Perolehan asam lemak, untuk buah sawit sisa sortiran dimemarkan Perolehan asam lemak jenuh untuk buah sawit sisa sortiran dimemarkan

penambahan air 20 dan 0. Hal ini disebabkan karena reaksi hidrolisa oleh enzim lipase terjadi secara reversibel selain itu bahan baku yang digunakan sudah terfermentasi secara alami di lapangan. Penyebab dari pada hal ini adalah karena adanya inhibisi oleh produk yang terbentuk, menurut Fickenday 1910, menyatakan bahwa keasaman akan meningkat dengan cepat pada perikarp buah yang dilukai, jika buah ini diletakkan pada tempat terbuka dan mengandung jamur. Wilbaux 1980, menyatakan bahwa jamur dari tipe Oospora kemungkinan Geotrichium candidum terbukti mampu meningkatkan kandungan asam lemak bebas pada buah sawit segar dari 0,1 menjadi 6,4 dalam waktu 60 jam, sehingga aktifitas enzim lipase untuk mengkatalisa minyak menjadi asam lemak menjadi menurunterganggu.

4.2.3 Percobaan Buah sawit sisa sortiran yang dimemarkan

Perolehan kadar asam lemak, kadar asam lemak jenuh dan kadar asam lemak tidak jenuh dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk berbagai variabel waktu dan penambahan air untuk buah sawit sisa sortiran yang dimemarkan dapat dilihat pada gambar 12, 13 dan 14 berikut :

4.2.3.1 Perolehan asam lemak, untuk buah sawit sisa sortiran dimemarkan

Perolehan kadar asam lemak bebas dari hasil penelitian Tabel 9 yang telah dilakukan untuk berbagai variabel waktu dan penambahan air terhadap buah sawit sisa sortiran yang dimemarkan dapat dilihat pada Gambar 12 berikut : Gambar 12 Perolehan asam lemak untuk buah sawit sortiran dimemarkan Dari Gambar 12 menunjukkan bahwa perolehan asam lemak meningkat sesuai dengan bertambahnya waktu dan terjadi pada kondisi penambahan air 40, tetapi perolehan asam lemak dari yang besar kemudian mula-mula menurun dan kemudian meningkat dengan bertambahnya waktu dan kondisi ini terjadi pada penambahan air 0 dan 20. Hal ini disebabkan karena reaksi hidrolisa yang terjadi oleh enzim lipase secara reversibel selain itu bahan baku yang digunakan sudah terfermentasi secara alami di lapangan. Menurut Fickenday 1910, menyatakan bahwa keasaman akan meningkat dengan cepat pada perikarp buah yang dilukai, jika buah ini diletakkan pada tempat terbuka dan mengandung jamur. Wilbaux 1980, menyatakan bahwa jamur dari tipe Oospora kemungkinan Geotrichium candidum terbukti mampu meningkatkan kandungan asam lemak bebas pada buah sawit segar dari 0,1 menjadi 6,4 dalam waktu 60 jam. Penyebab dari pada hal ini adalah karena adanya inhibisi oleh produk yang terbentuk, sehingga aktifitas enzim lipase untuk mengkatalisa minyak menjadi asam lemak menjadi menurunterganggu.

4.2.3.2 Perolehan asam lemak jenuh untuk buah sawit sisa sortiran dimemarkan

Perolehan kadar asam lemak jenuh dari hasil penelitian Tabel 12 yang telah dilakukan untuk berbagai variabel waktu dan penambahan air terhadap buah sawit sisa sortiran yang dimemarkan dapat dilihat pada Gambar 13 berikut : Gambar 13 Perolehan asam lemak jenuh untuk buah sawit sortiran dimemarkan Dari Gambar 13 menunjukkan bahwa perolehan asam lemak jenuh meningkat sesuai dengan bertambahnya waktu dan terjadi pada kondisi penambahan air 40, tetapi perolehan asam lemak jenuh dari yang besar kemudian mula-mula menurun dan kemudian meningkat dengan bertambahnya waktu dan kondisi ini terjadi pada penambahan air 0 dan 20. Hal ini disebabkan karena reaksi hidrolisa yang terjadi oleh enzim lipase secara reversibel selain itu bahan baku yang digunakan sudah terfermentasi secara alami di lapangan. Penyebab dari pada hal ini adalah karena adanya inhibisi oleh produk yang terbentuk, menurut Fickenday 1910, menyatakan bahwa keasaman akan meningkat dengan cepat pada perikarp buah yang dilukai, jika buah ini diletakkan pada tempat terbuka dan mengandung jamur. Wilbaux 1980, menyatakan bahwa jamur dari tipe Oospora kemungkinan Geotrichium candidum terbukti mampu meningkatkan kandungan asam lemak bebas pada buah sawit segar dari 0,1 menjadi 6,4 dalam waktu 60 jam, sehingga aktifitas enzim lipase untuk mengkatalisa minyak menjadi asam lemak menjadi menurunterganggu.

4.2.3.3 Perolehan asam lemak tidak jenuh, untuk buah sawit sisa sortiran dimemarkan