Deskripsi Area .1 Letak dan Luas

BAB III BAHAN DAN METODE

3.1 Deskripsi Area 3.1.1 Letak dan Luas Kabupaten Aceh Singkil merupakan salah satu kabupaten yang berada di ujung selatan provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang dimekarkan dari kabupaten Aceh Selatan dan berbatasan langsung dengan provinsi Sumatera Utara. Letak geografis kabupaten Aceh Singkil berada pada posisi 2 ° 02’-2 ° 027’30’’ LU dan 97 ° 04’-97 ° 45’00’’ BT dengan luas daerah 2.187 km 2 Rawa Singkil merupakan kawasan hutan rawa pantai yang terletak di daerah pantai barat Aceh dengan luas 102.500 Ha. Kawasan ini memiliki bentuk seperti botol di mana lehernya berujung pada bagian utara. Bagian baratnya dibatasi oleh pantai pasir putih yang berbatasan dengan laut Hindia yang merupakan tempat perlindungan penyu. Sebelah timur dan selatan berbatasan dengan sungai Alas, sementara di sebelah utara dibatasi oleh sungai Trumon Leuser Development Programme 1995. atau 218.700 Ha BPS Aceh Singkil 2012. Kawasan rawa Singkil merupakan perwakilan ekosistem lahan basah di hutan hujan tropis dataran rendah dan bagian dari kawasan ekosistem Leuser berdasarkan Keppres No. 33 tahun 1998. Kawasan ini memiliki fungsi konservasi yang sangat penting karena kawasan ini menjadi habitat utama bagi satwa liar yang dilindungi dan terancam punah secara global. Tingginya nilai konservasi di kawasan tersebut, menjadikan kawasan ini telah disepakati oleh para pakar sebagai salah satu kawasan kunci keanekaragaman hayati key biodiversity area di pulau Sumatera Conservation International 2007. Universitas Sumatera Utara

3.1.2 Topografi

Berdasarkan peta topografi, sebagian besar wilayah kabupaten Aceh Singkil adalah dataran. Bentuk wilayah yang datar ini umumnya terletak di bagian selatan. Pada bagian selatan, fisiografi terdiri atas dataran alluvial sungai dan endapan pasir laut yang sebagian besar merupakan ekosistem rawa yang unik. Disamping itu, terdapat juga bahan induk tanah berupa bahan organik yang sebagiannya telah terdekomposisi membentuk gambut. Sedangkan daerah berbukit berada di bagian utara. Diantara bukit terdapat sungai dan anak sungai yang bermuara ke Samudera Hindia. Elevasi permukaan lahan dari permukaan laut di kabupaten Aceh Singkil bervariasi mulai 0-1000 meter di atas permukaan laut dpl BLH Aceh Singkil 2005. 3.1.3 Iklim Menurut Schmidt dan Ferguson, wilayah kabupaten Aceh Singkil tergolong ke dalam tipe iklim B basah. Curah hujan rata-rata tahunan di wilayah kabupaten Aceh Singkil sebagai berikut: a. Bagian Utara berkisar 2.900-3700 mmtahun; b. Bagian Barat berkisar 2.300-3.000 mmtahun; c. Bagian Selatan termasuk Kepulauan Banyak berkisar 2.850-3.600 mmtahun; d. Bagian Timur berkisar 2.700-3.700 mmtahun; dan e. Bagian Tengah berkisar 2.850-3.350 mmtahun. Selain itu, wilayah-wilayah yang termasuk dalam kabupaten ini juga memiliki tingkat kelembaban udara yang juga cukup tinggi. Implikasi dari letak geografis yang berdekatan dengan pantai, maka kota Singkil mempunyai rata-rata suhu harian yang agak panas yaitu antara 27-33°C BLH Aceh Singkil 2011. Universitas Sumatera Utara

3.1.4 Keanekaragaman Hayati

Rawa Singkil memiliki kekayaan flora yang bernilai biologis dan ekonomis tinggi. Data Dirjen PHKA 2004 menunjukkan bahwa jenis kayu meranti, damar laut, kapur, kerwing, lesi-lesi medang adalah jenis-jenis kayu yang bernilai ekonomis tinggi dan sebagian besar kayu ini berasal dari hutan di sekitar rawa Singkil. Hal ini diperkuat juga oleh hasil diskusi Focus Group Discussion FGD dengan staff Pemda yang menyatakan bahwa Singkil dahulu dikenal sebagai penyuplai kayu bernilai ekonomis tinggi dan kini saat luasan hutan di daerah ini semakin berkurang, suplai kayu yang bisa diharapkan adalah dari rawa Singkil. Jenis-jenis fauna yang terdapat di kawasan rawa Singkil cukup beragam. Setidaknya tiga spesies satwa Sumatra endemik dan terancam punah dapat ditemukan di kawasan ini yaitu, Orangutan Sumatera Pongo abelii, Harimau Sumatera Panthera tigris sumatrae dan Gajah Sumatera Elephas maximus sumatranus Ariantiningsih 2007.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian