses  kompleksasi:  jika  interaksi  molekul  tamu-siklodekstrin
sesuai maka molekul air dari rongga bagian dalam siklodekstrin berikatan dengan molekul  tamu  sehingga  kadar  air  menurun.  Molekul-molekul  air  tetap  berada  di
kompleks dan kandungan air yang terdapat pada kompleks siklodekstrin-molekul tamu dapat ditentukan Hadaruga, 2012.
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu  Penelitian
Penelitian  ini  dilaksanakan  di  Laboratorium    PMC  Pharmacy  Medicinal Chemistry,  PNA  Pharmacy  Natural  Analysis  dan  PSO  Pharmacy  Solid
Preparation  Technology,  FKIK  UIN  Syarif  Hidayatullah  Jakarta,  Pusat Laboratorium Terpadu PLT UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,  LAPTIAB  BPPT
Serpong  dan  Building  Science  Centre  BSC  ITB.  Penelitian  ini  dimulai  dari bulan Juni 2012 sampai dengan Desember 2012.
3.2 Alat
Peralatan  gelas,  mortar  dan  alu,  ayakan  no.  100,  desikator,  neraca  analitik, filter  membran  0,20  µm  Sartorius,  Jerman,  tanur  Thermolyne,  Jerman,
moisture analyzer Wigan, Jerman, shaking waterbath Advance, Jerman, Oven France  etuves  C3000,  Perancis,  Spektrofotometer  UVVis  Lambda  25  Perkin
Elmer,  Jerman,  Karl  fischer  moisture  titrator  MKS  520  KEM,  Scanning electron microscopy JEOL, Jepang.
3.3 Bahan
Fraksi  etil  asetat  daun  sukun  kering  LIPI-Serpong,  ß-siklodekstrin  grade analysis Wako, Jepang, PVP K30 grade analysis Wako, Jepang, Rutin LIPI -
Cibinong, metanol HPLC grade JT Beker, Jerman,  aquabidest.
3.4 Prosedur Kerja
3.4.1 Pembakuan Ekstrak FEAS
3.4.1.1 Parameter Non-Spesifik
a.  Kadar Abu Total  Depkes RI, 2000 Sebanyak 2 gram serbuk FEAS ditimbang dan dimasukkan ke dalam krus
telah  dipijarkan  dan  ditara.  Kemudian  dimasukkan  ke  dalam  tanur  dan dipijarkan  hingga  bobot  tetap.  Sampel  diangkat,  didinginkan  dalam
eksikator  dan  ditimbang.  Jika  dengan  cara  ini  arang  tidak  dapat