78
Volume kolom total = 15,89m
3
Berat tulangan seluruhnya = 594,88kg
Sehingga, untuk koefisien perbandingan tulangan per m3 beton adalah: Koefisien perbandingan tulangan
= = 37,437 kgm
3
4.8.2. Balok
Dari perhitungan perhitungan sebelumnya, maka didapat koefisien perbandingan kebutuhan tulangan, yaitu:
Untuk pekerjaan Balok Lantai 1 Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.13 dan 4.16 diperoleh volume dan berat
tulangan sebagai berikut: Volume balok total
= 363,075m
3
Berat tulangan seluruhnya = 63.949,79 kg
Sehingga, untuk koefisien perbandingan tulangan per m3 beton adalah: Koefisien perbandingan tulangan
=
= 176,134kgm
3
Untuk pekerjaan Balok Lantai 2 Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.13 dan 4.16 diperoleh volume dan berat
tulangan sebagai berikut: Volume balok total
= 233,270m
3
Berat tulangan seluruhnya = 40.786,36 kg
Universitas Sumatera Utara
79
Sehingga, untuk koefisien perbandingan tulangan per m3 beton adalah: Koefisien perbandingan tulangan
=
= 174,846kgm
3
Untuk pekerjaan Balok Lantai 3 Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.13 dan 4.16 diperoleh volume dan berat
tulangan sebagai berikut: Volume balok total
= 278,944m
3
Berat tulangan seluruhnya = 58.615,79kg
Sehingga, untuk koefisien perbandingan tulangan per m3 beton adalah: Koefisien perbandingan tulangan
= = 210,135 kgm
3
Untuk pekerjaan Balok Lantai 4 Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.13 dan 4.16 diperoleh volume dan berat
tulangan sebagai berikut: Volume balok total
= 209,942m
3
Berat tulangan seluruhnya = 38.887,64 kg
Sehingga, untuk koefisien perbandingan tulangan per m3 beton adalah: Koefisien perbandingan tulangan
= = 185,230kgm
3
Untuk pekerjaan Balok Lantai 5 Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.13 dan 4.16 diperoleh volume dan berat
tulangan sebagai berikut: Volume balok total
= 214,696m
3
Universitas Sumatera Utara
80
Berat tulangan seluruhnya = 39.869,66 kg
Sehingga, untuk koefisien perbandingan tulangan per m3 beton adalah: Koefisien perbandingan tulangan
= = 185,703kgm
3
Untuk pekerjaan Balok Lantai 6 Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.13 dan 4.16 diperoleh volume dan berat
tulangan sebagai berikut: Volume balok total
= 215,009m
3
Berat tulangan seluruhnya = 37.644,12 kg
Sehingga, untuk koefisien perbandingan tulangan per m3 beton adalah: Koefisien perbandingan tulangan
= = 175,082kgm
3
Untuk pekerjaan Balok Lantai Atap Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.13 dan 4.16 diperoleh volume dan berat
tulangan sebagai berikut: Volume balok total
= 165,060m
3
Berat tulangan seluruhnya = 33.791,36 kg
Sehingga, untuk koefisien perbandingan tulangan per m3 beton adalah: Koefisien perbandingan tulangan
= = 204,722kgm
3
Universitas Sumatera Utara
81
Dari perhitungan di atas, hasil dari perbandingan koefisien tersebut dapat disajikan pula dalam bentuk tabel seperti tercantum dalam Tabel 4.25 di bawah ini.
Tabel 4.25 Koefisien Perbandingan Kebutuhan Tulangan
Jenis Pekerjaan Volume Total
m³ Berat Tulangan
Total Kg Koefisien
Perbandingan Tulangan Kgm³
Koefisien Perbandingan
Tulangan menurut SNI 2008 Kgm³
1 2
3 4 = 32
5 Kolom Lantai Dasar
169,48 45.573,811
268,904 300
Kolom Lantai 01 142,3
21.554,163 151,470
300 Kolom Lantai 02
127,12 23.431,538
184,326 300
Kolom Lantai 03 91,18
9.601,246 105,300
300 Kolom Lantai 04
79,68 15.538,283
195,009 300
Kolom Lantai 05 69,1
7.785,449 112,669
300 Kolom Lantai 06
59,44 12.080,612
203,240 300
Kolom Lantai Atap 15,89
594,876 37,437
300 Balok Lantai 01
363,07 63.949,79
176,13 200
Balok Lantai 02 233,27
40.786,36 174,85
200 Balok Lantai 03
278,94 58.615,79
210,13 200
Balok Lantai 04 209,94
38.887,64 185,23
200 Balok Lantai 05
214,7 39.869,66
185,7 200
Balok Lantai 06 215,01
37.644,12 175,08
200 Balok Lantai Atap
165,06 33.791,36
204,72 200
Dari Tabel 4.25 dapat dilihat kebutuhan tulangan untuk masing-masing elemen: a.
Kolom Koefisien minimum
= 37,437 kgm
3
Kolom lantai Atap Koefisien maksimum
= 268,904 kgm
3
Kolom lantai 01 Koefisien rata-rata
= 157,294 kgm
3
Hasil perhitungan kebutuhan tulangan kolom pada Proyek Pembangunan Gedung Kampus Wilmar Business Institute Medan memiliki koefisien sebesar
157,294 kgm
3
, nilai ini lebih kecil dari SNI 2008 yaitu 300 kgm
3
.
Universitas Sumatera Utara
82
b. Balok
Koefisien minimum = 174,846kgm
3
Balok lantai 2 Koefisien maksimum
= 210,134 kgm
3
Balok lantai 3 Koefisien rata-rata
= 187,407 kgm
3
Hasil perhitungan kebutuhan tulangan Balok pada Proyek Pembangunan Gedung Kampus Wilmar Business Institute Medan memiliki koefisien sebesar 187,407
kgm
3
, nilai ini lebih kecil dari SNI 2008 yaitu 200 kgm
3
. Dari hasil di atas dimana nilai rata-rata perbandingan berat tulangan per m
3
beton pada Proyek Pembangunan Gedung Kampus Wilmar Business Institute Medan
lebih kecil dari nilai SNI 2008 disebabkan oleh SNI 2008 memakai besi tulangan lebih banyak dibandingkan pemakaian besi tulangan pada Proyek Pembangunan
Gedung Kampus Wilmar Business Institute Medan. Hal ini dikarenakan Dalam perhitungan penentuan kebutuhan tulangan dilakukan berdasarkan kondisi
struktur bangunan, pengalaman, metode pelaksanaan serta kondisi lapangan, sehingga perhitungan analisa kebutuhan tulangan di lapangan tidak mempunyai
kesamaan antara pekerjaan yang satu dengan yang lain dan tidak hanya menggunakan analisa SNI 2008.
4.9. Identifikasi Faktor Penyebab Terjadinya Sisa Material