Pembelajaran Berbasis Lingkungan Pembelajaran Berbasis Lingkungan .1 Hakikat Pembelajaran

2.3.3 Pembelajaran Berbasis Lingkungan

Pembelajaran tidak pernah lepas dari lingkungan sekitar. Menurut teori Operant Conditioning dari B.F Skinner Winataputra, 2008:11, belajar adalah perilaku dan perubahan perilaku yang tercermin dalam kekerapan respon yang merupakan fungsi dari kejadian dalam lingkungan dan sosial. Teori Cognitive Development dari Jean Piaget menyebutkan bahwa pengetahuan merupakan proses interaktif antara siswa dengan lingkungan. Teori Social Learning dari Albert Bandura juga menyebutkan bahwa belajar merupakan interaksi segitiga antara lingkungan, faktor personal, dan perilaku. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan akan menjadi bermakna. Buah dari proses pendidikan dan pembelajaran akhirnya akan bermuara pada lingkungan. Manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa manakala apa yang diperoleh dari pembelajaran dapat diaplikasikan dan diimplementasikan dalam realitas kehidupan.. Model pembelajaran dengan pendekatan lingkungan, bukan merupakan pendekatan pembelajaran yang baru, melainkan sudah dikenal dan populer, hanya saja sering terlupakan. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan efektif diterapkan di sekolah dasar. Konsep-konsep sains dan lingkungan sekitar siswa dapat dengan mudah dikuasai siswa melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Dampak positif dari diterapkannya pendekatan lingkungan yaitu siswa dapat terpacu sikap rasa keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Seandainya kita renungi empat pilar pendidikan yakni learning to know belajar untuk mengetahui, learning to be belajar untuk menjadi jati dirinya, learning to do belajar untuk mengerjakan sesuatu, dan learning to life together belajar untuk bekerja sama dapat dilaksanakan melalui pembelajaran dengan pendekatan lingkungan yang dikemas sedemikian rupa oleh guru.

2.4 Prinsip Pengembangan Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak di Sekolah Dasar