Metode Penelitian Specifikasi Penelitian Sumber Data

tanah dan akta pemberian kuasa membebankan Hak Tanggungan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 55 j. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 56 k. Kantor Pertanahan adalah unit kerja Badan Pertanahan Nasional di wilayah kabupaten, kota, atau wilayah administratif lain yang setingkat, yang melakukan pendaftaran hak atas tanah dan pemeliharaan daftar umum pendaftaran tanah. 57

3. Metode Penelitian

1. Specifikasi Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, maksudnya suatu penelitian yang menggambarkan, menelaah, menjelaskan dan menganalisa hukum baik dalam bentuk teori maupun praktek pelaksanaan dari hasil penelitian di lapangan, 58 dalam dalam hal ini pemberian hak tanggungan atas tanah yang belum bersertifikat tinjauan yuridis terhadap praktek Bank dan PPAT di Kota Lhokseumawe. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan peraturan perundang-undangan, khususnya yang menyangkut dengan Undang-undang Pokok Agraria dan Undang-Undang Hak 55 Pasal 1 angka 4 UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan 56 Pasal 1 Undang-Undang nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan 57 Pasal 1 angka 6 UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan 58 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, jakarta, 1986, hal 63 Universitas Sumatera Utara Tanggungan serta peraturan pelaksananya. Jadi, sifat penelitian ini adalah juridis normatif, yaitu penelitian kepustakaan atau studi dokumen yang dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan hukum yang lain. 59

2. Sumber Data

Pengumpulan data diperoleh dari penelitian kepustakaan yang didukung penelitian lapangan, sebagai berikut: a. Penelitian Kepustakaan library research yaitu menghimpun data dengan melakukan penelaahan bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. 60 1 Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yakni: a Undang-undang Nomor 5 tahun 1965 tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria UUPA b Undang-undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda yang Berkaitan Dengan Tanah c Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan d Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan e Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah 59 Bambang Waluyo, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 1996, hal 13 60 Soejono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2009, hal. 38 Universitas Sumatera Utara f Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah. 2 Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti hasil-hasil penelitian dan karya ilmiah dari kalangan hukum, yang berkaitan dengan Hak Tanggungan. 3 Bahan tertier adalah bahan pendukung di luar bidang hukum seperti kamus, ensiklopedia atau majalah yang terkait dengan Hak Tanggungan. b. Penelitian Lapangan field research untuk mendapatkan data yang terkait dengan pemberian hak tanggungan atas tanah yang belum bersertifikat, dengan melakukan wawancara kepada: 1 Pejabat Bank yang menerima agunan atas tanah yang belum bersertifikat. 2. PejabatKepala kantor Pertanahan Kota Lhokseumawe. 3 Hakim pada Pengadilan Negeri Lhokseumawe 4. PPAT-Notaris Kota Lhokseumawe yang membuat Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah yang belum bersertifikat.

3. Alat Pengumpulan Data