Daniel Pasaribu : Analisa Gaya Dalam Pada Rigid Zone Pertemuan Balok Dan Kolom Portal Beton Bertulang Dengan Menggunakan Model Strut And Tie, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 2.10 : Gambar plastic truss model dari suatu balok tinggi
2.6.3. Node
Pertemuan dari strut and tie model adalah nodal zones. Tiga atau lebih gaya ini bertemu dalam sebuah node dan harus dalam keadaan seimbang. Titik
simpuljoint ini harus atau nodes membentuk suatu elemen yang dinamakan node – element atau hydrostatic-element. Daerah ini merupakan titik tangkap gaya-gaya
yang bertemu pada 1 titik sehingga tegangan yang terjadi cukup rumit karena daerah ini mengalami tegangan biaxial dan triaxial. Dalam perancangan, node element harus
mendapat perhatian yang baik, khususnya pada pertemuan dengan batang-batang tarik yang harus dijangkar. Penjangkaran batang tarik yang tidak baik akan
mengakibatkan keruntuhan lebih awal. Penjangkaran dapat dilakukan dengan memberikan panjang penjangkaran, panjang penyaluran dan kait yang cukup. Titik
simpulnode merupakan titik tangkap dari tiga batang atau lebih dari strut dan tie dengan berbagai kombinasi yang secara umum dapat dibagi ke dalam empat jenis
sambungan jenis pertemuan, yaitu : a
C-C-C node jika di dalam node terjadi pertemuan tiga gaya tekan lihat Gambar II-10
b C-C-T node yang terdiri dari satu batang tarik lihat Gambar 2-10
c C-T-T node yang terdiri dari dua batang tarik lihat Gambar 2-10
d T-T-T node yang terdiri dari tiga batang tarik lihat Gambar 2-10
Daniel Pasaribu : Analisa Gaya Dalam Pada Rigid Zone Pertemuan Balok Dan Kolom Portal Beton Bertulang Dengan Menggunakan Model Strut And Tie, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 2.11 : Jenis sambungan pertemuan node
Kuat tekan dari nodal zone dapat ditulis : F
nn
=f
cu
A
n
Dimana: F
nn
=gaya batas terfaktor bagian depan dari nodal zone A
n
=luas bagian depan dari nodal zone Tegangan transversal menguntungkan bila transversal bekerja dalam dua arah dan
dikekang confined concrete. Pengekangan dapat dilakukan dengan memberi tulangan kekang tranversal tertentu di sekeliling daerah medan tekan. Tulangan
kekang dan efeknya telah dianalisis dan diuji di laboratorium, perhitungan tegangan tekan dari nodal zone dalam Strut and Tie Model adalah :
F
cu
=0,85
n
β f
n
’
Dimana :
n
β =1,0 pada nodal zone yang dibentuk oleh strut-strut tekan dan landasantumpuan
Daniel Pasaribu : Analisa Gaya Dalam Pada Rigid Zone Pertemuan Balok Dan Kolom Portal Beton Bertulang Dengan Menggunakan Model Strut And Tie, 2009.
USU Repository © 2009 n
β =0.8 pada nodal zone yang mengandung satu batang tarik.
n
β =0.6 pada nodal zone yang mengandung satu batang tarik tensiontie lebih dari satu arah.
Gambar 2.12 : Distribusi gaya pada daerah nodal zone Pengendalian retak
i Yi
Y sin
ρ
Σ
003 .
≥ dimana
Yi
ρ Σ rasio tulangan lapisan ke i yang memotong
unsur penyokong yang ditinjau, dan Y
i
adalah sudut antara sumbu penyokong dengan tulangan. Faktor reduksi kekuatan
Φ
senantiasa diambil 0.75 untuk penyokong, penggantung dan simpul.
Critical section adalah daerah kritis atau daerah dimana beton lebih mudah hancur
Daniel Pasaribu : Analisa Gaya Dalam Pada Rigid Zone Pertemuan Balok Dan Kolom Portal Beton Bertulang Dengan Menggunakan Model Strut And Tie, 2009.
USU Repository © 2009
2.7. Pembuatan Model Strut and Tie