Alkaloid Flavonoid Tanin Saponin SteroidTriterpenoid

Difusi obat berbanding lurus dengan konsentrasi obat, koefisien difusi, viskositas dan ketebalan membran Martin, 1993: Rassner, 1995.

2.7 Senyawa Kimia Tumbuhan Berkhasiat Penyembuh Luka Bakar

Senyawa kimia tumbuhan yang dapat berkhasiat terhadap penyembuhan luka bakar antara lain alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroidtriterpenoid.

2.7.1 Alkaloid

Alkaloid diduga memiliki kemampuan sebagai antibakteri dengan mekanisme mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut Paju, dkk., 2013.

2.7.2 Flavonoid

Flavonoid bertindak sebagai penampung radikal hidroksi dan superhidroksi atau memperlambat timbulnya sel nekrosis tetapi juga dengan meningkatkan vaskularisasi dengan demikian melindungi lipid membran terhadap reaksi yang merusak. Flavonoid dapat menghambat pendarahan Robinson, 1995; Barku, dkk., 2013. Flavonoid juga dikenal untuk mempercepat proses penyembuhan luka terutama karena memiliki aktivitas antimikroba dan adstringen, yang memiliki peran dalam penyusutan luka dan peningkatan laju epitelisasi Barku, dkk., 2013.

2.7.3 Tanin

Tanin merupakan komponen yang banyak terdapat dalam ekstrak tanaman yang berkhasiat sebagai adstringen dan mampu menciutkan luka, menghentikan Universitas Sumatera Utara pendarahan dan mengurangi peradangan Mun’im, dkk., 2010. Menurut Masduki 1996 menyatakan bahwa tanin bermanfaat sebagai antiseptik dan juga menyembuhkan luka bakar dengan cara mempresipitasikan protein karena ada daya antibakterinya.

2.7.4 Saponin

Menurut Mackay dan Miller 2003, saponin yang terdapat dalam tumbuhan dapat memacu pembentukan kolagen yang berperan dalam penyembuhan luka, mampu menurunkan fibrosis pada luka sehingga mencegah pembentukan bekas luka. Menurut Yenti, dkk., 2011, saponin juga memiliki kemampuan sebagai pembersih dan antiseptik yang berfungsi membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang biasa timbul pada luka sehingga luka tidak mengalami infeksi yang berat.

2.7.5 SteroidTriterpenoid

SteroidTriterpenoid dikenal untuk mempercepat proses penyembuhan luka terutama karena memiliki aktivitas antimikroba dan adstringen, yang memiliki peran dalam penyusutan luka dan peningkatan laju epitelisasi Barku, dkk., 2013. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan tahapan penelitian yaitu pengumpulan dan pengolahan bahan, pembuatan ekstrak, karakterisasi simplisia, pembuatan sediaan gel ekstrak etanol daun kelapa sawit dengan menggunakan HPMC sebagai basis gel, pengujian efektivitas sediaan gel terhadap penyembuhan luka bakar dan uji stabilitas sediaan gel. Pengamatan efek penyembuhan luka bakar dilakukan secara visual terhadap pengurangan diameter luka bakar dan analisis data statistik. 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat gelas laboratorium, blender national, jangka sorong, kandang kelinci, lemari pengering, lempeng besi berdiameter 2,2 cm, mortir dan stamfer, neraca analitis vibra , pH meter HANNA instrument, rotary evaporator Heidolph Wb 2000, spuit 1 ml Terumo , stopwatch, termometer, viskometer Brookfield dengan spindle nomor 4, waterbath .

3.1.2 Bahan-bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq. yang masih dalam keadaan baik dengan usia dewasa, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Bahan kimia yang digunakan adalah air suling akuades, etanol 96 hasil destilasi, hidroksi propil metil selulosa HPMC, Universitas Sumatera Utara