Perasaan Anak terhadap Kondisi Gigi Mereka Pengalaman Sakit Gigi Berdasarkan Frekuensi Berobat ke Dokter Gigi

mulut anak secara keseluruhan dan persepsi mengenai perasaan anak terhadap kondisi gigi anak Tabel 4. Tabel 4. UJI STATISTIK ANTARA PERSEPSI DAN TINDAKAN ORANG TUA TERHADAP KONDISI GIGI ANAK BERDASARKAN TINGKAT KARIES GIGI ANAK PERTANYAAN KARIES TINGGI KARIES RENDAH JUMLAH p N N N Pengaruh terhadap kehidupan anak sehari-hari : - Tidak ada - Sedikit - Banyak 12 10 3 48 40 12 20 4 83,3 16,7 32 14 3 65,3 28,5 6,1 0,094 Kesehatan mulut anak secara keseluruhan : - Tidak bagus - Bagus 25 100 8 16 33,3 66,7 33 16 67,3 32,7 0,000 Anak sedih dengan kondisi gigi : - Ya - Tidak 11 14 44 56 2 22 8,3 91,7 13 36 26,5 73,5 0,005 Tindakan dilakukan jika anak sakit gigi : - Tidak ada tindakan - Diberi obat sendiri - Dibawa ke dokter gigi 3 22 12 88 5 19 20,8 79,2 8 41 16,3 83,7 0,463

4.3 Perasaan Anak terhadap Kondisi Gigi Mereka

Hasil wawancara pada anak dengan menunjukkan gambar, didapati bahwa sebanyak 56 anak dengan karies tinggi didapati merasa gembira terhadap kondisi gigi mereka, sedangkan 70,8 anak karies rendah merasa gembira terhadap kondisi gigi mereka. Berdasarkan uji statistik didapati tidak ada hubungan bermakna p = 0,282 Tabel 5 . Universitas Sumatera Utara Tabel 5. UJI STATISTIK ANTARA PERASAAN ANAK TERHADAP KONDISI GIGI MEREKA BERDASARKAN TINGKAT KARIES GIGI ANAK

4.4 Pengalaman Sakit Gigi Berdasarkan Frekuensi

Berdasarkan frekuensi anak mengalami sakit gigi diperoleh, anak dengan karies tinggi mengalami minimal sakit gigi sekali sebulan sebanyak 5 orang 22,7, 3-6 kali sebulan sebanyak 14 orang 63,63 dan sekali setahun sebanyak 3 orang 13,64. Anak dengan karies rendah yang mengalami sakit gigi minimal sekali sebulan sebanyak 2 orang, 3-6 kali sebulan sebanyak 2 orang serta sekali setahun ada 2 orang masing-masing 33,33.

4.5 Berobat ke Dokter Gigi

Anak dengan karies tinggi yang pernah berobat ke dokter gigi sebesar 6 orang 24 sedangkan anak dengan karies rendah sebesar 5 orang 20,8 dan perbedaan ini tidak bermakna p = 0,791. Dari 6 orang anak dengan karies tinggi yang berobat ke dokter gigi, alasan mereka antara lain karena gigi sakit sebanyak 2 orang 33,33, gigi berlubang sebanyak 1 orang 16,67 dan untuk memeriksakan gigi sebanyak 3 orang 50. Anak dengan karies rendah, kelima-lima anak ke dokter gigi untuk memeriksakan gigi 100. Perawatan yang diterima dari dokter gigi pada anak dengan karies tinggi yaitu pemeriksaan gigi saja sebanyak 5 orang 83,33 dan penambalan sebanyak 1 orang 16,67. Pada anak dengan karies rendah, perawatan yang diterima kesemuanya hanya pemeriksaan gigi PERTANYAAN KARIES TINGGI KARIES RENDAH JUMLAH p N N N Perasaan terhadap kondisi gigi anak : - Sedih - Gembira 11 14 44 56 7 17 29,2 70,8 18 28 36,7 63,3 0,282 Universitas Sumatera Utara saja 100. Sikap anak selama dilakukan perawatan gigi yaitu pada anak dengan karies tinggi, 3 orang berhasil dirawat 50 dan 3 orang anak senang hati selama dilakukan perawatan 50. Anak dengan karies rendah, 2 orang yang berhasil dirawat 40 dan 3 orang anak senang hati selama perawatan 60. Alasan orang tua untuk tidak membawa anak mereka ke dokter gigi pada anak dengan karies tinggi adalah tidak pernah merasa sakit sebanyak 11 orang 57,89, anak sudah diobati sendiri sebanyak 4 orang 21,05, perawatan mahal dan orang tua malas mengantar masing-masing sebanyak 2 orang 10,53. Anak dengan karies rendah tidak dibawa ke dokter gigi karena tidak pernah sakit sebanyak 3 orang 15,79, sudah diobati sendiri sebanyak 9 orang 47,39, perawatan mahal sebanyak 3 orang 15,79, orang tua malas mengantar sebanyak 2 orang 10.52 dan karena anak takut atau tidak mau sebanyak 2 orang 10,52. Sesuai dengan hasil penelitian, didapat seluruh orang tua 100 anak dengan karies tinggi dan karies rendah merasa perawatan gigi anak mereka tidak membebankan kondisi keuangan keluarga.

4.6 Distribusi Orang Tua yang Menyalahkan Anak jika Gigi Anak Tidak