xiv komponen dari tata bahasa. Pengajaran bahasa komunikatif telah membawa
penekanan baru pada memainkan peran yang semantik dalam definisi bahasa. Pengajaran bahasa Komunikatif berkaitan dengan mengartikan makna
dalam bahasa itu, apakah dengan menginterpretasikan pesan orang lain, mengekspresikan diri, atau negosiasi ketika makna tidak jelas. Melihat tata bahasa
dengan semua komponennya membantu kita sebagai guru bahasa memahami kerumitan tata bahasa. Jelas, tujuan belajar bahasa di kelas komunikatif bagi pelajar
adalah untuk memahami tata bahasa dalam arti luas, yang memungkinkan mereka menjadi mahir berbahasa. Penelitian dan pengalaman telah menunjukkan bahwa
aturan tata bahasa, bahkan jika kita mampu merumuskan mereka semua, tidak menghasilkan kompetensi tersebut. Bagaimana, kemudian tata bahasa harus
diajarkan ? Anda mungkin sudah tahu bahwa saya mengatakan bahwa pengajaran bahasa
yang komunikatif telah membawa penekanan yang diperbaharui untuk peran semantik, terutama pada tahap awal instruksi. Apa yang akan saya lakukan sekarang
adalah menunjukkan bahwa tujuan pengembangan kompetensi fungsional pelajar dalam mempelajari tata bahasa China sebagai bahasa kedua, tujuan dari pengajaran
bahasa komunikatif, bukanlah ide baru: ia telah ada selama setidaknya dalam lima ratus tahun terakhir. Dan melihat sejarah pengajaran bahasa China akan
mengungkapkan karakteristik tertentu yang telah dikenal untuk mempromosikan kompetensi bahasa secara fungsional.
C. Prinsip Pembelajaran Efektif
xv Demi terlaksananya proses belajar mengajar yang baik dan agar materi tata
bahasa dapat diterima secara utuh, selain metode mengajar yang digunakan oleh penulis, juga diterapkan prinsip pembelajaran yang efektif. Terbukti prinsip ini dapat
memaksimalkan mahasiswa dalam belajar. Langkah-langkah di bawah ini adalah yang penulis gunakan untuk menghasilkan pembelajaran efektif tersebut:
1. Menentukan tujuan mata ajaran yang jelas:
a. Kemampuan apa dan kompetensi apa yang harus dimiliki mahasiswa setelah
mengikuti mata ajaran. b.
Tujuan harus spesifik. c.
Tujuan merefleksikan perilaku tertentu. d.
Tujuan secara jelas menyebutkan kawasan dan tingkatan yang ingin dicapai. 2.
Memilih buku- buku ajar: a.
Sumber materi pengajaran silabus. b.
Pengajar dan mahasiswa menggunakan acuan yang sama. c.
Buku ajar yang baik mengandung informasi budaya. d.
Buku ajar merefleksikan nilai-nilai dari disiplin ilmu yang bersangkutan. e.
Buku ajar membantu mengembangkan daya intelektual. f.
Buku ajar berisi materi yang terorganisasi dan tersusun secara runtut. g.
Buku ajar memungkinkan mahasiswa mendalami sendiri ilmu yang bersangkutan.
3. Mengatasi acara hari pertama:
a. Hari pertama perkuliahan sangat penting artinya.
xvi b.
Tujuan pengajaran mata ajaran dijelaskan. c.
Kontrak belajar-mengajar dibuat. d.
Memberi wawasan yang akan dicakup oleh mata ajaran dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
e. Saling mengenal pengajar dan mahasiswa.
f. Pengajar harus bisa menunjukkan citra yang baik.
g. Membangkitkan minat kuat pada mata ajaran.
h. Pengalaman hari pertama memungkinkan pengajar menyusun strategi
pengajaran untuk hari-hari berikutnya. 4.
Meningkatkan kecanggihan pembelajaran: a.
Penguasaan materi oleh pengajar secara mencukupi. b.
Persiapan secara sistematik. c.
Berikan garis besar materi pembelajaran. d.
Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang lebih “hidup” dan menggairahkan :
- Proses pembelajaran yang partisipatif.
- Tugas menulis dan menyajikan secara lisan.
- Pemecahan masalah : contoh, demonstrasi, latihan, kasus.
- Diskusi kelas diskusi kelompok.
- Keterampilan Analisis.
- Bagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil, adakan diskusi debat.
xvii -
Simulasi dan permainan peran. e.
Aspek-aspek penyampaian : -
Kuasai dengan baik apa yang anda sampaikan. -
Bicaralah secara pelan, nyaring dan jelas dengan nada dan intonasi yang enak didengar.
- Tataplah para mahasiswa, bukan papan tulis, lantai atau langit-langit.
Anda akan mendapatkan “arti” dari ekspresi wajah para mahasiswa sewaktu mendengarkan kuliah.
- Ajukan pertanyaan-pertanyaan dan tunggulah jawaban dari mahasiswa.
- Gerakkan mulut dan badan anda, jangan seperti patung.
- Buatlah ringkasan dan kesimpulan pada akhir pembelajaran.
5. Tingkatkan keterlibatan mahasiswa:
Melalui kegiatan-kegiatan berikut ini : -
Diskusi makalah -
Laporan lisan studi kasus -
Simulasi permainan peran -
Penelitian penyajian multi media -
Berfikir kritis 6.
Memperbanyak diskusi dengan dan antar mahasiswa: a.
Pengajar memberi permasalahan. b.
Partisipasi mahasiswa.
xviii c.
Pengajar memberi penguatan. d.
Pengajar memberi koreksi dan umpan balik. 7.
Studi-studi kasus: a.
Membahas kasus yang sama-sama diketahui. b.
Menulis kasus berdasar pengamatan. 8.
Penyajian lisan: a.
Latihan menggunakan bahasa secara baik dan benar. b.
Latihan menulis dan berbicara format. c.
Latihan berfikir dan menulis secara runtut. d.
Memperdalam penguasaan pengetahuan. e.
Penyajian secara lisan dengan dibantu menggunakan: -
Papan tulis -
Multi media 9.
Menguji dan menilai mahasiswa: a.
Test mingguan b.
Test mendadak : sebelum, ditengah, diakhir pembelajaran. c.
Test tengah semester d.
Test akhir semester e.
Test sebelum pembelajaran
xix
BAB III KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR