Definisi Kesegaran Jasmani Kesegaran Jasmani

36

2.6 Kesegaran Jasmani

2.6.1 Definisi Kesegaran Jasmani

Batasan-batasaan mengenai kesegaran jasmani banyak dikemukakan oleh beberapa para ahli adalah sebagai berikut: 1 Kesegaran jasmani adalah kapasitas faali atau kapasitas fungsional yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan Sudarno, 1992:1. 2 Kesegaran jasmani adalah kemampuan atau kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari secara efisien dan efektif dalam waktu relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti dan masih memiliki tenaga cadangan untuk melaksanakan aktivitas lainnya Depdikbud, 1997:4. 3 Dari segi medis, kesegaran jasmani menunjukkan kapasitas fungsional seseorang menghadapi satu tugas Sudarno, 1992:9. 4 Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak Sadoso Sumosardjuno, 1985:19. 2.6.2 Komponen-komponen Kesegaran Jasmani Komponen-komponen kesegaran jasmani dibagi menjadi 5 yaitu: 1 Daya tahan kardiorespirasi kondisi aerobik Adalah kemampuan dari jantung, paru-paru, pembuluh darah, dan grup otot-otot yang besar untuk melakukan latihan-latihan yang keras dalam jangka 37 waktu yang lama, seperti jalan cepat, jogging, berenang, senam aerobik, mendayung, bersepeda, lompat tali, main ski, dan ski lintas alam. Pemantapan kondisi aerobik yang teratur dapat mencegah atau mengurangi penyakit jantung dan peredaran darah. Daya tahan kardiorespirasi merupakan komponen yang terpenting dari kebugaran fisik Len Kravitz, 2001:5. Menurut Sadoso 1985:19 ketahanan jantung dan peredaran darah dapat diukur dari kemampuan melakukan tugas yang berat secara terus-menerus, yang mengikutsertakan golongan otot-otot yang besar dalam waktu yang lama. Dalam hal ini, peredaran darah kita harus dapat mensuplai oksigen yang cukup kepada otot-otot agar dapat menjalankan fungsinya. Semakin baik ketahanan jantung dan peredaran darah kita, otot-otot semakin dapat bertahan lebih lama dalam menjalankan fungsinya. Untuk memperbaiki ketahanan jantung dan peredaran darah, maka perlu melakukan latihan olahraga secara terus-menerus dan teratur paling sedikit 20-30 menit, pada keadaan denyut jantung 70 dari denyut jantung yang maksimal. Denyut jantung maksimal yang boleh dicapai pada waktu melakukan latihan olahraga adalah 220 dikurangi umur yang dinyatakan dalam tahun. 2 Kekuatan otot Adalah kemampuan otot-otot untuk menggunakan tenaga maksimal atau mendekati maksimal, untuk mengangkat beban. Otot-otot yang kuat dapat melindungi persendian yang dikelilinginya dan mengurangi kemungkinan terjadinya cidera karena aktivitas fisik Len Kravitz, 2001:6. Kekuatan adalah 38 perkiraan bahwa jika sebagian dari golongan otot-otot kita kuat, maka ini mencerminkan kekuatan seluruh tubuh kita Sadoso Sumosardjuno, 1985:20. 3 Daya tahan otot Adalah kemampuan dari otot-otot kerangka badan untuk menggunakan kekuatan tidak perlu maksimal, dalam jangka waktu tertentu. Kekuatan, keahlian, penampilan, kecepatan bergerak dan tenaga sangat erat kaitannya dengan unsur ini Len Kravitz, 2001:6. Sedangkan menurut Sadoso Sumosardjuno1985:21 ketahanan otot adalah kemampuan otot untuk melakukan suatu pekerjaan yang berulang-ulang atau berkontraksi pada waktu yang lama. 4 Kelenturan Adalah daerah gerak otot-otot dan persendian tubuh. Kelenturan sangat erat hubungannya dengan kemampuan otot-otot kerangka tubuh secara alamiah dan yang telah dimantapkan kondisinya diregang melampaui panjangnya yang normal waktu istirahat. Meningkatkan kelenturan akan memperbaiki penampilan tubuh dan mengurangi kemungkinan cidera Len Kravitz, 2001:7. Kapasitas fungsional persendian-persendian kita untuk bergerak pada daerah gerak yang maksimal, bergantung pada panjang otot, tendo, dan ligament persendian. Untuk memperbaiki kelenturan atau memelihara kelenturan tubuh kita, maka kita harus menggerak-gerakkan persendian kita pada daerah geraknya yang maksimal secara teratur Sadoso Sumosardjuno, 1985:21. 5 Komposisi tubuh 39 Adalah persentase lemak badan dari berat badan tanpa lemak otot, tulang, tulang rawan, organ-organ vital. Menjadi gemuk, biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, mempunyai pengaruh pada komponen lain dari kebugaran Len Kravitz, 2001:7. Sedangkan Menurut M. Sajoto ada 10 komponen yang masuk dalam kategori kondisi fisik yaitu: 1 Kekuatan strength Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuan dalam mempergunakan otot–otot untuk menerima beban sewaktu bekerja M. Sajoto, 1995 : 8 2 Daya Tahan endurance Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan ototnya untuk berkontrksi secara terus menerus dalam waktu yang relaif lama dengan beban tertentu M. Sajoto, 1995 : 8 3 Daya Otot muscular Power Daya otot adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimal yang dikerjakan dalam waktu yang sesingkat-singkat mungkin M. Sajoto, 1995 : 8 4 Kecepatan Speed Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat- singkatnya M. Sajoto, 1995 : 8 5 Daya Lentur fleksibility 40 Daya lentur adalah efektivitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktivitas dengan pengukuran tubuh yang luas. Hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat fleksibilitas persendian pada seluruh permukaan tubuh M. Sajoto, 1995 : 9 6 Kelincahan Agility Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi diarea tertentu, seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik M. Sajoto, 1995 : 9 7 Keseimbangan balance Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan organ- organ syaraf M. Sajoto, 1995 : 9 8 Koordinasi Coordination Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam- macam gerak yang berada kedalam pola gerakan tunggal secara efektif M. Sajoto, 1995 : 9 9 Ketepatan Accuracy Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakan- gerakan bebas terhadap suatu sasaran, sasaran ini merupakan suatu jarak atau mungkin suatu objek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bidang tubuh M. Sajoto, 1995 : 9 10 Reaksi Reaction 41 Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menghadapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau rasa lainnya M. Sajoto, 1995 : 10

2.6.3 Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani