Pengertian Tindak Pidana Perpajakan

dilakukan, toerekeningsvat baarheid dan dapat berupa kesalahan seseorang, schuld. Schuld ini dapat berupa berupa dolus atau opzet atau kesengajaan dan dapat pula berupa culpa, kelalaian, kealpaan atau ketidaksengajaan. 18 Di samping unsur subjektif, dalam tindak pidana juga terdapat unsur objektif, yaitu unsur yang terdapat diluar manusia. Unsur objektif ini bisa berupa suatu tindakan, suatu akibat tertentu, een bepaldgejolg dan berupa keadaan, omstendingheid yang semulanya dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang. 19 Berkaitan dengan masalah unsur-unsur tindak pidana ini, Bambang Poernomo, dengan menguitp pendapat-pendapat para pakar menjelaskan bahwa menurut Apeldoorn, elemen delik itu terdiri dari elemen objektif yang beruoa adanya suatu kelakuan yang bertentangan dengan hukum onrecht matingwederrecthtelijk dan elemen subjektif yang berupa adanya seorang pembuat dader, yang mampu bertanggung jawab atau dapat dipersalahkan terhadap kelakuan yang bertentangan dengan hukum. 20

3. Pengertian Tindak Pidana Perpajakan

Tindak Pidana di Bidang Perpajakan atau Tindak Pidana Perpajakan adalah informasi yang tidak benar mengenai laporan yang terkait dengan pemungutan pajak dengan menyampaikan surat pemberitahuan SPT, tetapi yang isinya tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian negara dan kejahatan lain yang diatur dalam undang-undang perpajakan . 21 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, menyatakan pada pasal 40 yaitu: 22 18 H.M. Nurul Irfan, Op.Cit., hlm. 31. 19 Ibid 20 Ibid., hlm. 33 21 http:www.wikiapbn.orgartikelTindak_Pidana_di_Bidang_Perpajakan , diakses pada tanggal 20 April pukul 21.00 22 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. “Tindak Pidana di bidang perpajakan tidak dapat dituntut setelah lampau waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, berakhirnya Masa pajak, berakirnya Bagian Tahun Pajak, atau berakhirnya Tahun Pajak yang bersangkutan”. Tindak Pidana Perpajakan adalah suatu perbuatan yang melanggar peraturan perundang-udangan pajak yang menimbulkan kerugian keuangan negara dimana pelakunya diancam dengan hukuman pidana. 23 a. Perbuatan-perbuatan apa yang dapat diancam dengan hukuman Ketentuan yang mengatur tindak pidana pajak terdapat dalam hukum pidana pajak yang berisi peraturann-peraturan tentang : b. Siapa-siapa yang dapt dihukum, dan c. Hukuman apa yang dapt dijatuhkan Dalam Hukum Pajak, disamping sanksi admisistratif terdapat juda sanksi pidana, sanski administratif dijatuhkan untuk pelanggaran-pelanggaran yang sifatnya ringan, hukum pidana merupakan ancaman bagi wajib pajak yang bertindak tidak jujur, adanya tindak pidana perpajakan ini dapa dilihat dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007. 24 Secara yuridis, kejahatan dibidang perpajakan menunjukkan bahwa kejahatan ini merupakan substansi hukum pajak karena terlanggarnya kaidah hukum pajak. Secara sosiologis, kejahatan dibidang perpajakan telah memperlihatkan suatu keadaan nyata yang terjadi dalam masyarakat sebagai bentuk aktivitas pegawai pajak, wajib pajak, pejabat pajak, atau pihak lain. Sementara itu secara filosofis tersirat makna bahwa telah terjadi perubahan- perubahan nilai dalam masyarakat ketika suatu aktivitas perpajakan dilaksanakan sebagai bentuk peran serta dalam berbangsa dan bernegara. Kejahatan dibidang perpajakan dapat Kejahatan dibidang perpajakan sangat terkait dengan penerapan hukum pajak untuk mengarahkan pegawai pajak, wajib pajak, pejabat pajak, atau pihak lain agar menaati ketentuan perundang-undangan perpajakan. 23 http:yohanesyoedha.blogspot.com201203tindak-pidana-di-bidang-perpajakan.html , diakses pada tanggal 20 April pukul 21.15 24 http:gagasanhukum.wordpress.com20121126tindak-pidana-dan-perdata-dalam-perpajakan- bagian-i , diakses pada tanggal 20 April pukul 2140. berupa melakukan perbuatan atau tidak melakukan perbuatan yang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pada hakikatnya, ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan dikategorikan sebagai kaidah hukum pajak yang menjadi koridor untuk berbuat atau tidak berbuat. Dengan demikian, melakukan perbuatan atau tidak melakukan perbuatan di bidang perpajakan tergolong sebagai kejahatan dibidang perpajakan ketika memenuhi rumusan kaidah hukum pajak. 25 Korban kejahatan dibidang perpajakan tidak selalu tertuju kepada pada negara, melainkan wajib pajak dapat pula menjadi korban. Ketika korban dari kejahatan tertuju pada negara berarti pihak yang melakukan kejahatan itu adalah pegawai pajak atau wajib pajak. Contoh pegawai pajak dengan maksud menguntungkan diri sendiri melawan hukum dengan menyalahgunakan kekuasaan memaksaseseorang dengan memberikan sesuatu, untuk membayar atau menerima pembayaran, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri dengan tindakan atau perbuatan itu dapat menimbulkan kerugian atau pendapatan negara, atau wajib pajak menyampaikan surat pemberitahuan, tetapi substansinya tidak benar atau tidak lengkap sehingga dapat menimbulka kerugian pada pendapatan negara. 26 Istilah Korupsi berasal dri satu kata bahasa latin, yakni corupptio atau corruptus yang disalin dalam bahas Inggris menjadi corruptio atau corrupt, dalam bahasa Perancis menjadi corruptio dan dalam bahasa Belanda disalin menjadi corruptie korruptie.

4. Pengertian Tindak Pidana Korupsi

Dokumen yang terkait

Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Perpajakan Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Dalam Memberantas Tindak Pidana Perpajakan Dihubungkan Dengan Undang-Undang N0. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberan

2 52 115

Tinjauan Normatif Terhadap Pembatasan Berlakunya Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan dan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi Dalam Penyelesaian Kasus Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan Uang Merugikan Keuangan Negara.

0 0 36

EFEKTIVITAS SANKSI PIDANA BAGI WAJIB PAJAK YANG MELANGGAR KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN.

0 0 114

Efektivitas Sanksi Pidana Bagi Wajib Pajak Yang Melanggar Ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan.

0 1 114

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan ( KUP ) Undang-undang nomor 28 tahun 2007

0 0 46

EFEKTIVITAS SANKSI PIDANA PAJAK DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (Studi di Pengadilan Pajak Jakarta)

0 0 9

Bab II - Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Perpajakan Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Dalam Memberantas Tindak Pidana Perpajakan Dihubungkan Dengan Undang-Undang N0. 20 Tahun 2001 Tentang

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Perpajakan Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Dalam Memberantas Tindak Pidana Perpajakan Dihubungkan Dengan Undang-Und

0 1 18

EFEKTIVITAS SANKSI PIDANA BAGI WAJIB PAJAK YANG MELANGGAR KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SKRIPSI

0 0 49

EFEKTIVITAS SANKSI PIDANA BAGI WAJIB PAJAK YANG MELANGGAR KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SKRIPSI

0 0 49