M.T Simanjuntak : Biofarmasi Sediaan Yang Diberikan Melalui Kulit, 2005
USU Repository ©2006
12 pcymen tertimbun pada lemak hypodermis dan testosterone dan bensil alkohol tertahan dalam
dermis Menczel E, dkk, thn 1970; Menczel E, dkk, thn 1972. Penimbunan senyawa dalam jaringan kulit yang lebih dalam, terjadi pada oestradiol, tiroksin dan trijodotironin James M,
dkk, thn 1974, dan aesin Lang W, thn 1974. Penahanan senyawa, baik pada lapisan tanduk maupun sel-sel yang hidup tidak mengikuti mekanisme yang sama dan tidak pula
mengakibatkan efek yang sama. Dalam hal penahanan setempat pada struktur lapisan tanduk, pengikatan senyawa, sebagian besar tergantung pada koefisien partisi lipida yang bersangkutan
dan senyawa lain pada lapisan tanduk stratum corneum. Dalam hal penahanan senyawa lebih jauh kedalam jaringan subkutan, disini tidak
terjadi penyerapan atau paling tidak, laju penyerapan oleh cairan yang beredar dalam tubuh tidak cukup untuk menyebabkan pengosongan senyawa yang setara dengan, jumlahnya dalam
dermis yang kaya akan pembuluh darah. Fenomena tersebut menyebabkan terjadinya kerja terapetik setempat tanpa diikuti difusi sistemik yang berarti. Akan tetapi keadaan tersebut
bertentangan dengan teori umum yang telah diakui Tregear R, T, thn 1966, yang menyatakan bahwa pengaliran darah ke kulit hampir selalu cukup. Ternyata penahanan senyawa dalam
jaringan dibawah kulit hanya terjadi pada bahan-bahan yang diserap secara berkesinambungan, terutama untuk bahan-bahan yang mempunyai efek depo.
Cara ketiga penumpukan zat aktif dapat pula terjadi karena senyawa tenkat dalam bentuk metabolit sesudah penyerapan sistemik; seperti griseofulvinScott A, thn 1974 dan
asam amino yang mengandung belerang Wepierre J, dkk, thnl964, dan tergabung dalam struktur Wit yang hidup dan yang terkeratinisasi.
2.2 FAKTOR FISIOLOGIK
YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN PERKUTAN
2.2.1 Keadaan dan Umur Kulit
Kulit utuh merupakan suatu sawar barrier difusi yang efektif dan efektivitasnya berkurang bila terjadi perubahan dan kerusakan pada sel-sel lapisan tanduk.Pada keadaan
patologis yang ditunjukkan oleh perubahan sifat lapisan tanduk stratum corneum;
M.T Simanjuntak : Biofarmasi Sediaan Yang Diberikan Melalui Kulit, 2005
USU Repository ©2006
13 dermatosis dengan eksim, psoriasis, dermatosis seborheik, maka permiabilitas kulit akan
meningkat Blank 1, H, thn 1964; Scott A, thn 1959 . Scott, thn 1959, telah membukfkan bahwa kadar hidrokortison yang melintasi kulit akan berkurang bila lapisan tanduk berjamur
dan akan meningkat, pada kulit dengan eritematosis. Hal yang sama juga telah dibuktikan bila kulit terbakar atau luka.
Bila stratum corneum rusak sebagai akibat pengikisan oleh plester , maka kecepatan difusi air Monash S, dkk, thn 1963, hidrokortison Malkinson F, D, dkk, thn 1955, dan
sejumlah senyawa lain Malkinson F, D, thn 1958 akan meningkat secara nyata. Perlakuan dari pelarut organik terhadap permukaan Wit juga akan menyebabkan perubahan tahanan kulit
terhadap difusi surfaktan Blank I. H, dkk, thn 1970, Stoughton R, B, dkk, thn 1964; Blank I, H, dkk, thn 1970. Efek ini merupakan fungsi pelarut dengan akibat yang bermacam-macam,
misalnya, eter tidak mengubah keadaan penyerapan salisilat atau surfaktan Blank I, H, dkk,
thn 1970, aseton, alcohol dan heksana akan meningkatkan difusi air kedalam kulit Onken H,
D, dkk, thn 1963. Permukaan kulit yang mengalami perlakuan seperti di atas, maka lipidanya
akan hilang, delipidasi stratum corneum menyebabkan pembentukan shunts buatan dalam
membran, sehingga mengurangi tahanannya terhadap difusi. Difusi juga tergantung pada umur subyek, kulit anak anak lebih permeabel
dibandingkan kulit orang dewasa Feldmann R. T, dkk, thn 1970; Feiwel M, thn 1969.
2.2.2 Aliran Darah
Perubahan debit darah ke dalam kulit secara nyata akan mengubah kecepatan penembusan molekul. Pada sebahagian besar obat obatan, lapisan tanduk merupakan faktor
penentu pada proses penyerapan dan debit darah selalu cukup untuk menyebabkan senyawa menyetarakan diri dalam perjalanannya Rothmann S, thn 1954. Namun, bila kulit luka atau
bila dipakai cara iontoforesis untuk zat aktif Wahlberg J, E, thn 1965, maka jumlah zat aktip yang menembus akan lebih banyak dan peranan debit darahmerupakan faktor yang
menentukan. Demikian pula bila kapasitas penyerapan oleh darah sedikit atau hiperemi yang disebabkan pemakaian senyawa ester nikotinat, maka akan terjadi peningkatan penembusan
Ainsworth M, J, thn 1960. Akhimya, penyempitan pembuluih darah sebagai akibat pemakaian setempat dari kortikosteroida akan mengurangi kapasitas alir dari darah, menyebabkan
pembentukan suatu timbunan efek depo pada lapisan kulit Malkinson E, D,
M.T Simanjuntak : Biofarmasi Sediaan Yang Diberikan Melalui Kulit, 2005
USU Repository ©2006
14 dkk, thn 1963 dan akan mengganggu penyerapan senyawa yang bersangkutan. Dengan
demikian, penyerapan perkutan testosteron akan berkurang secara nyata, bila digunakan setelah pengolesan 6-metil prednisolon Malkinson F, D, thn 1958.
2.2.3 Tempat pengolesan